Page Fourth One 🔞

306 13 9
                                    


👀Happy Reading & Smile💋

🙏🏻Kalo nemu mas typo,next ...

Page ini untuk  20-an ke atas...
(No Child / NC!)
Ini hanya fiktif jangan serius
bacanya yach 😹😹😹

Jeongyeon POV.

Mungkinkah Aku sudah gila?
Munkinkah aku terobsesi dengan Joo Wan oppa?
Apakah aku terlanjur jatuh cinta kepadanya?
Apakah aku takut kehilangan dirinya?

Sejujurnya..
Aku menyerahkan kesucianku
Kepada Choi Joo Wan,karena dirinya adalah belahan Jiwaku.

Joo Wan oppa perlahan melepaskan pagutannya di bibirku.
Matanya sayu menatapku,
membuatku semakin jatuh dalam ekstasi erotis.

"Berjanjilah kepadaku setelah kita lewati malam yang panjang ini bersama,maukah engkau menjadi istriku?"

Omg,apakah oppa sedang melamarku?
Tapi aku belum siap untuk menikah,aku masih ingin berkarier dulu.
Bagaimana seandainya aku hamil,apakah yang harus aku lakukan?
Menggugurkannya atau aish...
kenapa aku jadi bingung memikirkan hal itu.

Aku tidak mau suasana romantis ini,berakhir tanpa meninggalkan jejak indah dalam hidupku ini.
Soal pernikahan belakangan baru di pikirkan.
Karena aku terlanjur sange
malam ini,melihat tubuh sexy
yang menindihku.

"Nee oppa kita akan menikah,
kalo aku hamil..."

"Kalo kamu tidak hamil,kamu tidak akan menikah denganku?"
Potong oppa,tajam menatapku.

"Nee."
Sahutku datar.

"Kita akhiri saja permainan ini,
pake kembalilah switermu dan tidurlah."
Ujar oppa sembari menyerahkan
switerku.
Aku melihat wajahnya oppa tampak tenang.

"Kalo begitu buat aku hamil,agar
aku bisa menikah denganmu."
Ujarku sembari meremas organ intimnya.

Oppa mendesah pelan,suara desahan oppa semakin jelas terdengar,saat tanganku sudah agresif masuk ke dalam celana trainingnya.

Dengan sedikit kasar oppa melumat dan mengisap bibirku.
Aku membalas melumat dan menggigit lembut bibirnya oppa.
Kini lidahku mengulum dan mengisap lidahnya oppa dengan lembut dan oppa membalasnya.

Tanganku kini sudah berada dalam celana boxernya oppa.
Aku sangat kaget waktu aku menyentuh otot keras tak bertulang,berukuran besar dan panjang itu.

Aku bayangan,pasti organ intimku akan terkoyak dan pasti aku sangat kesakitan waktu dia
memasukannya nanti.

Kini giliran aku mendesah,ketika
oppa menjilat dan mengisap di seluruh permukaan kulit leherku
dengan sedikit kasar.

Dari leherku,kini oppa menjilat dan mengisap permukaan kulit dadaku sembari tangannya melepaskan pengait braku.

Kini aku setengah bugil.

Aku mendesah dan merintih
kenikmatan ketika oppa menjilat
dan mengulum puting payudaraku begitu lembut.
Sambil tangannya memilin,membelai dan meremas lembut payudaraku yang satunya.

I,YOO AND TWICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang