"Gue tuh capek banget Din, badan gua remuk semua, emang mereka tau? kan nggak, mereka mau enaknya aja dari kita. Emangnya lo gak ngerasa capek?" keluh Hilza sambil menahan tangisnya dan bangun dari posisi rebahannya,
Mereka berdua sekarang lagi ada di saung dekat sekolah mereka, tempat ini cuma anak anak tertentu aja yang tau, soalnya ini jalan kecil yang sering dipake buat cabut sama anak anak termasuk gengnya Ardan dan semua kakak kelasnya yang 'bandel'.
Mendengar itu, Dinda yang masih dengan posisi rebahan hanya menghela nafasnya pelan,
"Iya za, gue tau gue juga capek banget. Kita kayak gini juga gak cuma sekali, udah dua kali za," katanya sambil mengepalkan tangan"Mereka terlalu nyusahin kita Din, mentang-mentang mereka PKL terus lalai sama tanggung jawabnya sebagai osis. Enak banget idupnya," ujar Hilza masih dengan wajah marahnya.
"Yaudah kita main dulu, besok datengnya telat aja, bareng sama temen temen lo." usul Dinda sambil bangkit dari posisi rebahannya.
Mendengar usul dari Dinda, emosi Hilza pun menurun dan kemudian ia langsung merangkul Dinda,
"OKE DEH! DEAL YA!" pekiknya"Iya deal, tuh udah ada Justin sama Ardan," kata Dinda sambil menggandeng tangan Hilza dan menghampiri Ardan dan Justin yang baru dateng.
"Jangan langsung pulang, aku mau main dulu dan," ucap Hilza yang berdiri di samping Ardan
"Dirumah ada siapa?" tanya Ardan sambil menyodorkan helm bogo berwarna abu abu ke Hilza
"Ada kak Chyntia sama kak Sekar, kenapa?" jawab Hilza sambil menaiki motor Ardan
"Bentar, aku izin dulu ya ke kak Sekar," izin Ardan sambil menelfon kakak sulung Hilza, yaitu kak Sekar.
"Halo kak, assalamualaikum,"
"Iya dan, waalaikumsalam. Ada apa?"
"Aku izin bawa Hilza main kak, jam 9 udah sampe rumah kok,"
"Iya dan gapapa, inget ya jam 9 udah sampe rumah,"
"Dirumah ada makanan apa kak?"
"Aku baru aja mau minta bawain Daniel,
tapi kalo kamu mau bawa- DAN SATE PADANG YA,""Iya kak tia, mau apa lagi?"
"Terserah kamu aja dan, maaf ya kalo ngerepotin,"
"Iya kak gapapa kok, ga ngerepotin,
aku tutup ya kak, assalamualaikum,""Iya Ardan makasih banget ya, waalaikumsalam, hati-hati"
"Oke kak,"
Setelah menutup panggilan dengan kak Sekar, Ardan pun memakai helm hitamnya dan mulai melajukan motornya.
"Pegangan za," katanya.
Hilza pun mulai menyandarkan tubuhnya di punggung milik Ardan, yang ia butuhkan saat ini adalah penenang dan sandaran yang bisa membuatnya melupakan masalah yang tadi.
°°
Mereka berdua pun sampai di Taman Mataram yang kalo malem itu pemandangannya bagus, karena banyak lampu lampu tumblr gitu.
"Tunggu sini za," kata Ardan yang lalu berlari meninggalkan Hilza yang lagi duduk di bangku taman.
Hilza hanya mengangguk kemudian melihat lihat pemandangan yang ada disini,
Ting!Ting!
Adinda
za
lagi dimana?Hilza
taman mataram, ceu
kenapa?Adinda
gue sama justin nyusul yaHilza
iya sini, Ardan juga gatau kemanaAdinda
oke"Serius amat,"
Hilza langsung menoleh ke samping kirinya dan melihat Ardan yang membawa jajanan kesukaannya, bastus alias bakso tusuk.
"Ih mauuuuuuu," rengeknya
"Nggak boleh, ini punya aku," kata Ardan sambil memakan bastusnya,
"Ih gitu, yaudah aku ngam-
"Makan tuh bastus, abisin."
Ardan yang ngeliat Hilza ngunyah pun gemes sampe nyubit pipinya,
"Jangan cepet cepet bodoh, nanti keselek."Sambil mengunyah, Hilza pun meringis dan memegangi pipinya yang di cubit Ardan,
"Aw iywa iywa hinih phelhan phelhan,""Ngomong apa sih, telen dulu." pinta Ardan
"Iya iya ini pelan pelan," gumam Hilza
Saat mereka berdua asik asik berbincang, Justin dan Adinda pun datang menghampiri mereka
"DIH BERDUAAN, NTAR YANG KETIGA SETAN"
Dinda yang denger Justin ngomong cuma menghela nafas lalu mencubit lengan temannya itu,
"Lu setannya,"
Lalu mereka berempat pun mulai mengobrol tentang apapun,
"Eh iya, Benazir tuh ada dua ya? Baru tau gua,"
"Iya emang ada dua, tadi bang Baron yang cerita kalo Benazir cowok ketemu Benazir cewek,"
"OH KAKAK KELAS YANG ITEM TADI NAMANYA BARON," pekik Hilza
Justin dan Ardan pun menoleh ke Hilza yang heboh sendiri,
"Kok tau dia?" tanya Justin
"Iya tadi tuh waktu gue sama anak anak yang lain lagi buka hadiah, ada kak Benazir kan dateng bantuin kita, pas kak Benazir lagi ngobrol sama Benazir cewek, ada kak item- eh kak Baron dateng nyamperin kak Benazir cowok." jelas Hilza
Mereka berdua hanya mengangguk saja mendengar cerita dari Hilza,
"Terus jadi Benazir lagi deket sama Benazir gitu?" tanya Dinda
"Bukannya Benazir cewek lagi deket sama Gio?" tambah Hilza
"Gua juga gak tau, gak ngerti. Udah lah yuk pulang udah malem." Ajak Ardan
•tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
happy with us (01-02 Liner)
Fanfiction"hidup mah dibawa enjoy aja sistur, dan agan agan"