Jadian?

58 8 7
                                    

Yein sudah ada di kamar saat gue selesai mandi, dia baru pulang dari belajar kelompok. Sekarang dia tengah fokus menatap hp-nya sambil bersenandung kecil. Tak terlihat sedikitpun ekspresi sedih di wajah Yein, justru malah sebaliknya, yang gue lihat dia malah baik-baik aja dan terkesan lagi happy.



Dia menyadari keberadaan gue dan langsung senyum. "Duduk sini, ngapain lo bengong disitu? Lo lagi mengagumi kecantikan gue ya? Yaa kan??" Yein cengengesan. Disitu gue hampir aja percaya kalo dia beneran baik-baik aja. Gue berpikir bisa aja kan dia pura-pura bahagia buat nutupin perasaannya yang sebenarnya?



Gue menghampiri Yein dan duduk disebelahnya. Yein sudah berhenti tertawa dan terlihat mau ngomong lagi. Gue tungguin dia sampai pada akhirnya dia ngomong. "Terima gih" Ucap Yein. Gue bingung apa maksud Yein ngucapin hal tadi, jadi gue bertanya maksudnya apa. "Maksud lo? Terima apaan sih?" Jawab gue dengan begonya.



Yein menghela nafasnya dan mulai berbicara lagi. "Astaga ini temen siapa sih sebenernya, ga nyambung amat sih lo. Itu si Jisoo, terima sana" Yein ngomong dengan santainya, sedangkan gue kaget. Selama ini Yein suka banget sama Jisoo, sekarang dia malah nyuruh gue buat jadian sama Jisoo sementara kemarin waktu Jisoo nembak gue aja dia nangis. Apa maksud Yein ngelakuin ini semua?



"Gue engga mau. Kalo gue terima Jisoo lo gimana Yein ... " Gue menjawab sambil menatap Yein dengan tatapan sedih. "Gue baik-baik aja Yeon, ga usah lebay deh ah" Yein masih meyakinkan gue dengan menunjukkan kalau dia baik-baik aja. "Yein, lagian gue kan ga su ..." Ucapan gue dipotong Yein. "Ga suka sama Jisoo? Iya? Tapi kan Jisoo suka sama lo, lagian perasaan bisa berubah kali Yeon. Kaya gue dong, bisa move on. Sekarang giliran lo yang harus coba buat suka sama Jisoo" Yein menatap gue dengan serius, gue masih aja menggeleng tanda tak setuju.



"Yeon, dengerin gue. Kita udah terlibat kecelakaan yang hampir aja ngebuat Appa-nya Jisoo meninggal. Kalo lo nolak dia, lo bisa bayangin betapa hancurnya Jisoo nanti? Kita udah nyakitin dia waktu Appa-nya celaka, sekarang kalo dia tambah sakit lagi karena lo, gimana dong? Terima ya" Yein meyakinkan gue. Sebenarnya gue mau membantah perkataan Yein, tapi sayangnya yang dikatakan oleh Yein semuanya benar, gue sudah terlalu banyak nyakitin Jisoo, terlepas dari perlakuan kasar Jisoo ke gue, tapi tetap aja rasa sakit yang dialami Jisoo sekarang lebih besar dari perlakuan dia selama ini ke gue.



Tapi satu hal yang membuat gue tetap gamau menerima Jisoo justru adalah orang yang saat ini membujuk gue buat menerima Jisoo, bagaimana dengan Yein nantinya kalau gue nerima Jisoo? "Yein, tapi lo gimana?". "Gue udah move on kali, lo sahabat gue kan? Kalo iya berarti lo harus percaya sama gue" Yein lagi-lagi meyakinkan gue tentang perasaan dia. Pada akhirnya gue hanya mengangguk mengiyakan lantaran Yein terus membujuk gue buat percaya sama dia.



💞

Pagi hari disambut oleh awan mendung yang mengelilingi seluruh kota. Angin pun bertiup sangat kencang, menandakan hujan akan segera turun. Ranting-ranting pohon pun ikut berayun kesana kemari mengkuti arah angin. Benar saja, dalam sekejap hujan pun turun dengan lebatnya.



Di waktu seperti ini, memang saat yang paling enak untuk berbaring diatas kasur dengan ditemani oleh selimut tebal, akan tetapi kenyataan berbanding terbalik dengan ekspektasi. Hari ini adalah hari selasa dan gue harus tetap sekolah. Dengan malas-malasan gue pun beranjak dari kasur dan segera bersiap untuk sekolah. Gue lihat Yein masih tidur, gue pun berusaha buat bangunin dia yang masih terlelap.



Gue dan Yein pun selesai bersiap-siap. Disaat itulah Ahreum Ahjumma memanggil kami untuk segera turun kebawah buat sarapan. Selagi dalam perjalanan menuju ruang makan dilantai bawah, Yein berbicara "Yeon, ingat ya kata-kata gue, lo terima aja Jisoo. Ini semua buat kebaikan kita bersama". Gue masih menatap Yein bahkan sampai ia sampai didepan meja makan. Sepertinya memang semua orang menyarankan gue buat nerima Jisoo, bahkan Yein pun begitu. Gue harap Yein ga bohong saat dia bilang dia bisa move on dari Jisoo. Yein bilang gue sebagai sahabatnya harus percaya sama dia, baiklah gue akan percaya sama Yein tentang hal ini.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Are You? [Jisoo x Sohyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang