Chapter 5

9 0 0
                                    

" lo duluan aja deh ke lapangan nya, gue mau ke toilet dulu nih. " Kata Ody pada Kei.

" Eh, mau gue anter ga? " Tanya Kei dan dijawab gelengan kepala oleh Ody.

Bagaimana pun juga mereka itu sahabat. Saling menjaga satu sama lain, saling pempercayainya satu sama lain, dan saling apa adanya bukan ada apanya. Itulah namanya sahabat!

Bagi Ody, seburuk buruk atau sesinis sinisnya Kei itu bagi dia hal yang sangat berharga. Karena lebih baik menemukan teman yang ceplas ceplos ngomong sana sini, ember sana sini, tapi sangat peduli jika ada salah satu mereka yang menyakitinya.

Dan bagi Kei, sebacod bacod nya Ody itu adalah hal luar biasa karena dia menyukai teman yang seperti itu ketimbang didepan malu malu kucing eh dibelakang malu malu singa. Kalian tau kan maksudnya apa, hehe.

" Gila, udah penuh aja tuh lapangan. Eh ini udah selesai apa ya? " Tanya Ody pada dirinya sendiri.

Gadis itu melanjutkan langkahnya hingga tak sengaja punggungnya tertabrak orang yang sedang berlari. Sungguh sakit sekali, tapi lebih sakit patah hati. Mwehehe.

" Eh, tandingnya udah selesai ya? " Tanya Ody pada salah satu siswi yang sedang berlari kearah lapangan dengan tergesa gesa.

" Iya tandingnya udah selesai dan sekolah kita yang menang. " Jawabnya sambil mengatur nafasnya.

" Lah terus kenapa pada kelapangan? Btw, lo juga kenapa ngos ngosan gini. Mau kelapangan juga lo? Emang ada ap__. " Ucapan Ody terpotong olehnya,

" Udah deh, mending lo ikut gue aja. Katanya ada yang mau nembak! " Belum sempat Ody menjawabnya tapi  Sindy langsung menariknya menuju lapangan.

" Ada apa sih ini? "

" Ody, lo tau ga sih. Katanya kak Aly itu mau nembak si Nessa tuh. " Kata Sesil menunjuk ke tengah lapangan, karena posisinya kini mereka berada dipaling belakang.

Ody membelalakan matanya, lalu menyelip diantara siswa siswi dihadapannya. Itu salah satu keberuntungan Ody mempunyai tubuh mungil, bisa nyempil dimana saja.

Gadis itu pun memanggil dan menanyakan semuanya pada Kei karena dia sudah berada dipaling depan.

" Gila aja tuh kakak kelas, seenak jidad nya aja maen nembak nembak. "
Katanya sambil mengelus lengan Ody lembut, seolah memberi ketenangan untuk gadis itu.

*****

Semenjak kejadian istirahat tadi mmebuat Ody masih berkutat dengan pikirannya, bahkan gadis itu tidak mau beranjak dari kursinya.

Hingga bel pulang berbunyi, Ody dengan muka datarnya membereskan buku bukunya lalu memasukannya kedalam tas.

" Moddy, are you okay? " Tanya Kei menatap Ody, tak tega rasanya melihat Ody seperti ini. Hingga...

" Dy! Lo kemana aja? Katanya lo janji buat liat pertandingan gue. Gue juga tadi ada kejutan, dan lo tau apa? Gue diterima Dy. Yess! Ga nyangka gue diterima sama Nessa setelah SMP dianggurin. " Kata seseorang dan diyakini sudah itu Aly, yang baru beberapa menit yang lalu mengutarakan cintanya pada wanita pilihannya!

" Dy lo ga apa apa kan? " Tanya Aly lagi dan mengibas kan tangannya dihadapan Ody.

" Ga apa apa gimana or__. "

" Gue ga apa apa kok kak. Btw, congrats ya akhirnya diterima juga. Gue balik ya, bye! " Katanya sambil menarik tangan Kei menuju parkiran dan tak lupa memberi lambaian dan senyuman pada Aly.

Mungkin kalian pikir senyuman Ody tadi itu palsu, tapi sumpah deh tadi itu Ody senyum Ikhlas banget sampe air matanya mau netes. Mungkin nyesek kali ya?




Bersambung...

Salah CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang