Momen 10. Arif dan Obi

2 0 0
                                    

Maafkan bagian dua mahluk ini aku gabung, karena sepertinya bagian mereka berdua jika kupisah itu akan menjadi sangat singkat luar biasa huhu

Arif benar benar terlihat seperti anak SD waktu pertama kali aku melihatnya. Sikap kekanak kanakan yang dimilikinya masih sangat mendominasi. Usil, tidak bisa diam, dan berisik layaknya anak kecil yang sedang cari perhatian. Seperti anak lelaki pada umumnya Arif dulu juga memiliki sifat sembarang terhadap barangnya ataupun penampilannya dan itu kadang sangat menganggu. Seperti, Ia suka sembarang meletakkan sepatu nya dikelas, jarang memakai seragam yang lengkap dan rapi, tidur dikelas dan masih banyak lagi sehingga kami yang dikelas pun sudah tidak heran jika dia sering mendapat panggilan dan teguran dari Guru Kedisiplinan.

Arif sekarang satu kampus juga dengan Aku, Radit, dan Rafa. Arif sama seperti Radit, perbedaan dia yang dulu dengan yang sekarang itu cukup memuaskan. Arif yang dulunya sangat sembarang terhadap apapun seiring berjalannya waktu ia perlahan mulai perduli dengan penampilannya dan masa depannya. Menjelang masa masa ujian pada saat kelas 12 ia sangat sibuk mengejar ketertinggalan dengan cara belajar dan rajin datang ke kursus. Saat itu kadang aku merasa ternyata ia cukup pintar.

Menjelang kuliah pun ia menjadi sedikit menjaga imagenya, mungkin ingin memperlihatkan sisi dewasanya? Hahaha tapi kuakui bagi orang yang tidak mengenalnya akan berpikiran bahwa ia cukup memenuhi kriteria untuk dikagumi. Terbukti memang banyak yang jatuh hati padanya, salah satunya malah teman satu perkuliahan ku sendiri. Tapiii untuk kami yang sangat mengenalnya, Arif tetaplah sama. Bahkan kami sering mengejeknya jika ia menunjukkan sikap sok benar nya itu saat sedang kumpul bersama kami 'apasih riif sok cakep, sok kalem banget najis!'.

Sikap baik hatinya terhadap perempuan memang patut diacungi jempol, kadang akupun termasuk salah satu yang suka memanfaatkan kebaikannya hahaha karena ketika aku meminta tolong sesuatu jarang sekali Ia menolak. Seperti waktu itu di kampus ketika aku kesulitan mencari parkir mobil lalu aku menelfon dan meminta tolong Arif untuk memarkirkan mobil ku. Ternyata pada saat aku menelfonnya, ia sedang asyik bermain game tapi lebih memilih untuk menjeda game nya terlebih dahulu untuk menolongku. Cowok yang rela stop dulu ngegame cuma buat angkat telfon itutu langkah banget woi. Kalo gini caranya wajar ni bocah banyak yang suka.

Tapii kalo urusan asmara, ini anak cukup bodoh menurutku. Karena ia begitu penurut dan baik, Ia sangat memprioritaskan para wanita yang hanya singgah sementara itu lalu sering berujung dengan ditinggalkan. Kalo istilah sekarang, Arif tuh bucin banget masyaallah kelewatan. Semoga dia dipertemukan dengan jodoh yang bucin pula biar imbang gitu bisa saling membudak kan satu sama lain yekan. Amin.

Selanjutnya Obi yaaa, aku tidak begitu akrab dengan Obi bahkan sampai sekarang. Obi memang sedikit berbeda diantara kami ber10. Ia tidak begitu suka bercanda dan paling sensitif diantara kami semua. Seolah olah seperti saat anak anak yang lain mengajaknya ngobrol dengan level satu oktav, dia bisa membalasnya dengan 5 oktav plus nemosi yang menggebu. Tapi semakin dia marah semakin Ia dijadikan bahan candaan anak anak yang lain. Makanya jangan emosian atuh si abang mah :')

Dulu pertama kali melihatnya dikelas 10, menurutku walaupun berbadan kurus, sepintas wajahnya masuk kedalam kriteria good looking ku hahaha karena beralis tebal, hidung mancung dan memiliki mata yang besar. Tapi itu langsung hilang saat mengetahui sifat mudah emosinya yang sedikit aneh menurutku.

Walaupun pintarnya Obi tidak terlalu menonjol dan sering dijadikan bahan candaan oleh anak laki-laki dikelas, nasib Obi lumayan bagus. Ia berhasil lulus di salah satu sekolah kedinasan bersama Tio, dan Suci. Obi sekarang sudah mulai bekerja dan ditempatkan di Nunukan Kalimantan Utara. 

Deket aja jkita ga akrab lah apalagi sekaran dienye di Nunukan. Wajar dong kalo makin jarang komunikasi kita sekarang.

Valuable PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang