🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊
Beberapa tahun kemudian..
🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊
.
.
."KAKEK kejar aku!"
"Aku akan menangkap mu duyung kecil!"
Siang yang terik namun tidak ketika berada didalam air, tetap segar dan juga terjaga. Siang ini Siwon dengan cucunya Minho sedang bermain kejar-kejaran, kedua kakek dan cucu itu terlihat sangat bahagia bermain bersama. Saking bahagianya, Minho sampai tidak sadar jika ibunya tidak ada sedari tadi pagi di kerajaan. Bocah tampan itu menghentikan siripnya dan sang kakek ikut berhenti.
"Ada apa nak?"
"Kakek, Kandala tidak melihat ibu sedari tadi pagi."
Siwon menukik alisnya.
"Kadelia tidak ada sedari tadi pagi? Kemana dia?"
"Entah lah, kakek ayo kita cari ibu! Kandala ingin makan siang di daratan!"
Pinta duyung kecil itu memeluk lengan kekar sang kakek dan Siwon pun membalasnya dengan anggukan. Mau bagaimana pun, Kandala Minho Armorel masih memiliki sisi manusianya, dia akan lapar, lelah dan juga jatuh sakit. Ia dan saudarinya Woona akan berubah menjadi duyung sepenuhnya saat sudah berumur enam belas tahun, tidak membutuhkan makanan darat dan memiliki sistem imun yang kuat.
"Baiklah ayo."
Siwon menggenggam tangan mungil cucunya dan berenang menuju ruangan utama sebelum akhirnya pergi meninggalkan kerajaan, saat melewati ruang utama jelas mereka akan bertemu dengan sang raja lautan, Kandera Mingyu Armorel yang sedang menduduki tahtanya, kelihatannya ayah dua anak itu sedang sibuk berbicara dengan dua duyung dari laut dingin yang datang siang ini.
"Ayah, Kandala, kalian akan pergi kemana?"
Minho mengerjapkan matanya dan terkekeh menghadap pada sang ayah.
"Halo ayah, aku dan kakek akan pergi ke daratan, mencari ibu."
Mingyu yang sedang menggenggam Trisula saktinya mengerutkan dahinya.
"Mencari ibu? Memang ia tidak ada dikamar?"
"Kadelia tidak ada di kerajaan sejak dari tadi pagi."
Kini Siwon yang angkat suara pada Mingyu dan raja tampan itu membuang nafasnya lelah.
"Kahula pasti tidak mau terlalu lama berada dilautan, ia meminta Kadelia menemaninya di daratan."
"Sepertinya begitu ayah, lalu aku boleh tidak pergi ke daratan? Ayah tenang saja, kakek akan menemani ku kok!"
Mingyu terdiam sejenak dan menatap putranya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Tidak."
"Ayolah ayah~"
"Kau ingat? Terakhir kali kau di izinkan pergi ke daratan, kau hampir mengacaukan penghuni daratan di kota Kaira. Ikan di pasar kau lepaskan begitu saja sampai pejalan kaki hampir terpeleset—"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] KANDERA (GOD KANO)
خيال (فانتازيا)Para Siren telah membuat Jendral Kaio Junhui murka, Kadelia Archira Wonwoo yang ikut berlayar bersama sang kekasih pun harus mendapatkan nasib yang nahas, ia dan kapal yang ditumpangi kekasihnya tenggelam di laut Araloana. Namun sesosok manusia berk...