Sampai dirumah sakit. Agra membawa keluar Delwise dari dalam mobil, menggendongnya, berjalan namun setengah berlari menuju ke dalam rumah sakit. Disusul oleh Renata yang ternyata juga ikut satu mobil dengannya.
" Suster! Suster! Tolong saya cepat sus! " kemudian suster pun dengan sigap membawa Delwise ke ruang IGD
Saat sampai tepat di depan pintu IGD suster melarangnya untuk masuk, Supaya Dokter tidak terganggu saat menangani pasien.
" Maaf Pak, sebaiknya bapak tunggu disini saja. Biarkan dokter menangani istri anda dengan baik " Agra hanya mengangguk pasrah. Tak peduli dengan kata suster tadi. Dia hanya fokus pada keadaan Delwise sekarang. Bahkan dia tidak melihat Renata sama sekali.
Renata mendengar apa yang dikatan suster tadi. Sakit sekali rasanya melihat ekspresi suaminya yang biasa saja, tanpa membenarkan siapa sebenarnya istrinya itu. Renata pergi keluar dari rumah sakit dengan mengusap setiap air mata yang jatuh di pipinya.
" apa Delwise sangat berarti buat kamu Gra. Aku Istrimu. Aku disini seolah tidak terlihat "Renata tidak tahu harus kemana. Saat ini dia sedang berada di jalan depan rumah sakit. Dia mencoba menghentikan taxi. Taxi pun berhenti saat dia melambaikan tangannya.
" mau kemana nyonya " tanya supir taxi pada Renata
" jalan dulu saja pak " cicit Renata
Dalam perjalanan dia sibuk dengan pikirannya. Dia mengecek Iphone yang dipegangnya, berharap Agra menanyakan keadaannya atau sekedar mengabarinya saja. Namun tidak ada notifikasi dari Agra. Hanya ada pesan dan panggilan tak terjawab dari ibu dan ibu mertuanya.
Iphone nya pun bergetar kembali, menampilkan nama ibu mertuanya.
" hallo ma "
" sayang, kamu lagi dimana. Mama nyusul ke rumah sakit tapi kamu gak ada. Kamu dimana sekarang?"
" A...aku lagi mau pulang mah. Mau ganti pakaian dulu"
" kamu gausah pulang kerumah mama kamu. Soalnya tadi mama kamu udah beresin barang kamu di mansion. Sekarang kamu bisa langsung ke mansion aja ya "
" baik ma "Sesampainya di mansion. Renata disambut ramah oleh para maid yang ada di mansion.
" Selamat datang di mansion Nyonya " ucap maise yang tak lain adalah salah satu maid yang usianya lebih tua dari ibunya.
" ah iya terimakasih telah menyambutku dengan baik. Bolehkah aku masuk, aku ingin mandi dulu " yah begitulah Renata. Dia wanita yang rendah hati. Walaupun dia sudah menjadi istri sah Agra dan tentu saja mansion itu juga miliknya, namun dia tetap meminta ijin
" Ya silahkan nyonya, biar saya antar nyonya ke kamar Nyonya "
Salah satu maid itu pun mengantar renata untuk ke kamarnya." ini kamar nyonya. Jika nyonya butuh sesuatu bisa panggil saya " Ujar maisie
" ah iya terimakasih. Siapa namamu ? "
" panggil saja maisie "
" baiklah. Sekarang kamu bisa pergi"
" baik nyonya "Renata diam hanya menatap pintu yang ada didepannya. Entah apa yang dia pikirkan. Lalu dengan ragu dia membuka knop pintu kamarnya.
Kosong. Ya benar, kamar itu kosong. Harusnya malam ini dia dan suaminya berada dikamar ini. Menikmati malam pertama mereka. Dia tersenyum getir menatap kamarnya yang kosong.
Dia merebahkan tubuhnya dikamar sebesar ini. Sendirian.Renata sudah mencoba menghubungi Agra terlebih dahulu lewat pesan whattsap dan telpon. Namun Agra mematikan telponnya dan tidak membalas pesan Renata sama sekali. Online tapi tidak dibalas. Rasanya sakit bukan?
Renata ingin menangis, ingin menumpahkan semua perasaannya. Renata ingin suaminya tahu kalo hatinya sedang tidak baik baik saja.
" jika kamu tidak mencintaiku, kenapa kamu mau menikah denganku gra "
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Yours & Youre Mine
RomanceGadis aneh, ceria dan manja. Itulah Renata. Seseorang tidak bisa berencana untuk mencintai siapa. Itulah yang terjadi pada Renata. Yang tidak sengaja jatuh cinta pada mantan kekasih sahabatnya sendiri. Namanya Agra Grey. Pria tampan dengan lensa mat...