WONWOO memejamkan mata rubah indahnya, sore menjelang malam ini ia dan sang pujaan hati sedang duduk di atas karang sambil melihat matahari terbenam. Mingyu memeluk tubuh mungil yang kini sedang berisi dengan penuh perlindungan, raja tampan itu mengecupi tiga titik indah di wajah makhluk manis yang sedang mengandung anaknya. Pria tampan itu masih dalam wujud duyungnya dengan mahkota lautannya yang indah dan Trisula saktinya yang ditaruh pada karang disisinya.
"Aku rindu dengan ayah, aku ingin tahu bagaimana kabarnya."
Gumam Wonwoo disela-sela pejaman matanya dan Mingyu pun menghentikan kecupannya, tangan besarnya mengelus sisi pipi Wonwoo dan mengecup singkat bibir manis itu, tentu yang dikecup membuka mata indahnya perlahan sehingga manik dalam penuh cinta keduanya saling menatap.
"Kau ingin kembali ke kota Kaira, Kadelia?"
Gelengan manja Wonwoo pun menjawab pertanyaan Mingyu.
"Aku punya Kandera kecil didalam sini, dia tidak akan mau berpisah dengan ayahnya."
Mingyu terkekeh lalu di kecup lah kening si manis itu singkat dan keduanya kembali menatap dengan senyuman yang manis.
"Percaya lah, Kadelia. Ayahmu pasti akan baik-baik saja disana."
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Duyung dari kota Kaira memberitahu ku tadi, dia terlihat sehat dan baik hati seperti biasanya."
Wonwoo pun membulatkan matanya takjub, ia lupa jika di kota Kaira juga terdapat lautan dan didalam lautan itu ada rakyat dari kekasihnya. Pria manis itu pun mengangguk dan Mingyu kembali mengecup keningnya.
"Aku sangat mencintai mu, Kadelia. Jangan lah bersedih."
Wonwoo mengangguk lalu memeluk tubuh kekar Mingyu, menenggelamkan wajah cantiknya di dada bidang Raja Laut itu dan sesekali mengecupi dada yang tak tertutupi oleh apapun. Mata cantiknya terpejamkan dan bibir manisnya tersenyum menampilkan keindahan.
"Kau tahu Kandera? Aku belum pernah merasa sebahagia ini, menjalani kehidupan baru dengan Raja Lautan dan mengenal seluruh penghuni lautan. Aku bahkan mengira ini adalah sebuah mimpi yang indah dan kau.. Telah mewujudkannya untuk ku."
Mingyu semakin mengeratkan pelukannya pada Wonwoo dan mengecupi pucuk kepalanya penuh kasih.
"Takdir telah mempertemukan kita, Kadelia. Aku tidak bisa menolak untuk tidak membahagiakan mu."
Wonwoo mengangguk dalam pejaman mata serta senyum manisnya di pelukan Mingyu.
"Aku tidak bisa memberikan mu rumah yang mewah seperti penghuni darat tapi.. Ku persembahkan lautan ini untuk mu sebagai simbol luas serta dalamnya cintaku pada mu, Kadelia."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] KANDERA (GOD KANO)
خيال (فانتازيا)Para Siren telah membuat Jendral Kaio Junhui murka, Kadelia Archira Wonwoo yang ikut berlayar bersama sang kekasih pun harus mendapatkan nasib yang nahas, ia dan kapal yang ditumpangi kekasihnya tenggelam di laut Araloana. Namun sesosok manusia berk...