(18)

4 0 0
                                    

Aku pernah berada pada fase di mana, kegagalan yang kubuat berhasil memusnahkan eksistensiku di mata orang-orang. keberadaanku yang pada awalnya sangat mereka harapkan. Lantas hilang begitu saja, saat aku menemu sebuah kegagalan yang sama sekali tidak pernah kurencanakan.

Aku merasa tidak dihargai. Aku merasa, semua usaha yang sudah mati-matian kukerahkan tidak dibalas dengan hal yang setimpal. Aku sedih, kecewa, dan marah dalam waktu yang sama. Aku merasa, kesempatan kedua memang tak lagi pantas untuk aku dapatkan.

Merasa tidak pernah tahu, bahwa

Aku menyumpahserapahi diriku sendiri saat itu. Aku hina seluruh gagal yang aku dapatkan. Aku begitu banyak kekesalan yang aku rasakan. Aku merasa tidak berhasil merealisasikan harapan-harapan yang orang-orang gantukan.

Mereka juga tidak akan pernah tahu bahwa ada sebuah malam yang dengan bisu menyaksikan hujanan tangisku yang berkepanjangan. 

Itu menyakitkan

Benar, sangat melukai memang

Tetapi, pelan-pelan, aku belajar menerimanya. Aku menerimanya jika memang aku tak lagi mereka anggap ada. Itu bukan suatu masalah lagi untukku.

Karena aku sadar, bahwa tak semua orang layak hidup bersama eksistensiku di sebelahnya, keberadaanku sangat berharga.

Tentu bukan untuk orang-orang seperti mereka lagi,

Akan ada orang-orang yang menerimaku dengan jiwa yang besar, menghargaiku dengan cara yang lebih benar.

Dan, kepada siapapun kalian, terimakasih. Setidaknya, kita pernah berada pada sebuah kebersamaan.



-Shilospink


Hanya Coretan BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang