#Cerpen ADA HUJAN DIANTARA KITA

8 4 0
                                    

Murnianti

.


.
.
Pagi yang ingin disambut cerah, kini berubah menjadi deraian rintikan hujan. Pagi ini hujan kembali lagi mengguyur kota jakarta yang sudah beberapa kali dilanda banjir. Entah itu banjir kiriman ataupun karena hujan deras. Hari minggu atau yang sering disebut dengan weekend adalah hari yang pas untuk para remaja hits menikmati weekend dengan sang pujaan hati.

Sheila terbangun dari tidurnya tepat setelah alarm dari hpnya berdering selama 15 menit.  Setelah mematikan alarmnya berkali-kali, Sheila bangun lalu mengintip jendela.

"Aish, Hujan lagi." Katanya ketus.

Drrrt Drrrt..

Satu panggilan masuk dari hpnya

"SELAMAT PAGIII.. Sheila on seven.!!! Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu. Cukup pantaskah dirimu untuk selalu kunantikan mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku." Reynald bernyanyi untuk sahabatnya. Sementara Sheila hanya mendengarkannya dengan rasa kantuk.

"Jangan nyanyi lo, inget yah nama gue Sheila  Putri Azani. Bukan Sheila on seven."

"Cuma bercanda shel, lo kayak lupa aja sifat gue."

"Udah, gue mau tidur lagi. Ini hujan tau paling  enak buat molor." Sheila menutup telfonnya.

"Sheila, hujan itu mengingatkan aku padamu. SHEILA? SHEILA? Woyy?." Reynald sedikit kesal dengan sahabat sekaligus cinta pertamanya itu.

Sheila dan Reynad sudah bersahabat sejak SMP. Kemana-mana di sekolah mereka selalu berdua. Kadang ada yang mengira mereka berdua pacaran namun kenyataannya tidak. Saat menginjak masa SMA, Reynald diam-diam menyukai Sheila sahabatnya sendiri. Persahabatan mereka hampir putus setelah Reynald menyatakan cintanya saat keduanya baru masuk kelas 10.

Reynald sudah berpakaian rapi dengan tubuhnya dipenuhi wangi-wangian. Reynald mengambil kunci mobilnya lalu bergegas menuju rumah Sheila.

"Assalamualaikum tante Eva? " Reynad mengetuk pintu dengan keras karena jika pelan, maka tidak akan ada yang membukanya karena derasnya suara hujan.

"Masuk Rey." Ucap mama Sheila setelah membuka pintu. Lalu ia berteriak memanggil Sheila agar segera bertemu dengan Reynald.

"Apaan sih lo, pagi-pagi udah dateng." Ucap Sheila menurungi anak tangga dengan wajah lesu, masih berpakaian piyama, dan rambut yang acak-acakan.

"Gimana sih lo Shel, Sana cepat ganti baju."

"Mau kemana hujan-hujan begini? Lo mau buat gue sakit? "

"Kan kita bakal naik mobil. Bantuin bujuk dong tante. "

"Sheila kamu nurut aja sama Reynald. Sesekali buat dia seneng."

"Yaudah Rey, tungguin gue." Sheila berucap terpaksa.

Reynald dan Sheila kini berada di sebuah restaurant mewah yang seringkali dikunjungi para remaja. Hujan belum juga berhenti sehingga membuat baju mereka sedikit basah saat hendak menuju ke restaurant.
Keduanya telah duduk di sudut kanan resto.
Makanan yang mereka pesan sudah ada di hadapan mereka.

"Shel? Gue mau ngomong sesuatu sama lo. Gue minta lo harus jujur sama gue." Reynald berucap penuh keseriusan.

"Apaan? " Sheila menanggapi.

"Apa pernah lo sayang sama gue?" Degg.! Jantung Sheila berdegup tak karuan.

"Apa-apaan pertanyaan lo."

"Gue serius Shel. Tolong jawab gue."

"Gue sayang sama lo sebagai sahabat gue." Sheila menaruh telunjuknya di dada Reynald.

"Dan Apa pernah lo cinta sama gue?"

"Rey, tolong jangan buat gue kecewa lagi." Sheila tiba-tiba menitihkan air matanya.

"Jangan sedih Shel." Reynald menghapus rintihan air mata Sheila lalu menarik lengannya keluar resto. Reynald melangkah menuju area depan resto. Hujan lebat langsung mengguyur tubuh Reynald hingga basah.

"REY? Kok lo main hujan-hujanan sih? Entar lo sakit." Sheila berteriak di depan pintu resto.

"Apa peduli lo sama gue Shel? Lo gak cinta kan sama gue?"

Apa gue harus jujur sama Reynald. Batin Sheila

"Sheila Putri Azani? Jangan diem aja, jawab pertanyaan gue. Apa lo cinta sama gue? "

Sheila menelan ludahnya pelan. Lalu melangkah ke arah Reynald kemudian langsung memeluknya. Keduanya sudah basah kuyup dengan hujan.

"GUE CINTA SAMA LO REYNALD ARSYAD." Sheila berteriak kencang.

"Apa? Gue gak salah denger? "

"GUE CINTA SAMA SAHABAT GUE SENDIRI." Sheila mengeratkan pelukannya.

"Aku lebih cinta kamu." Reynald membalas pelukan Sheila.

Penghuni Resto yang sedari tadi memperhatikan mereka langsung bertepuk tangan untuk Reynald dan Sheila.

Tamat....

@murniantimurni

Diary Member SPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang