Chapter 11

12 1 0
                                    

Siang ini nampak lebih terik dari biasanya, matahari seolah-olah dengan sengaja membakar kulit wajah. Tapi, tidak dengan Ody! Gadis itu seharian ini tidak beranjak dari tempat tidurnya.

Keadaan nya sangat kacau. Matanya merah sembab, hidungnya merah dan berair, tak jarang rintihan demi rintihan terdengar dari bibir merahnya.

Kini, dirinya tinggal seorang diri. 3 tahun yang lalu, dia dan keluarganya pindah meninggalkan semuanya ke negeri orang. Dan tepat 3 tahun yang lalu juga, Ody lulus dan kembali melanjutkan pendidikan ke Jerman.

Keluarganya 1 tahun yang lalu sudah kembali ke Indonesia, hanya saja dirinya tak ikut bersama dan memilih menetap disana. Hingga bayang bayang itu sudah hilang.

Bayang bayang masa lalu, yang seolah tidak berhenti untuk terus mengingat kan nya kepada Ody. Dimana gadis itu harus merelakan semuanya, termasuk hatinya!

" Gue harap kalian bahagia. " Gumam Ody sambil mengelus bingkai foto yang dimana ada dirinya, sahabatnya, dan Ally yang sedang menatap kamera dengan senyum manis nya.

Ya! Ally pergi meninggalkan nya, ternyata benar kalau kita tidak boleh sepenuhnya percaya sama orang termasuk sahabatnya.

Sahabat yang selalu ada buat dia, sahabat yang selalu hibur dia, sahabat yang baik. Kei, pergi bersama Ally meninggalkan nya sendiri. Bahkan disaat hari hari mereka tidak akan berjumpa lagi, mereka tidak memberikan ucapan perpisahan.

" Bodoh banget gue. " Gumamnya ketika kembali mengingat sungguh tragis sekali kisah percintaan dia waktu SMA dulu.

∆∆∆

Semuanya karyawan nya sangat takut dengan tatapan tajam yang selalu diberikan oleh atasan nya. Tidak ada senyum yang menghiasi bibirnya, hanya ada wajah dingin yang selalu ditampilkan nya. Tak jarang, cowok itu juga sering marah marah jika pekerjaan karyawan nya tidak benar seperti sekarang ini.

" Pak bos kalau dilihat lihat, ganteng ya. "

" Ganteng sih ganteng, tapi mukanya kek tembok. Ngeri ah. "

Tak jarang setiap pagi mereka berbisik bisik tentang bos nya yang kelewat dingin itu. Mulai membicarakan hari ini bos nya memakai setelan jas berwarna apa hingga tatanan rambut bos nya dibincangkan.

" Apa yang kalian lakukan? Kembali ketempat dan kembali bekerja. " Sahutnya dingin.

" Untuk apa aku menggaji kalian kalau kerjaan kalian hanya gosip? " Lanjutnya, cowok itu tetap berjalan tanpa melihat kearah siapapun yang sudah kembali bekerja karena takut akan amarah bos nya itu.

" Apa agenda ku hari ini? " Tanya nya menatap sang asisten dan sekaligus sahabat nya setelah mendaratkannya di bangku kebesaran nya.

" Yaelah, bos. Kasih jeda sedikit dong, Saya tarik nafas dulu ini. " Ucap Leo, hanya Leo yang selalu ada disisinya selama ini selain keluarga nya. Leonerdo Januar namanya.

" Berhenti lah bercanda Leo! " Kata Ale dan melirik tajam kearah Leo yang sudah memerah dan mengangkat kedua tangan nya tanda  berdamai. Ya! Cowok itu Aleandra Nedra.

Kini, cowok itu sudah menjadi CEO dengan perusahaan yang berada dimana mana. Dia merintis semuanya tanpa campur tangan dari keluarganya dan ini hasil kerja kerasnya sendiri.

" Ini bos, 5 menit lagi bos ada meeting sama client. " Leo menutup map yang berada ditangannya.

" Baiklah, siapkan semuanya. "

" Baik pak. "

Setelah kepergian Leo, cowok itu menggenggam ponselnya berharap gadisnya memberi kabar walaupun hanya pesan singkat yang diberikan. Tapi, hasilnya nihil tak ada notifikasi dari gadisnya. Ale menghembus kan napas nya kecewa dan pergi meninggalkan ruangan nya.

∆∆∆

" Apa gue terlalu jahat buat Lo? Sampai Lo pergi tanpa pamit sama gue Dy? " Gumam gadis cantik dengan setelan kantornya.

" Sayang, makan dulu yuk. " Hingga suara itu memecahkan lamunan nya, dan mereka keluar dari ruangan untuk makan bersama.

∆∆∆

" Aduhhh, cucu nya Oma kok nangis sayang? Cup cup cup. " Mami Rieta yang kerap disapa Mieta itu, menggendong bayi tampan yang sedang rewel tapi menggemaskan.

" KEYSSAAA, NIH ANAK KAMU NANGIS. " Teriaknya memanggil anak Sulung nya itu.

" Ada apa sih mi, teriak teriak? Papi pusing nih. " Tanya Papi Astro yang kerap disapa Piro itu, membawa koran nya dan menghampiri sang istri.

" Iya miii, kenapa? Aku mau jemput Varo nih. " Kata Key yang sudah berada di anak tangga paling akhir dan mengambil alih Ken yang masih menangis.

" Adek pulang nya Mingdep Mi? "

" Ngga, adek kamu pulangnya bulan depan katanya ada urusan disana."

" Alvaro nya udah sampai bandara? " Tanya Piro yang masih saja mengelus pipi gembul cucu nya.

" Udah Mi Pi, yaudah aku sama Ken duluan ya. " Pamitnya.

Ya mereka keluarga Ody. Mami, Papi, Kak Key, Kak Alvaro dan si kecil Baby Ken. Keyssa sudah menikah 2 tahun yang lalu bersama Alvaro, cinta yang katanya bertepuk sebelah tangan pada masa SMA nya dan mereka sudah dikaruniai seorang putra yang bagi siapa saja melihat nya pasti akan minta digigit.
.
.
.
.
.
Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Salah CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang