[4] Masalah Seongwoo

144 24 2
                                    


Ketika Guanlin dan Jihoon sampai di kost, Guanlin langsung menuju kamar Seongwoo. Namun tidak mendapati orang yang dituju.

Daniel yang menonton televisi beralih mengamati Guanlin yang langsung masuk tanpa menyapa.

"Heh! Kayak gak ada orang aja, maen masuk tanpa nyapa" cibir Daniel lalu fokus kembali ke televisi. Guanlin yang mendengar itu mendekati Daniel.

"Eh. Ada orang rupanya. Gue kira sepi" ujar Guanlin lalu terkekeh kemudian duduk disamping Daniel yang acuh tak acuh terhadap Guanlin.

"Jihoon mana?"

"Dikamar"

Daniel mengangguk. Guanlin menatap Daniel sambil tersenyum lebar.

"Lo kenapa Lin?" tanya Daniel sambil mengerutkan keningnya.

"Gue bakal liburan ke luar negeri! Dua minggu!" ujar Guanlin setengah teriak hingga Daniel menutup kedua telinganya dengan tangan.

"Santai aja kali. Emang kemana? Siapa yang bayarin?"

"Tenang. Pemerintah yang bayar" ujar Guanlin lalu tertawa sambil menepuk meja didepannya. Daniel menoleh dan menatap Guanlin serius.

"Ah yang bener Lo. Dua Minggu itu lama"

"Kenapa? Lo kangen gue kan?"

"Idih ge er lo" Daniel kembali fokus ke televisi.

Lama amat Lin. Dua minggu. Gak ada lo, sepi Gue, batin Daniel.

+++

Sepulang dari Wannable Ent, Seongwoo dan Jaehwan memutuskan untuk mampir ke cafe.

Seongwoo tak berhenti menangis sambil menangkupkan wajahnya dengan kedua tangan. Jaehwan menenangkan Seongwoo dengan mengelus punggungnya.

"Udah Seong. Lo yang sabar. Gue yakin Lo gak salah" ujar Jaehwan.

Hari ini menjadi berita baik untuk Jaehwan, namun menjadi berita buruk bagi Seongwoo. Jaehwan diterima dan mulai menjalani trainee besok lusa. Sedangkan Seongwoo baru saja dipecat secara tidak hormat

Sudah hampir satu tahun Seongwoo bekerja dengan rutin tanpa kesalahan. Namun hari ini, sesuatu telah terjadi. Dia dituduh mencuri uang pajak tahun ini. Dan entah kenapa, di tasnya itu terdapat uang tersebut. Sepertinya dia dijebak.

"Gue gak merasa punya musuh Hwan" ucap Seongwoo menyeka air matanya supaya tidak mengalir lagi lalu menghela nafas.

"Gue juga merasa gitu Seong. Tapi terkadang ada musuh dalam selimut Seong" ujar Jaehwan. Lalu menyodorkan segelas jus dan diminum oleh Seongwoo.

"Lo yakin kalo gak ada orang yang gak suka sama Lo?"

"Yakin. Gue disana disambut dengan baik. Semua pekerja di sana juga berbaur dengan Gue. Bahkan tadi denger berita gue dipecat, mereka kaget" jelas Seongwoo.

Jaehwan mengangguk mengerti. Dia merasa prihatin dengan keadaan Seongwoo saat ini.

"Sekarang gue harus cari kerja dimana? Gue gak mungkin bilang ke yang lain" ucap Seongwoo gelisah.

"Lo bilang aja gak papa Seong. Yang lain memakluminya"

"Kalo gue gak bisa kerja lagi. Gue gagal jadi abangnya Guanlin, Hwan. Lagian gak selamanya gue bisa make uangnya Guanlin. Meskipun dia udah bisa nyari uang sendiri. Dia juga punya kebutuhan" ujar Seongwoo.

Beautiful 2 | Onglin [BOOK 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang