PAGE THIRTY

69 12 0
                                    


🍭Happy Reading & Smile🍭

🙏🏻Kalo nemu typo,next aja...

Jeongyeon POV

Drrtt...drrtt...drrtt...

Handphoneku yang berada di atas nakas bergetar,dengan sigap
aku menyambar benda pipih itu.

"Uri namja."
Gumamku sumringah,membaca
nama kontak yang tertera di layar ponselku.

"Yeobo...seo!"Sapaku sedikit menggoda si penelpon.

"Jangan genit!,cepatlah turun."

"Mwoya!?,ketus amat,langsung
dimatiin lagi,ada apa dengannya?"

Aku jadi merasa heran dengan
sikapnya Joo Wan oppa,apa oppa
benar marah denganku,seperti
kata Chae dan Dubu.
Atau jangan-jangan oppa lagi
ngeprankku.
Hatiku juga tiba-tiba merasa tak
enak,kini aku jadi bad mood.

Aku membuka kembali leather
jacket hitam yang barusan aku
pake,lalu aku gantung kembali
kedalam lemari.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

Ponselku kembali bergetar.

"Uri Namja" tertera di layar ponsel.Dengan malas aku meraih
ponsel yang berada di atas nakas.

"Kenapa belum turun juga,apa ada terjadi sesuatu lagi di atas?
Cepatlah turun,sebelum kesabaranku habis."

"Napeun Namja!"Sungutku kesal sembari memakai lagi leather jacketku,dengan sigap aku menyambar handbag di atas nakas.Kemudian bergegas menuju ke lift.

"Jeongie,jangan lupa jam tujuh,
kita mulai dance practice,tidak
boleh terlambat,arasoyo!"
Teriak Jihyo,ketika melihatku
berlari kecil melewatinya.

"Nee,arayo..."Balasku seraya membuka pintu.

"Pulang nanti,jangan lupa beli
jokbal untukku."

"Eonnie,Chocopie untukku."

"Eonnie,stroberry untukku."

Teriak Momo,Dahyun dan Chae
bersamaan.

"Nee..."Sahutku sembari menutup
kembali pintu.

Aku melangkah lebar menuju
ke pintu lobi.

Sebelum aku membuka pintu lobi,
aku memeriksa keadaan di luar.

"Apakah Tzuyu tidak ikut?"
Batinku.Aku meraih ponsel dalam
tasku,lalu aku menekan nomor handphonenya Tzuyu.

"Kamu ada dimana Chewy?"
Tanyaku setelah Tzuyu menyapaku di sebrang.

"Aku ada di Apgujeong-dong,
di rumah orang tuanya oppa,
bersama papa dan mamaku.
Eonnie sudah pergi bersama oppa,yach?"Balas Tzuyu.

"Belum,eonnie sekarang ada di
lobi,eonnie kira kamu serius
mau ikut,ternyata kamu hanya ngeprank eonnie.
Kalo begitu eonnie tutup yach,
annyeong!"

Tzuyu tidak berbohong,karena
aku mendengar suara beberapa orang berbicara pake bahasa Mandarin di sekitarnya Tzuyu
di sebrang.

Aku membuka pintu lobi,lalu
menghampiri mobil sport merah
di depanku.Oppa keluar dari mobil,berjalan menghampiri,
pintu sebelahnya di jok depan.

Mata teduhnya intens menatapku, dihiasi senyum kecil terukir lembut di wajahnya yang nampak
teduh itu.Adakah sesuatu yang
yang mengganggu pikiran oppa,
sehingga oppa yang selalu bawaannya ceria dan sedikit malu melihatku.Kini begitu tenang berkesan dingin dimataku.

I,YOO AND TWICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang