Memandang dari jauh, itulah yang bisa Sasuke lakukan sekarang ini. Sudah lebih dari satu minggu, namun belum ada kemajuan apapun dalam hubungan keduanya. Sasuke tidak mau terlalu mengejar wanita itu, dia tidak mau membuat Sakura tidak nyaman.
Percaya atau tidak, tapi Sasuke adalah tipe orang yang rasional. Dia tidak akan melakukan sesuatu tanpa berpikir. Sasuke tidak akan mengejar wanita itu, karena dia ingin dicintai bukan dikasihani.
Sejujurnya, Sasuke belum pernah berurusan dengan yang namanya cinta. Selama ini dia akan mendapatkan apapun yang dia inginkan tetapi sekarang, dia tidak bisa melakukannnya.
Sakura mengubahnya? Tentu.
Saat ini Sasuke kembali berdiri dibalik kaca transparan ruang kerjanya yang memiliki akses pandang yang luas ke taman belakang Sasuke, tempat Sakura sedang mandi hujan.
Sasuke berusaha menahan dirinya untuk tidak menarik wanita itu masuk ke dalam mansion. Dia bisa saja sakit. Sasuke khawatir sekali.
Jangan kesana, jangan kesana. Persetan dengan kebencian Sakura, Sasuke tidak bisa menahan dirinya. Pria itu berlari ke bawah untuk menemui sang pujaan.
.
.
.Tetes-tetes air itu membasahi wajah, rambut serta seluruh tubuh Sakura. Wanita itu berputar-putar dan melompat kesana kemari dibawah guyuran hujan.
Sakura suka hujan. Saat hujan kau bisa menangis sepuasnya tanpa khawatir dianggap aneh oleh orang lain. Hujan membuat wanita itu lebih tenang. Tetesan air yang jatuh tepat diwajahnya membuat Sakura memjamkan maniknya, menikmati sensasi dingin di atas permukaan kulitnya.
"Sakura"
Mata Sakura terbuka seketika saat mendengar suara berat itu. Sadar atau tidak tapi Sakura mundur satu langkah dengan kedua tangan yang menyatu di depan dadanya saat maniknya bertemu manik kelam itu. Sakura masih takut pada pria itu.
Sasuke dapat melihatnya, bagaimana wanita itu mundur menjauhinya dengan ketakutan yang terlihat jelas dimatanya dan dia benci itu.
"Masuk kedalam"
Suara berat Sasuke terdengar jelas diantara suara tetesan air yang jatuh, namun wanita merah muda itu menggeleng kuat, "Tidak mau"
Sasuke berjalan mendekat dan Sakura berjalan mundur. Saat melihat reaksi wanita itu, Sasuke berhenti di tempatnya berdiri. Pakaiannya juga basah karena dia mengikuti langkah Sakura untuk bermain-main bersama sang pembawa kehidupan.
"Masuk kedalam Sakura, kau akan sakit jika berlama-lama dibawah hujan"
Sakura menggigil, terlihat jelas dari bibirnya yang bergetar, namun wanita itu memandang sinis pada Sasuke dibawah tetesan hujan, "Kenapa sekarang kau peduli? Sadarkah kau yang kau lakukan padaku itu lebih buruk dari sakit?"
Sasuke hanya terdiam. Wanita itu sedikit berteriak diantara suara tetesan hujan. Mereka berdua basah.
"Ohh, aku lupa. Bukankah monster ini berkata dia mencintaiku? Wow aku sangat tersanjung", Sakura terkekeh sinis sambil menatap Sasuke.
Matanya memerah, Sasuke yakin gadis itu sedang menangis. Ya, Sakura termasuk orang yang mudah menangis, tapi bukan berarti wanita itu lemah. Dia adalah orang terkuat yang pernah Sasuke temui. Dan yang paling dicintainya.
"Masuk kedalam, kau akan sakit ji__"
"Apa pedulimu sialan! Mau aku mati, sakit itu bukanlah urusanmu!"
Sasuke menutup matanya lalu membukanya dan berjalan menuju Sakura. Wanita itu berjalan mundur dengan manik yang tetap menatap tajam pada Sasuke.
Pria itu terus berjalan mendekat dan langsung menarik lengan wanita itu, membuat kedua tubuh itu menyatu. Sasuke menempelkan tubuh Sakura pada tubuhnya. Kedua lengannya mengurung wanita itu didalam dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFEE √
Romance(2) *End* A sasusaku fanfiction 18+ Sakura dijual kedua orang tuanya kepada seorang bos mafia terbesar di jepang untuk melunasi utang mereka. Sasuke uchiha, bos mafia yang kejam dan tidak punya hati, berencana untuk menjual sakura sebagai pelacur...