PEMERAN BARU

20 5 7
                                    

"semesta memang sebercanda itu. Hal hal yang diluar akal terjadi secara tiba tiba, siap tidak siap,kita dituntut untuk menerima-
Acha2k20

Vanessa melangkahkan kaki jenjang nya menghampiri segerombolan siswa laki-laki yang tampak berkumpul di samping lapangan sekolah.

"Uhm, permisi," ujar Vanessa sopan.

"Iyaaaa, kena- loh Eca?"

👽👽👽

Semesta memang suka mempermainkan, yang tadinya bersama dipisahkan, lalu dengan tiba tiba di satukan kembali, dengan kondisi yang sudah berubah. Seperti contohnya sekarang, pertemuan seorang siswa dan siswi pagi tadi telah menjadi bahan pembicaraan bagi beberapa siswa lainnya. Disini lah mereka sekarang, di kantin sekolah, duduk bersama. Siswi itu tampak bercengkrama hangat dengan Siswa-siswa disekitar nya.

"Permisi permisiiii bidadari mau lewattttt," teriak Nada guna memberi jalan bagi para junior yang telah mendapat gelar primadona sekolah itu.

"Itu tuh mereka." Lika menunjuk ke meja tempat mereka biasa bersama "geng" nya.

Mereka berempat, Acha, Lika, Nada dan juga Risa berjalan bersama menuju meja itu.

"Halaww teman teman q tercintaaa," sambut Azka dengan gaya tengil nya.

"Gak niat gue di cinta in sama Lo," balas Lika sengit.

"Iyalah, niatnya kan di cintain sama gue, iya kan, Lik?" Edgar ikut bergabung di percakapan tidak berguna itu.

Muka Lika mendadak merah tanpa izin.

"Blush on Lo ketebalan," sahut Nada dengan candanya.

"Kak Natasha kan?" Suara perempuan yang baru saja terdengar membuat mereka sadar, ada satu personel baru di meja itu.

"Eh? Iyaa, panggil Acha aja," balas Acha dengan senyum manisnya.

"Aku Vanessa, panggil Eca aja kak. Kalau kakak lupa tadi pagi kita ketemu."

"Ohh iyaa, inget kok."

Mereka melanjutkan makan mereka dengan uhm, kondisi yang sedikit "aneh" karena kedatangan satu personil itu.

"Kak Nath, ntar jadi temenin aku ke toko buku kan?" Tanya Eca.

Nathan yang sedang makan mengalihkan pandangannya, "iya jadi kok, ca," ucap Nathan sambil tersenyum manis.

Nada melirik sekitar sebelum kemudian tersenyum penuh arti.

"Ehm gak tau ya, apa gue doang yang ngerasa kantin kita suhunya naik deh, iya gak sih?"

Acha yang mendengar memutar bola matanya malas. Suara decitan kursi terdengar, Acha bangkit lalu kemudian beranjak tanpa berkata-kata lagi. Mood nya mendadak turun.

Acha melangkahkan kakinya menuju ruang OSIS. Dia butuh pelampiasan amarahnya sekarang.

Dibuka nya lembaran lembaran kerja OSIS nya, lalu dikerjakan, berharap dapat menghilangkan rasa tidak enak dalam dirinya. Mencari posisi ternyaman, memakai earphone, memutar lagu, namun tetap saja, rasa itu tetap ada.

Handphone nya bergetar, tanda ada pesan yang masuk.

Therisa Olivia
Cha
Dimana?

Latasha Aurora
Ruang OSIS ris

Therisa Olivia
Cabut kuy? Rooftop boleh nih

Acha mengernyitkan dahi nya sejenak, seorang Therisa?

Latasha Aurora
Tumben ris
Yang lain udah pada oke?

Therisa Olivia
Kita berdua aja

Latasha Aurora
Ada masalah Lo?

Therisa Olivia
Rooftop ya, gue otw

Huh..
Kalau sudah begini, beradu pendapat pun tidak ada artinya lagi. Acha menuntun dirinya menuju rooftop sekolah. Sejujurnya saat ini dia tengah dalam kondisi tidak baik untuk mendengarkan curhatan, namun ini Risa, sahabatnya.

Ceklek.
Pintu Rooftop terbuka.
Terlihat dipandangan Acha, Risa yang sedang duduk santai di kursi rooftop yang sengaja disediakan anggota sastra untuk mencari inspirasi.

"Achaaa, lama banget sih Lo, sini duduk," panggil Risa dengan nada riang.

"Kenapa, Ris? Tumben banget Lo ngajak cabut, berdua doang lagi."

"Iya nih, ada masalah," jawab Risa sambil memasang wajah sedih.

"Lo ada masalah?"

"Bukan gue."

Jawaban Risa membuat Acha kembali mengernyitkan alisnya heran.

"Terus, siapa?"

Risa tersenyum sejenak, kemudian mengarahkan telunjuknya ke arah bagian hati Acha. "Hati Lo yang ada masalah, Ris."

Acha kemudian tersenyum mengerti. Sahabatnya yang satu ini memang yang paling peka.

"Gue, gak apa apa kok," balas Acha dengan nada lirih.

"Iya, Lo gak apa apa, hati Lo yang kenapa kenapa," jeda Risa sebentar, "Sini peluk, Lo bisa cerita ke gue, gue ngerti."

Kalimat sederhana yang dikeluarkan Risa berhasil membawa jatuh seluruh air yang telah tertahan di kelopak mata Acha.

"Gue, sayang Nathan."

👽👽👽

Aloha semuaa terimakasih banyak yang sudah baca
Maaf akhir akhir ini lama up nyaaa.
Sebagai gantinya besok bakal langsung up lagi!
Janjiii!!!
Thankyou semua yang udah minta buat up ✨

Mari jatuh Hati bersama 🌛

SOUL(Mantan) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang