Excuse meeeeee
Ada orang ? Apakah masih ada peminat ff gaje ini ?
Gak ada yak ? Yah sudahlah *Sok tegar
Walaupun gak ada, diriku tetep update, meskipun ngaret mueheheheChap terakhir, Ai mau publish cerita baruuu
Daaaaannn HAPPY READING MINNA~ !!!
*
*
*
*
*
*
*
Yahiko tak habis pikir. Kenapa akhir-akhir ini Naruto sangat susah untuk ditemui. Bahkan dalam satu tempat pun Yahiko tetap tidak bisa bertatap muka dengan Naruto. Selalu saja ada hal-hal yang membuat dirinya sibuk ataupun Naruto yang sibuk.
Pernah sekali ketika Yahiko tak sengaja berpas-pasan dengan Naruto, tiba-tiba teman Naruto yang entah darimana datang menghampiri lalu membawa Naruto dengan alasan minta ditemani ke perpustakaan. Yahiko awalnya tak terlalu merasa bahwa itu hal yang aneh namun suatu hari kecurigaannya tiba-tiba mencuat.
Ya, kecurigaan Yahiko menguat saat ia dan Naruto bertemu di taman. Naruto yang sendirian sedang menikmati bekal makan siangnya. Naruto menoleh saat Yahiko panggil, Yahiko berniat memeluk namun bukan berhasil memeluk Naruto, tangannya malah diraih dan dijabat oleh adik kelasnya yang pernah menghantamnya dengan bola basket.
"Hai, senpai. Gimana kabarnya ? Kepalanya masih sakit ? Aku benar-benar tak sengaja waktu itu. Senpai baik-baik saja kan ?" Tak ada kata maaf, Yahiko justru malah merasa perkataan adik kelasnya ini terkesan mengejek.
Wajah Yahiko tetap datar ketika Sasuke menggenggam tangannya. Menjabat ala pria macho. Tak lama ia tersenyum.
"Aku tidak apa-apa. Lain kali perhatikan sekitarmu."
Sasuke hanya mengacungkan jempolnya. "Siiip."
Yahiko melepaskan jabatannya lalu beralih pada Naruto. "Hai Naru, bagaimana kabarmu ?"
"Naruto baik-baik saja. Dia masih nafsu makan." Ini bukan Naruto yang jawab melainkan Sasuke.
Yahiko melirik Sasuke sebentar lalu kembali menatap Naruto. "Sudah lama kita tidak bertemu, kemana aja ?"
"Iya, akhir-akhir ini kami agak sibuk. Mengingat nenek Naruto datang." Sasuke kembali menjawab pertanyaan Yahiko. Pria bertindik itu mulai tak suka.
"Aku bertanya pada Naruto."
"Lalu aku yang menjawab." Sasuke menyahut enteng.
"Kenapa harus kau yang jawab ?"
"Sebab aku pacarnya."
"Tidak ada hubungannya dengan itu."
"Naruto sedang makan, tidak baik berbicara sambil makan. Nanti dia bisa tersedak. Maka sebagai pacar yang baik dan perhatian, aku yang menjawab. Lagipula kalau pertanyaan sederhana seperti itu, aku yang mewakili sudah cukup kok."
Untuk pertama kalinya Sasuke berbicara panjang selain dengan Naruto. Memang kalau sudah menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan Naruto, Sasuke bisa keluar dari karakter aslinya. Ya katakanlah Sasuke tipe pencemburu atau posesif meskipun tidak dalam tingkatan yang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Sweetheart (END)
FanficBagaimana bisa Sasuke tak tahu bahwasannya ia mempunyai kouhai yang begitu unyu seperti Naruto ? Saatnya beraksi, dengan segala kemodusan seorang Uchiha Sasuke, ia mendekati sang pujaan hati atau bisa di bilang PeDeKaTe XD Disclaimer : Masashi...