BELAJAR IKHLAS

5 1 0
                                    

"semesta punya cara sendiri. Aku percaya, mungkin bahagia ku bukan denganmu, Nathan, Acha ikhlas"
Acha2k20

"Kak lo masih lama ? Laper nih gue," gerutu Acha.

Tadi, Acha tidak mengisi perutnya sebelum berangkat. Dia mengira Levin hanya sebentar lalu kemudian mengajaknya makan diluar. Namun ini sudah 2 jam, dan Levin belum juga menemukan barang yang dicarinya.

"Lo pesen makan dulu deh, biar nanti datang kesana langsung makan, mau makan dimana?" tanya Levin.

"TATEMUKAI!!" seru Acha dengan semangat.

"Biadab emang lo," desis Levin.

Hahaha. Siapa yang tidak tau Tatemukai? Terkenal enaknya sih, tapi sayang, harga nya itu loh, sulit di toleransi, sangat tidak bersahabat. (Ini aku beneran sesuka itu makan disana, tapi harus nabung dulu 😭-author)

Acha hanya menyengir. "Yaudah sih kak, baik sama adek itu berkatnya melimpah ruah."

Levin memutar bola matanya, lalu kemudian merogoh sakunya untuk mengambil kartu debit di dompetnya. "Nih, habis pesan langsung balik kesini, reserved tempat sama makanan aja langsung."

"Baik Tuan, dilaksanakan, mohon pamit," canda Acha sambil mengambil kartu yang diberikan Levin.

Kondisi Restaurant itu sedang cukup sepi hari ini, baguslah, tidak akan memakan waktu lama untuk memesan.

"Kakak.. anggota osis kan ya di sekolah?"

Suara seorang perempuan terdengar di telinga Acha. Cukup familiar, namun Acha bergedik tidak peduli, hingga akhirnya suara balasan seorang laki-laki yang sangat tidak asing lagi didengarnya.

"Iya, kenapa? Eca ada niat masuk OSIS?"

Nathan. Dan siapa nama perempuan itu?
Ahh Acha selalu lupa. Eca, iya Eca.

Acha mulai mengira-ngira, apa alasan mereka berada disini?

Acha menepuk dahinya pelan kemudian berucap pelan pada dirinya sendiri, "oh iya, kan tadi di kantin mereka ada bilang mau ke toko buku, hmm, mereka deket banget ya?" Berbagai perkiraan kini memenuhi isi kepala Acha.

"Mbak? Permisi, mbak??"

Suara seseorang menghentikan pikirannya, dialihkan nya pandangan pada sumber suara yang memanggil nya. Pelayan restaurant ternyata.

"Eh iya maaf mbak."

Pelayan itu tersenyum, "iya mbak, ini mau dibayar cash atau pakai apa?"

"Debit aja mbak."

Acha menyelesaikan pembayaran. Kemudian dia memutuskan untuk bergerak lebih dekat mengamati interaksi dua orang itu.

Sampai akhirnya indra penglihatannya dihadiahi pemandangan dimana perempuan itu memeluk si laki-laki, Nathannya.

👽👽👽

Acha kini sedang dalam perjalanan pulang bersama Levin.

Levin merasa ada yang aneh dengan adiknya ini. Mulai dari kembali dengan wajah tidak bersemangat, makan ogah-ogah an, makanan tidak dihabiskan, sampai saat ini, melamun melihat jalanan dengan tatapan kosong.

"Cha, lo kenapa sih?"

Acha memalingkan wajahnya menghadap kakak laki lakinya itu, "Gak ada kak, emang gue kenapa?"

SOUL(Mantan) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang