Chapter 6

9 1 0
                                    

Sepanjang perjalanan Ody merenung, hingga beberapa bulir air bening kini membasahi pipinya. Dihapusnya air itu dan menyemangati diri sendiri bahwa dialah wanita kuat yang selalu diucapkan Maminya dan Papinya.

Mengapa kini,
Kau jauh berbeda..
Demi dirinya kau tinggalkan ku..
Tahukah engkau perasaan ini..
Sungguh sakit, sakit hati ku..

Radio yang tersambung dengan handphone nya pun masih tetap mengalun dengan indahnya, seolah olah tahu kalau Ody sedang patah hati.

Kau tak pernah mengerti,
perasaan ini..
Kau bilang kau cinta aku,
Tapi kau memilihnya..

Kau tak jujur padaku,
Tentang perasaan mu..
Kau tinggal kan cinta ini, untuk dirinya..

Sudah cukup! Air mata Ody terus terusan mengalir deras tanpa berhenti. Gadis itu mematikan radio dimobil ya lalu menginjak pedal gas dengan kecepatan tinggi.

*****

" Makan dulu sayang. " Mami Rilly mengetok pintu kamar Ody dan memanggilnya sangat lembut.

Hingga akhirnya knop pintu terbuka dan menampakan sosok gadis dengan handuk kimono nya yang melilit tubuh dan handuk dikepalanya. Sepertinya dia habis mandi.

Gadis itu tersenyum lalu, melangkah menuju tempat tidur nya dan membiarkan Mami Rilly mengikuti nya dari belakang dan duduk disebelahnya.

" Kenapa sih? Hem? "

" Gimana perasaan Mami kalau orang yg kita sayang itu jadian sama orang lain? " Tanyanya sambil menyandarkan kepalanya di pundak sang Mami.

Maminya mengelus kepala dan punggung nya sangat lembut, hingga membuat Ody mendongak kan kepalanya.

" Ikhlas in aja, mungkin dia bukan orang baik buat jaga kamu. Dan mungkin perasaan kamu ke dia sekarang cuma sebatas kagum. "

Ody menggeleng kan kepalanya, tak setuju dengan ucapan Maminya. Tapi tak lama kemudian gadis itu mengangguk kan kepalanya. Hingga membuat sang Mami terkekeh melihat nya.

" Kamu kenapa sih tumben nanya cinta cinta an sama Mami? " Tanya Mami Rilly seraya mengusap kepala belakang Ody dengan lembut.

" Hehe, gapapa aku cuma nanya aja kok. Yaudah mulai saat ini aku harus move on! " Katanya sambil mengangkat tangan nya sambil tersenyum.

Mami Rilly tertawa melihat putrinya nya, kini princess nya sudah tau arti move on dan itu tandanya dia sudah besar.

" Yaudah, yuk sekarang kita makan. Tuh yang lain udah nunggu kamu. "

" Oke Miih aku pake baju dulu ya. Thanks mom, i love you. " Sambil mencium kedua pipi milik sang Mami.

Mami Rilly mengaggukan kepalanya,
" Urwell come, princess. Love you too."

Kadang itu yang disukai Ody. Mami yang baik hati, Mami yang dianggap kakak baginya, dan Mami kesayangan nya.

Seorang ibu sangat berharga untuk putrinya, disaat putrinya sedang menangis ia langsung menjadi teman curhat yang baik. Maka kasih sayang ibu tidak akan bisa dibalas dengan apapun.

*****

" Pagiii. " Pekik Kei didalam kelas dan duduk disebelah Ody yang sedang memainkan ponsel genggam nya.

" Wihh kayanya udah ada yang ceria lagi nih. " Kata Kei tersenyum menggoda ke arah Ody.

Ody menaikan sebelah alisnya bertanda gadis itu bingung,
" Siapa? Gue maksud lo!? " Tanya Ody sambil menunjuk dirinya sendiri.

" Yaiyalah nyett, siapa lagi emang temen gue yang lain? " Jawabnya sambil mendorong kepala Ody pelan.

" Ya biasa aja kali bliss, ga usah dorong dorong juga. " Jawabnya sambil mendorong kembali kepala Kei, dan...

" Keiii, kurang ajar ya Lo! " Teriak Ody  saat melihat Kei melarikan diri saat dirinya akan balas dendam, mau tak mau Ody mengikutinya demi balas dendam nya tersampaikan.

Hingga...

" Ehh, sorry sorry. Gue ga sengaja. " Tak sengaja punggung Ody menabrak punggung orang lain yang membuat gadis itu sedikit hampir terjatuh jika Ody tak langsung menolongnya.

" Iya gapapa kok, mungkin aku nya aja yang ga liat liat. Maaf juga ya. "
Kata gadis itu sambil tersenyum dan merapikan bajunya kembali. Tuhan... Baik sekali gadis dihadapannya.

" Sayang kamu gapapa kan? Mana yang luka? " Tanya seseorang berlari dari arah belakang sambil panik melihat kekasihnya hampir aja jatuh.

" Aku gapapa kok ly, ih kamu mah. " Yang membuat cowok itu mengangguk kan kepalanya dan menghela nafas kasar.

" Dy, Lo kalau jalan bisa liat liat ga sih. Untung aja Nessa gapapa. " Sentak Ally dengan nada yang sedikit tinggi.
Membuat Ody sedikit terperanjat akibatnya. Mungkin dia lagi emosi.

" Lyy, aku gapapa kok. Aku juga salah tadi jalan ga liat liat dulu. Maafin aku ya Dy? " Kata Nessa dan tersenyum pada Ody.

" Udah ayo kita ke kelas kamu aja. " Tarik Ally pada tangan Nessa lembut.

" Ehh, tapi ly aku... " Ucapannya terpotong sambil melihat Ody.

" Gue minta maaf. " Ucap Ody singkat, padat dan jelas. Lalu melanjutkan langkahnya.

" Udah ayo, percuma kamu ngomong sama dia tapi ga tau sopan santun!"

.
.
.
.
.
Bersambung...

Salah CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang