"CARI Kadelia dengan baik! Aku tidak mau menerima laporan kehilangan dirinya lagi!"
Junhui menitahkan seluruh pengawalnya untuk mencari Wonwoo yang menghilang entah kemana malam ini, ia pun membanting tubuhnya ke sofa dan memijit pelipisnya. Melihat atasannya kembali merasakan kekhawatiran, sersan pun pergi keluar rumah untuk ikut mencari Wonwoo namun belum sempat ia menurunkan kaki pada anak tangga rumah panggung ini, langkahnya terhenti saat melihat dua sosok yang ada berjalan mendekat dihadapannya, yang tak lain adalah Kadelia Wonwoo yang berada dalam pelukan Kandera Mingyu, tatapan sersan pun menjadi sangat tajam kala melihat kedua tubuh mereka basah kuyup dan Mingyu sama sekali tidak mengenakan atasan, ia hanya mengenakan celana hitam yang hanya sampai lutut.
"Tuan Archira."
Wonwoo yang sedang menenggelamkan wajahnya di dada bidang Mingyu pun terkejut melihat bawahan kekasihnya ada di atas sana dengan cepat ia melepas pelukan mereka sepihak dan meneguk salivanya dalam-dalam.
"S-sersan.."
Sersan pun melangkahkan kakinya menuruni anak tangga dengan tatapan tajam yang tak lepas untuk Mingyu.
"Pengawal, ambilkan handuk untuk ku."
"Baik sersan!"
Pengawal pun pergi dan anak buah Junhui itu sudah berada dihadapan Wonwoo, tatapan tajamnya berubah menjadi cemas saat menatap Wonwoo.
"Tuan Archira, Jenderal Kaio sangat mencemaskan mu."
Wonwoo menundukkan kepalanya lalu mengangguk pelan, tak lama pengawal pun datang memberikan handuk dan Sersan pun menerimanya lalu menyelimuti tubuh Wonwoo yang basah dengan handuk tersebut lalu merangkulnya untuk menaiki anak tangga dan membawanya menuju Junhui.
"Anda tidak apa-apa, Tuan Archira?"
Wonwoo menggelengkan kepalanya sedangkan sang sersan masih menatap tajam Mingyu yang berada dibawah sana.
"Aku baik-baik saja, Sersan."
"Syukurlah, kau akan tetap hangat dengan handuk ini, Jenderal Kaio sudah menunggu mu didalam."
Wonwoo hanya mengangguk, pria manis itu pun diam-diam mencuri pandangan pada Mingyu dibawah sana, tatapannya sendu namun Mingyu tersenyum dan mengangguk sebagai tanda bahwa ia tidak apa-apa dibawah sini.
Sesampainya didalam jelas Junhui membuang nafasnya lega, ia bangkit dari duduknya dan membawa Wonwoo yang basah kuyup kedalam pelukannya. Mengecup pucuk kepalanya lalu menangkup wajah manis kekasihnya itu, tatapannya sangat dalam dan penuh kecemasan.
"Kadelia, kau dari mana? Kenapa tubuh mu basah? Astaga, apakah sesuatu terjadi pada mu?"
"Tuan Archira pergi dengan pria asing itu, aku rasa mereka habis dari lautan."
Sontak Junhui langsung membulatkan matanya dan menatap Wonwoo tidak percaya.
"Dari lautan? Kadelia, katakan apa yang dilakukan pria itu pada mu?!"
Tak lama dua pengawal Junhui pun mendorong Mingyu kehadapan Junhui, Wonwoo membulatkan matanya kala Junhui berjalan menghampiri Mingyu dengan tatapan yang sangat tajam dan kepalan tangan yang kuat.
"BERANINYA KAU—"
"KAIO!"
Junhui yang berniat menghajar wajah Mingyu pun menghentikan tangannya kala Wonwoo berteriak padanya, ia berbalik dan menatap kekasihnya dengan tatapan tak percaya. Wonwoo meneguk salivanya dan menatap Junhui dalam.
"Kandera menyelamatkan ku, aku hampir tenggelam tadi. Aku mohon.. Jangan lukai dia, ini salah ku yang berenang terlalu dalam."
Mingyu pun membulatkan matanya, sedangkan sersan yang merasa Wonwoo menutupi sesuatu pada Junhui pun menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Junhui beralih menatap Mingyu dengan tatapan yang sangat tajam, ia memejamkan matanya dan membuang nafasnya kasar sambil menurunkan kepalan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] KANDERA (GOD KANO)
FantasyPara Siren telah membuat Jendral Kaio Junhui murka, Kadelia Archira Wonwoo yang ikut berlayar bersama sang kekasih pun harus mendapatkan nasib yang nahas, ia dan kapal yang ditumpangi kekasihnya tenggelam di laut Araloana. Namun sesosok manusia berk...