NATHAN

82 19 5
                                    

"Kata orang move on terbaik adalah dengan mencari penggantinya,kataku tidak , ketika aku menemukan penggantinya, yang ku rasakan tetap tidak sebahagia ketika
bersamamu"
-Acha 2020-

Play mulmed "Mantan Terindah"- Raisa andriana

👽👽👽

Seorang remaja perempuan yang menjabat sebagai anggota OSIS itu sedang sibuk berkutat dengan laporan laporan hasil kerjanya hingga tidak mendengar bel masuk yang sejak tadi berbunyi masuk.


"Cha, gak ke kelas? Bel udah bunyi loh"

Setelah Acha meninggalkan Lika di kelas tadi, Ia memang langsung menuju ruang OSIS untuk menyelesaikan laporan nya.

Acha menoleh dan melihat Risa yang baru selesai dengan tugas OSIS nya,

"Eh iya Ris, udah bel ya, ini mau ke kelas "

Therisa tertawa kecil, "Lo sih serius bgt, yaudh bareng aja kuy "

Acha mengangguk dan mereka berjalan bersama ke kelas

👽👽👽

Kringg.... Kringg... Kring...

Bel pulang yang terdengar menggema di seluruh sudut sekolah itu, berhasil membuat seisi kelas X IPA 1 bersorak kegirangan.

"Baiklah, ibu sudahi pelajaran sampai disini, sampai bertemu minggu depan," kata Bu Sri sebagai guru kimia sebagai penutup pelajarannya yang cukup membuat pusing para anak muridnya.

Para Siswa siswi sudah mulai melangkah keluar gerbang sehingga menyisakan hanya beberapa murid lagi.

"Eh kalian ada rapat ya?" Tanya Lika pada ke tiga sahabatnya.

Lika memang bukan anak osis , alasannya ?, "kalau bisa tidak sibuk , untuk apa mencari kesibukan? Toh gak ikut osis pun bisa bikin hits."
Pemikirannya memang tidak sama seperti ketiga sahabatnya itu.

"Iya, mau rapat laporan hasil kerja semester lalu," jawab Risa sambil melakukan kegiatan rutin nya setiap pulang sekolah, merapikan anak anak rambutnya yang berantakan.

Lika mengangguk lalu mengambil tasnya."Oh okedeh gue duluan ya."

"Balik sama siapa Lik?" Tanya Risa

"Edgar hehe, dia minta ditemenin ke toko buku bentar tadi." Lika menyengir malu.

Edgar, sahabat Nathan yang duduk di kelas X IPA 2 itu,memang akhir-akhir ini semakin gencar mendekati Lika.

"Yaelah sok malu lo, biasanya juga malu maluin," ejek Nada sambil tertawa kecil

"Yaudah ih, gw cabut yak, bilangin sama temen kalian yang satu itu, kalau udah ketemu novel jangan sampai lupa dunia banget," ucap Lika menyindir Acha yang sejak tadi hanya berkutat pada novelnya, seakan tidak ada hal menarik lagi di dunia nyata .

Acha yang merasa tersindir hanya menatap datar Lika lalu melanjutkan aktivitas membaca novelnya.

Nada dan Risa yang melihatnya pun tertawa."Udah lah biarin aja, lo hati hati ya," sahut Risa menengahi para badak yang tampaknya dapat membuat anak anak rambutnya kembali berantakan.

Lika hanya menyengir kecil lalu mengangguk dan keluar dari kelas.

Setelah Lika pergi, Ketiga orang itu hanya diam tanpa membuka pembicaraan sambil melakukan kegiatan mereka masing-masing, hingga suara seorang laki-laki menghentikan sejenak aktivitas mereka.

"Oii Cha , data OSIS dari seksi kita udah lo Siapin?"

Acha yang sedang membaca Novel itu mendongak dan menemukan Nathan dengan jaket abu-abu kesayangan yang selalu di pakainya.

"Kalau gue bilang belum gimana?" Sinis Acha

"Gak gimana gimana karna gue tau Lo lagi bohong." Nathan menambahkan kedipan mata di akhir kalimatnya.

Acha berdecak sebal, "Ke PD an Lo, gue gak ada ngerjain laporan, lagian lo juga gak ada niat bantu dari kemarin."

Nathan tertawa kecil,"Tapi yang gue tau Acha adalah manusia yang akan menuruti perintah senior nya, jadi gue gak percaya lo belum ngerjain Hahaha"

"Bacot lo ah, nyusahin aja"

"Gini gini lo juga pernah sayang kali Cha." Nathan masih terus mengeluarkan tawa usil nya,"Yaudah gue minta maaf deh kemarin gak bantu, ntar gue bantuin jelasin laporan dehhh, Janjiii," bujuk Nathan sambil mengangkat kedua jarinya membentuk tanda peace.

"Hmm yayaya, yaudah mau liat sekarang?" Tanya Acha

"Ntar ajalah di ruang OSIS , Lo lanjutin baca novel nya aja, 15 menit lagi kita ngumpul."

"Gak usah, ntar aja dirumah, kuy ke ruangan sekarang," ajak Acha sambil menutup novelnya dan mulai membereskan barang-barang nya.

"Emangnya lo udah kelar baca novelnya? Ntar ganggu lagi, trus mukulin gue sambil bilang Nathannn gara gara Lo gue jadi gagal baper," balas Nathan sembari menirukan keluhan yang sering dikeluarkan Acha mengingat kebiasaan Acha selama ini.

Nada yang mendengarnya pun tersenyum jahil, "Yaelah than, kalau lo yang ganggu mah Acha gak mungkin bisa nolak."

"Than than , Lo kira setan?" Protes Nathan

Nada tertawa, "Mirip sih."

Tanpa Acha sadari ,wajahnya telah memerah hanya karna mendengar ucapan jahil sahabatnya itu.

"Apaan sih Nad, nyambar aja lo kaya petir."

"Lah yang gue bilang benerkan? Udah gak usah lo jawab , muka lo udah nge jawab, pake blush on banyak banget sist," goda Nada dengan nada ejekan.

Risa yang mendengarkan ikut tertawa, "Cabut aja kuy Nad jangan gangguin mantan masih sayang yang mau plesbek masa masa indah pacaran mereka," Risa menambahi dengan gerakan siaga untuk kabur dari serangan macan ngamuk dari Acha.

Nathan yang mendengarnya hanya terkekeh kecil melihat sahabat sahabat Acha dan air wajah Acha yang telah merah itu.

Sebelum benar benar pergi, Nada mengatakan kalimat yang berhasil membuat Acha berteriak kesal, "Kalau udah balikan bilang ya, jangan lupa pajaknya!"

"NADAAAAAA!!!!!!!"


Thankyou for reading

SOUL(Mantan) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang