Dec 3rd 2018, 04.00 am.
Hujan dengan perlahan turun, suaranya yang dimulai dengan rintik hingga menjadi gemuruh, seakan mengantarkanku ke sebuah suasana dari mengingatmu, memikirkanmu, mengenangmu, lalu mengkhayalkan kehadiranmu.
Hujan dengan tenang turun, arusnya membawaku pada sebuah aliran yang kental dengan potongan-potongan dirimu: senyummu, gigimu yang sedikit tak rapi namun begitu indah, bibirmu, alismu, kedipan matamu, tekstur rambutmu, gesturemu, dan suaramu.
Akhirnya hujan dengan perlahan berhenti, namun tak membawa pergi suasana ini.
Hujan telah reda,
namun rindu terlanjur tercipta.-Aldo Prasetyo Pratama
