Part 9¦Baikan

32 12 0
                                    

Setelah tanding basket selesai selang beberapa menit bel pulang berbunyi.
Agam langsung meluncur ke Cafe depan sekolah untuk menemui medin dan meminta maaf kepadanya

"Gue pikir dia udah disini" ucap Agam

30 menit sudah Agam menunggu Medina tak kunjung datang, akhirnya dia memutuskan untuk menelfon Medina

Calling Medina💕❤

Halo, sayang dimana?

Iya

Dimana

Dijalan, mau pulang

Gk inget kamu?

Apaan?

Puter balik, aku udah tunggu kamu dari tadi di cafe depan sekolah sayang

Males

Puter balik!

Iya iya ck

Tuttt...

Panggilan pun langsung dimatikan sepihak oleh Medina

"Udah tinggal dikit lagi mau kerumah kudu puter balik, bangsut bener si Agam" gerutu Medina

Medina pun langsung menancap gas untuk putar balik,

15 menit kemudian Medina sudah sampai di Cafe yang Agam maksud

"Agam," ucap Medina

"Akhirnya kamu dateng, " ucap Agam

"Ada apa?" Tanya Medina

"Maaf" ucap Agam sambil menunduk

"Maaf untuk?" Tanya Medina

"Maaf terlalu possessive sama kamu, aku lakuin itu karena aku gak mau kehilangan kamu" ucap Agam

"Gam,  denger oke? Aku disini gak kemana mana aku untuk kamu disini jangan takut aku pergi karena mungkin aku gak akan pergi" ucap Medina lembut

"Sorry, kalo gue marah sama sikap lo tapi gue ngerasa aneh sama itu semua" ucap Medina

"Maaf, tapi aku gak bisa. Kamu masih mau nerima aku kalo aku jadi over possessive sama kamu?" Tanya Agam

Medina hanya menghela nafas panjang dan mengangguk dengan terpaksa

"Kalo gitu aku harus pulang, momy dad pasti udah nunggu" ucap Medina sambil berdiri

"Oke, hati hati sayang" ucap Agam

Medina pun meninggalkan cafe dengan perasaan yang campur aduk, ntah dia bodoh atau bagaimana dia bener bener membiarkan seseorang lelaki yang belum akan menjadi jodohnya itu mengatur semua kehidupannya.

'Mungkin gue harus mengalah gue jangan egois ini karena ini untuk kebaikan hubungan gue juga'

***

First and Last Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang