PAGE THIRTY SIX 🔞

247 10 0
                                    


👀Happy Reading & Smile💋

🙏🏻Kalo nemu typo next aja...

🙏🏻 Maaf Page 36 ini di khususkan untuk readers yang berusia 20 tahun ke atas.
Yang berusia di bawah 20 tahun,di harap pengertiannya.
Bijaksanalah dalam memilih bacaan.

🐇KLA🐇

Jeongyeon POV

Aku menyerah dengan imsonia yang aku alami saat ini,entah mengapa aku merasa sulit untuk menakluknya.Padahal aku sudah
mencoba beberapa cara agar sepasang mataku ini bisa terpejam dengan cantik.
Namun tetap sama,malahan aku
semakin kesulitan untuk menjemput mimpiku.

Itu karena bayangan wajah dinginnya Joo Wan oppa,ketika melihatku tadi masih jelas terlukis di benakku.

Flashback pertengkaranku
dengan Joo Wan oppa,kini juga
mulai mengusik ketenangan
bathin dan pikiranku.Padahal aku sudah bertekad untuk tidak
mengingat kejadian itu.
Dimana oppa berusaha melakukan tindakan frontal
kepadaku.

Aku jadi bergidik sekarang,
terlintas adegan pertengkaran kami,terpampang jelas sekali di pelupuk mataku.
Dimana oppa mendorong tubuhku ke dinding dengan kasar oppa mencium bibir dan leherku dengan paksa.
Dan oppa juga berusaha untuk
melakukan perbuatan tak senonoh kepadaku.

"Kamu belom bisa tidur juga,Jeongie?"
Gumam Momo dengan mata masih terpejam.
Berhasil melenyapkan rentetan
adegan tak senonoh dari benak
dan pelupuk mataku.

"Nee."
Sahutku singkat.

"Telpon oppa,suruh dia menyanyikan lagu nina bobo untukmu."
Celoteh Momo sembari menarik
bed cover untuk menyelimuti tubuhnya sampai di lehernya.

"Berhentilah bicara tentang dirinya,aku membencinya sekarang."
Sungutku sedikit kesal.

"Jangan ngomong begitu,
aku merasa kamu sedang merindukannya sekarang."
Momo mulai ngawur bicaranya.

"Diamlah Momo,tidurlah,jangan
bersuara lagi,kini mataku sudah
mulai terasa berat,aku mau tidur,good night!"
Ucapku sambil menutup seluruh
tubuhku dengan bed cover.

Kini aku tengah berlayar menuju ke pulo kapok,untuk menjemput mimpi indahku.

Sayup-sayup,aku mendengar
suara kicauan burung menyambut datangnya pagi yang damai.

Samar-samar pula aku melihat mentari pagi menerobos masuk
ke dalam kamar,lewat kisi-kisi jendela.
Perlahan-lahan aku membuka mataku,namun ada sesuatu yang aneh aku rasakan,ada sebuah
beban yang menindih perutku,
dan hembusan nafas lembut
di pucuk rambutku.

"Momo!ah,tidak mungkin ini
tangannya Momo,beban ini
lebih berat dengan tangan atau
kakinya Momo."
Bathinku bingung.

Perlahan-lahan aku menyibak bed cover yang menghangatkan tubuhku.
Spontan mataku nanar melihat
tangan kekar yang manja melingkar di atas perutku yang polos tanpa sehelai
benangpun.

"Kenapa tubuhku menjadi polos
begini,perasaan aku tidur memakai pajama.
Dan tangan ini punya siapa?
Aku malu dan takut untuk melihat mahkluk hidup yang memeluk tubuhku ini."
Bathinku panik.

I,YOO AND TWICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang