Kau disuguhkan pagi
Harimu di merdekakan
Tanganmu tak lumpuh
Pikiranmu utuh!
Lalu mengapa kau mengeluh?Cobalah pergi di perempatan sana
Di gang-gang tua sudut kota
Ceritalah setelah kembalimu
Berhakkah dirimu berkeluh?Nampakkah raut wajah itu?
Wajah anak jalanan seusia-mu
Yang sedari dulu ingin hidup layaknya dirimu
Yang membaca saja mereka tak tahuLalu apa lagi?
Keluh apa lagi yang ingin terucap dari bibirmu?
AdikkuA. Safir

KAMU SEDANG MEMBACA
Arsip Puisi Tu(a)n
PoetryBerdoalah, kepada-Nya yang memberimu hati Pun patah- hati yang kausengaja ||Toeanpelaoet Note: Puisi yang saya publish di sini adalah puisi lama yang saya buat. Maksudku puisi yg masih banyak salahnya. Saya simpan disini untuk suatu saat akan d...