Part 7

105 8 0
                                    

"Say, kita udah balikan selama seminggu nih. Kita main jujur-jujuran yuk!"

"Okeh. Emang kamu mau aku jujur apa?"

"Kita pake botol deh. Siapa yang ditunjuk tutup botol ini, dia yang harus jawab jujur semua pertanyaan yang ditanyain ke dia."

"Okeh."

"Kita ajak Zafira."

"Ngapain pake ajak dia? Dia ngga akan mau."

"Aku udah ngomong sama dia kok. Dan dia udah setuju."

"Ko kamu ngga bilang-bilang dulu sih? Atau jangan-jangan ada konspirasi antara kalian berdua ya?"

"Iya. Konspirasi yang akan menguntungkan semua pihak."

Tepat setelah gue selesai ngomong Zafira dateng dan langsung duduk di sebelah Arga. "Hay Ka Maureen! Hay Ka Arga!"

"Hay Zaf. Udah siap kan?"

"Udah. Gue siap jawab jujur apapun yang akan ditanyain ke gue."

"Ya udah kita mulai-"

Tiba tiba Arga berdiri. "Kalo Zafira ada, Galang juga harus ada."

"Ko jadi dia? Ngapain ada dia?"

"Kan biar adil sayaaang."

"Tapi ngga ada yang perlu ditanyain sama dia."

"Aku mau nanya sesuatu sama dia."

Arga pergi. Gue terus liatin dia. Dia ke mejanya Galang.

"Lang, gua ada perlu bentar."

"Perlu apaan?"

"Ayo ikut ntar gua jelasin disana!"

"Ga mau ah."

"Ya elah lu ngga bakal gua apa-apain kok. Ayo!"

Arga narik Galang. Galang terlihat dengan sangat terpaksa ngikutin Arga ke meja gue sama Zafira.

"Nah, sekarang lu duduk diem disini yak."

"Ini ngapain sih?"

"Jujur-jujuran Lang."

"Kok ajak ajak Galang sih?" Galang mau berdiri, kayanya dia mau balik lagi ke mejanya. Tapi ditahan Arga.

"Udah duduk disini aja ah. Lu ngga bakal diapa-apain kok. Suwer deh!"

Galang menghela napasnya kasar.

Gue mulai muter botol itu. Dan keberuntungan lagi berpihak ke gue. Tutup botol itu mengarah ke salah satu orang yang pengen gue korek informasinya dari dia.

"Denger ya, kalian harus jawab sejujur-jujurnya. Kalo sampe kalian boong," Gue beralih ke Zafira. Karna gue udah ngerencanain ini sama dia. "lu tau kan Zaf apa yang akan terjadi?"

"Tau ko kak." Zafira beralih ke Arga. "Ka Arga, jawab jujur ya kak. Gue dalam bahaya kalo lo ngga jujur."

"Bahaya apa?"

"Pokonya bahaya kak. Makanya jujur sejujur-jujurnya yah?"

Arga cuma ngangguk.

"Oke." Gue narik napas terus senyum ke arah orang yang ditunjuk sama tutup botol tadi. "Zafira, jawab jujur ya, kenapa lu mesra-mesraan sama cowo lain di depan Arga waktu itu?"

"Cowo itu first love gue kak. Gue masih sayang dia dan kebetulan dia ngajak balikan, jadi gue berniat balikan sama dia dan gue mau minta putus sama Ka Arga. Tapi gue ngga bisa minta putus sama cowok, dan waktu itu kebetulan juga Ka Arga liat gue, jadi gue sengaja mesra-mesraan sama dia."

Mantan Rasa Pacar(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang