[1]

1.1K 144 7
                                    

Musim semi adalah musim yang tepat untuk jatuh cinta. Begitu kata beberapa orang yang dia kenal.

Jaemin dan Jeno memutuskan untuk bertunangan di ujung maret, tepat saat bebungaan bermekaran indah dengan wangi semerbak yang membawa kebahagiaan.

Jisung dan Chenle resmi menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih di bawah guyuran kelopak berwarna merah muda, bersama satu kecupan hangat di kening.

Ia hanya bisa tersenyum—ikut senang melihat sahabat-sahabatnya menemui kebahagiaan di musim semi yang ceria. Meski hatinya harus menjerit perih mengingat kisahnya sendiri.

***

Mark Lee menepikan mobil saat tempat yang akan ia kunjungi sudah terlihat. Lalu lalang pejalan kaki seolah tidak mengganggu langkahnya untuk tetap maju. Meski dalam hati sangat ingin berbalik dan menjalankan mobilnya. Kemana saja asal tidak ke tempat itu.

Denting genta perak terdengar bagai lonceng kematian. Oke, ia tahu ini berlebihan tapi melihat sosok pemuda yang duduk di dekat jendela lebar dengan dua cangkir kopi membuat ujung jemarinya terasa dingin.

Ia ingin lari. Sungguh. Kemana saja asal tidak bertemu dengan Haechan.

***

"Kak!"

Terlambat. Pemuda itu sudah menyadari kehadirannya. Dengan langkah berat, kakinya terayun, menuju kursi kosong di depan pemuda Lee yang lebih muda.

"Hai."

"Kau lamaaaa!" serunya merajuk yang membuat Mark mencubit pipinya—gemas.

"Sudah lama?"

Kepalanya mengangguk kecil, "Aku sudah pesan minum untuk kak Mark juga."

Sebuah cangkir disodorkan, Mark bisa melihat jelas isinya. Frappuccino yang sudah mendingin.

"Jadi ..."

Tangan Mark terangkat, menghentikan kalimat yang akan diucapkan Haechan selanjutnya.

"Aku tahu kau akan mengatakan apa, Haechan. Tapi, bisakah aku meminta satu hal?"

Kening Haechan mengernyit, "Apa itu?"

Mark menggigit bibir, menatap mata bulat Haechan lamat-lamat, menyelami pendar hangat yang senantiasa membuatnya jatuh berkali-kali.

"Mari membahas hal lain yang lebih membahagiakan."

"Seperti apa?"

Senyum terbit di wajah rupawan Mark Lee, jemarinya bergerak, mengamit jari Haechan erat. "Seperti bagaimana aku bisa jatuh cinta padamu."

***

haii. markyuck pertama-ku uwu.

semoga suka ya! salam kenal juga.

lots of love from Haechanie eomma.

Let's  RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang