Tarik Seokjin keluar dan tinggalkan ruang studio Leo. Muka Namjoon kusut kayak nahan marah, bahkan Seokjin juga bisa rasakan kemarahan itu."mana hp lo"
Oke. sip. Namjoon manggilnya ga pake sayang
Bahaya
Perlahan sendi Seokjin bergerak keluarkan ponsel apel tergigit itu, lalu di berikan pada Namjoon, dan tanpa aba –aba ponsel Seokjin langsung dibanting kuat ke jalan.
Rusak bor!
Namjoon kan emang ahli merusak :")
Seokjinnya kaget, tapi ga berani ngelawan.
Jangankan ngelawan, buka suara aja takut
Tak ingin bertengkar depan rumah si Leo brengsek itu, Namjoon langsung tarik Seokjin masuk kedalam mobil, dan tepat saat itu Leo datang.
Bagus!
Tahan tangan Namjoon, namun langsung ditepis oleh si dimpel, dan sekali lagi lelaki tinggi itu diberi pukulan. Leo pun tak tinggal diam lagi, segera bangkit berdiri dan lakukan perlawan pada Namjoon.
Telak satu tonjokan mengenai rahang Namjoon, dan langsung dibalas lagi. namun bukan rasakan sakit, Leo malah sunggingkan senyum jahat.
Bikin kemarahan Namjoon makin menjadi.
dan baku hantam pun terjadilah.
Ngapain adu mulut, kalo ada tangan yang dicipatain buat adu tonjok. Yekan?
Sial!
"Harusnya lo ngebalas pukulan gue dari tadi" pekik Namjoon
"Gue biarin, karna kalo lo mukul gue, Seokjin bakalan khawatir sama gue" senyum brengsek itu disunggingkan " tapi lo malah bawa dia pergi kayak gini, ga bisa dong"
Anying!
Leo ini emang demen bikin Namjoon emosi.
"Bangsat!" umpat keras tepat dimuka Leo. Lalu satu pukulan lagi didaratkan kerahang Leo.
Memar?, lecet?.
Sudah biasa, namanya juga dominan, harus tahan banting buat pertahankan submisifnya.Seokjin yang sudah terlanjur berada dalam mobil jadi panik, ingin keluar tapi ga bisa karena Namjoon terlanjur pencet kunci otomatis lewat kunci mobil ditangannya.
Ini benar –benar serius. dua lelaki udah adu tonjok habis-habisan diluar sana. Seokjin cuma bisa teriak dari dalam mobil, sambil berusaha buka pintu mobil yang sayangnya udah kekunci kuat.
" NAMJOON! LEO! BERHENTI!" teriak Seokjin.
Teriakan yang ga guna, karena suara itu sama sekali ga kedengeran keluar.
Sip. Seokjin ga bisa lakuin apa apa.
Dalam hati dia merutuki dirinya sendiri karena membuat ulah yang bikin Namjoon semarah ini.
Pukulan lebih banyak dilayangkan Namjoon, dan Leo lebih banyak menerima.
"sampai kapan lo mau sembunyi dibalik topeng lo itu hah?!, anjing!" cebik Namjoon penuh amarah.
Leo buang ludahnya yang sudah bercampur darah ke tanah, kemudian mendengus, "setidaknya sampai tunangan lo itu lari keluar dari mobil karna gue"
"brengsek!"
Manik Seokjin bisa nangkap dua laki-laki kini sedang saling cengkram kerah baju, dengan mata yang saling memandang penuh ancaman. Dari dalam mobil Seokjin ga bisa dengar apa yang dikatakan Namjoon sama Leo diluar sana, dia coba menyimak gerak mulut dua laki-laki itu tapi terlampau sulit untuk pahami apa yang dikatakan.
Kemudian dilihatnya lagi, jemari Namjoon bergerak tekan tombol pada kunci mobil, yang bikin Mobil hitam itu bunyi, menandakan mobil tak lagi terkunci.
Tahu mobil sudah tak dikunci, Seokjin segera turun dan berlari menghampiri dua manusia yang masih saling cengkram kerah baju.
Sampe disana, Seokjin bisa lihat bahwa Leo terluka lebih banyak, bahkan Seokjin bisa prediksi, ini muka Leo bisa diancurin sama Namjoon kalo ga hentiin.
Kan sayang, ganteng. bisa buat koleksi cogan - Boo
"Namjoon," lirih Seokjin, perlahan jemarinya meraih tangan Namjoon, meminta untuk melepas cengkraman di kerah baju Leo.
"Diam!" bentak Namjoon, tatapan mata itu dingin dan tajam.
"Gue yang salah, tolong lepasin Leo" pinta Seokjin.
Nafas Namjoon tertahan sejenak, ia mencoba mengatur perasaannya agar tak termakan amarah. Perlahan turuti Seokjin dan lepaskan jemarinya dari cengkraman di baju Leo.
"lo bisa lihat kan? pacar lo ngebela siapa," ujar Leo, senyum sinis itu disunggingkan lagi.
minta dipites Namjoon ini.
"cih!, ngebela lo bukan berarti cinta sama lo" decih Namjoon, yang kini sengaja sunggingkan senyum sebagai balasan terakhir untuk Leo.
Setelah itu ia pejamkan mata untuk coba redam amarahnya. karena tak guna juga untuk ladeni Leo lagi. urusan dengannya sudah selesai. Tangan coklat dan berotot itu kemudian bergerak raih tangan Seokjin untuk tinggalkan Leo.
Dalam perjalan, Seokjin melirik kearah Namjoon disamping, dia bisa lihat garis rahang yang mengeras, serta urat dipunggung tangan yang nampak, sudah cukup buat Seokjin yakin bahwa kemarahan besar memang sedang bersarang dalam diri Namjoon, namun dia juga khawatir ketika dapati memar disudut bibir Namjoon.
"Seokjin, lo mau ikut gue atau tinggal disini bareng Leo?"
Satu pertanyaan yang sengaja diajukan Namjoon
Seokjin diam, dia ga peduli sama pertanyaan Namjoon, karena sumpah, dia lebih khawatir lihat memar yang bukan hanya disudut bibir tapi juga dibagian pelipis.
"kita cari obat merah dulu buat memar lo"
"JAWAB KIM SEOKJIN!" bentak Namjoon seketika, buat si lelaki manis itu kaget dan terdiam. Sampai beberapa detik kemudian, tangan mulus itu bergerak meremat jemari Namjoon dengan air mata yang sudah menetes, dan bibir yang bergerak penuh lirih "bawa gue pergi dari sini"
Dan ga perlu penjelasan lain lagi, mobil hitam langsung dilajukan menuju kosan Seokjin. Saat tiba disana, Namjoon turun dari mobil, diikuti Seokjin. Ia berlari kecik mengikuti langkah panjang Namjoon.
Masuk kedalam kamar, lalu satu koper hitam besar milik Seokjin diturunkan dari atas lemari, dan pakaian Seokjin dalam gantungan lemari di keluarkan sembarang, setelah itu dimasukan kedalam koper.
Seokjin diam, tak berani bersuara.
Ya Allah, gue mau dibawa lari apa gimana? – Ksj
.
.
.
TBC___
💜😘
KAMU SEDANG MEMBACA
RIWEUH "Instagram" [NAMJIN] ✔️
FanfictionAyo ke pelaminan, tapi tunggu dulu yaa...abang cari duit buat beli bensin - Namjoon Genre : Humor, Romance Rank. : #1 FUNFICTION [040719] #1 SEOKJIN [040719] FOR 18+ Boyxboy BL Cover by luckiestae