MULAI SUKA?

12 1 1
                                    

"Nathan berangkat ya," izin Nathan kepada kedua orang tua dan kakaknya.

Pagi ini Nathan sudah berjanji untuk berangkat bersama dengan Eca. Sedari pagi Nathan telah mempersiapkan diri dan segala keperluan agar tidak terlambat.

Jarak komplek perumahan Nathan dan Eca bisa dibilang cukup dekat. Hari ini Nathan sengaja membawa mobil karena banyak membawa berkas-berkas OSIS.

Dari jarak 100 meter, pandangan Nathan sudah menangkap seorang gadis manis yang sedang menunggu di depan sebuah rumah.

"Hai nona manis, sendirian aja?" goda Nathan sambil membuka jendela mobilnya.

"Kak Nathan, dateng juga, ditungguin dari tadi."

Nathan turun dari mobilnya lalu mendekat ke Eca.

"Lah kok turun? Ayo berangkat nanti kita telat," ucap Eca.

"Ijin dulu lah sama orang rumah, masa langsung pergi gitu aja."

"Udah aku bilang tadi, kata mama langsung berangkat aja, yuk."

"Yaudah, perlengkapan Eca udah lengkap semua?"

"Sudah bos."

Nathan terkekeh. "Yaudah yuk naik."

Perjalanan menuju sekolah diisi dengan tawa dan senda gurau. Baik laki-laki ataupun perempuan, mereka sama sama terlihat menikmati waktu bersama.

"Belajar yang rajin, ntar masalah OSIS biar kakak bantu," ucap Nathan begitu sampai di lingkungan sekolah.

Eca mengangguk antusias, "siap kakk, kakak juga belajar yang bener, aku duluan ya, bye."

Eca berjalan menjauhi Nathan. Beberapa saat setelah melangkah, didengarnya suara setengah teriak Nathan, "Pulang bareng."

👽👽👽

"Cha, Nathan tuh," ujar Nada ketika melihat Nathan akan segera melewati mereka.

Acha memasang senyum terbaiknya. Nathan menoleh sejenak ketika melewati Acha. Namun, diluar perkiraan, yang Nathan lakukan adalah membuang muka dan memasang wajah datar seakan tidak peduli.

Nada yang melihatnya heran, "lah kenapa tuh orang?"

Acha hanya mengedikkan bahu nya bingung, "Sialan lah."

"Woi woi woi PR fisika woi, gue belum, liat dongggg," suara heboh Lika menghentikan kebingungan Acha.

Acha menoleh sejenak, lalu kemudian berjalan masuk ke kelas dengan wajah datar, diikuti kedua temannya yang lain. Jangan tanya dimana Risa, pagi begini, waktu yang cukup baik untuk acara bucin.

"Kenapa tuh anak?" tanya Lika kepada Nada setelah menerima buku PR dari Acha.

"Biasa, kenapa lagi kalau gak Nathan, ya gak cha?"

Acha menoleh datar, "ah udahlah, gue lagi gak mood ngomong, bangunin kalau guru datang."

Lika dan Nada tidak memberi jawaban. Kalau sudah seperti ini, berarti pertanda lampu merah untuk memaksa Acha bercerita, biarkan saja, nanti dia pasti akan cerita.

Lika melanjutkan pekerjaan mulianya, menyalin PR teman, sambil mendengar kan curhatan curhatan Nada sebagai lagu pengiring.

👽👽👽

Waktu istirahat tiba, Keempat serangkai, Acha, Lika, Nada, dan Risa, terlihat berjalan bersama menuju kantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOUL(Mantan) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang