Pagi ini terlihat sangat gelap dari pagi biasanya, Ody melihat keatas langit menatap awan yang hitam yang mengepul bersiap untuk menurunkan ribuan bulir air.
" Dek ayo berangkat! " Tepuk Kak Kay dipundak Ody menyadarkan gadis itu dari lamunannya.
" Oiya kak. " Kata Ody langsung memasuki mobil putihnya yang diikuti oleh Kak Kay dibelakang nya sedang bermain handphone.
Malas rasanya hari ini untuk hadir disekolah, kenapa? Entahlah. Mungkin karena Ally, Rafi atau ada cinta yang baru? Rumit sekali rasanya percintaan anak zaman sekarang.
Ody melangkahkan kakinya menuju kelas, gadis itu buru buru menyimpan tas ranselnya diatas meja lalu menekuk kedua tangannya dan menenggelamkan kepalanya.
Kelasnya masih sepi, tak ada orang yang datang. Hanya ada derap langkah kaki yang ingin menghampiri nya. Untung saja, sekarang mood Ody tidak baik jadi dia tidak takut siapa yang menghampiri nya. Yang ada dipikiran nya kini, capek mau tidur!
" Hey! " Sapa seseorang dengan suara beratnya, Ody langsung membuka matanya dan menatapnya.
Kini orang itu sedang tersenyum dihadapannya dengan kursi yang diputar menghadap ke mejanya.
" Lo___, "
" Aleandra Nedra. Lo? " Potongnya yang langsung diangguki oleh Ody. Nama yang tidak asing, oiya Ody baru sadar dia cowok kemarin yang bertemu dikantin!
" MelodyLily, panggil aja Ody. "
" Boleh gue panggil Lo Lily? " Tanya Ale dengan mengangkat sebelah alisnya.
Mata Ody terbelalak kaget, " eh? Ehmm, sorry kayaknya panggilan itu buat pribadi aja. "
Ale menatap tak percaya, tapi sedetik kemudian dia menganggukkan kepalanya bertanda setuju.
" Lo dateng dari tadi? " Tanyanya yang langsung diangguki beberapa kali oleh Ody.
" Lo kenapa sih? " Tanyanya lagi sebelum melanjutkan kata katanya, Ody langsung memotong perkataan cowok itu.
" Lo kenapa bawel sih, perasaan kemaren stay cool banget. " Dan diikuti kekehan kecilnya yang membuat Ale ikut tertawa kecil.
Hingga kemudian kelas pun menjadi ramai, teman teman Ody menghampirinya.
" Gue kira Lo belum berangkat! "
" Emang kalau dia belum berangkat mau Lo jemput gitu? " Tanya Teya yang duduk disamping Ody melihat Kei sambil menyimpan ponselnya dengan kasar ke meja.
" Ya nggak, gue aja kan dijemput sama Lo. Hehe. " Katanya sambil cekikikan.
" Paling mau gue ledek! " Lanjutnya dan diikuti ketawa khasnya.
" Beuhhh, temen biadab Lo emang ya bangke! " Celetuk Ody dan ikuti kekehan dari Kei, Teya dan Ale.
" Eh, btw Lo ngapain disini? " Tanya Teya menatap Ale dengan wajah bingung, pasalnya cowok itu jarang sekali gabung dengan yang lain. Paling dia gabung sama temen se receh nya, siapa lagi kalau bukan Rio dan Firzi.
" Ya gue pengen gabung aja disini " Tanya Ale hendak berdiri dari bangkunya.
Teya dan Kei menganggukkan kepalanya bertanda mengerti.
" Haiii, cecan. " Sapa Rio dan langsung duduk disamping Ale dengan tangan yang dilipat dimeja, sedangkan Firzi berdiri disebelah Ody sambil memainkan ponsel nya dan sesekali melirik gadis itu dengan sinis.
Kadang Ody sendiri bingung dengan sikap Firzi. Kadang dia menjadi baik, sinis dan jutek kepadanya berbeda pada Teya dan Kei. Cowok itu lebih happy.
" Ngapain si Lo disini? " Tanya Rio menyenggol lengan Ale yang sedang tersenyum kikuk dan mengusap lehernya, bertanda dia sedang gugup.
" Yaa, gue__gue ga ada temen nya makanya gue gabung sama dia. " Balasnya walau terbata bata dan mengalihkan pandangannya.
Rio tersenyum dalam diam, ada apa dengan sahabatnya?
" Yaelah modus banget sih Lo jadi cewek! " Ketus Firzi sesekali melihat ke arah Ody dan tetap melanjutkan kegiatan nya.
" Eh, Lo ga usah ikut campur ya! " Teya pun langsung mendorong bahu Firzi yang membuat cowok itu hampir hilang keseimbangan dan langsung menyimpan ponselnya disaku celana sambil melihat Teya dengan senyum miringnya.
" Yaa! Stop. " Lerai Ody berdiri dari mejanya dan menarik lengan Teya agar mendekat dengannya.
" Jangan buat tangan Lo kotor cuma buat layanin cowok yang ga punya sopan santun. " Lanjut Ody lagi sambil menggenggam tangan Teya.
" Dan buat Lo, Lo tuli apa denger dong tadi Ale ngomong apa atau harus gue perjelas lagi? " Tanya Ody dan menunjuk bahu Firzi. Tenang tapi pasti!
Ody melangkahkan kakinya keluar kelas bersiap untuk upacara bendera, diikuti oleh Teya dan Kei dibelakang nya yang sedang memanggil namanya.
" Dy Lo kenapa ga hajar aja sih tuh cowok rese banget sumpah! " Desis Teya sambil meremas tangan Kei.
" Aduhhh, kesel sih kesel tapi bukan gue juga kali yang kena imbasnya! " Kata Kei menarik tangannya dengan kasar dan menatap Teya dengan tajam, sedangkan yang ditatap malah menunjukan wajah annoying nya.
*****
Beberapa Minggu kemudian, Ody dan Ale semakin dekat karena tugas kelompok makalah yang membuat keduanya selalu menghabiskan waktu berdua.
Seperti sekarang ini, gadis itu duduk di koridor depan Mading jelas sekali sedang menunggu seseorang.
" Hey, udah lama? " Tanya seseorang sambil tergesa gesa, sepertinya dia habis berlari menyusuri koridor.
" Ngga kok, gimana mau langsung sekarang? "
" Yang lain mana? " Lanjut Ody melihat Kenan dan kiri mencari teman sekelompok nya.
" Tuh! " Tunjuk cowok itu pada Ghea, Silla, dan Bima. Yang sedang menuju kearah mereka berdua.
" Yaudah yuk berangkat. " Tanya Silla menatap satu persatu temannya.
Mereka menuju ke caffe starlight untuk mengerjakan tugas yang besok akan dikumpulkan. Kerjain sekarang, kumpulin besok. Mantull!
Butuh beberapa jam untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasanya itu.
Waktu menunjukkan jam 4, file? Beres. Makalah? Beres. Akhirnya mereka bisa pulang dengan cepat.
" Lo pulang sama gue aja. " Ujar Ale menatap gadis disebelahnya, yang ditatap hanya menaikkan sebelah alisnya.
•
•
•
•
•
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah CINTA
Fiksi Remaja" Apa kamu yakin dipertemuan pertama kita tidak ada cinta, apa kamu hanya yakin dipertemuan pertama kita hanya sekedar kekaguman semata? mengapa beralasan baru mengenal? apa kamu yakin jika kita sudah lama kenal, akan mengenalnya? " - Melodylily - "...