Bidadari Surga (5)
Hilza : kepada saudari Benazir harap keluar
Reva : ADA APAAN WOY?
Herin : what happen?
Lucy : coba keluar dulu zir, gue kan pengen tau ada apa
Benazir : kenapa?
Hilza : lo seriusan lagi deket sama kembaran nama lo?
Herin : WHAT?? GUE KIRA CUMA GOSIP
Reva : waduhhh gewla gewla
Lucy : laku juga zir, pelet lo kenceng amat hihi
Hilza : tolong saudari Lucy ngaca ya lo juga banyak yg deketin
Lucy : @Herin @Reva tuh dia berdua pernah di deketin kakel, cakep lagi
Herin : ih anjinggg kok gue
Reva : jelas lah, gua emang cakep
Hilza : @Herin kak rananta, kak bule tuh si mark, terus seno anak jurusan tetangga, sama si Samuel tuh kelas tetangga
Hilza : @Reva kak HANafi, kak HANggara, Bima, sama kak Razaf
Benazir : @Herin lah pernah deket sama kak nanta lo? parah ga cerita
Lucy : @Reva wahh anjing ga cerita lu deket sama Bima
Hilza : KENAPA JD GIBAHIN REVA SAMA HERIN SI? MOHON BENAZIR CERITA YA SEKARANG
Benazir : iya iya nih gua cerita
5 minutes later
Benazir : CIAAAA NUNGGUIN YA
Hilza : BANGSAT
Lucy : jAANCOOOOKKKKK
Reva : JURIG SIA NAZIR
Herin : FUCK U NAZIR
Benazir : language baby language
Herin : story baby
Benazir : besok aja deh gua ngantuk
Hilza : y
Herin : w
Lucy : d
Reva : h
Sebenernya daritadi Benazir itu lagi main di rumah Benazir cowok dan lagi ada temennya yang lagi main disitu, namanya Hanafi.
"Zir,"
Mereka berdua pun menoleh, "Apa?"
"Benazir cowok maksudnya hehe,"
Lalu Benazir cowok atau yang kerap dipanggil 'kak raf' ini langsung menghentikan kegiatan melipat lipat suratnya, "apaan pi?"
Pemuda ganteng bermata sipit ini lalu mendecak sebal, "ck, jangan panggil api apa,"
Rafif pun terkekeh dan kemudian menghampiri Hanafi yang lagi duduk di sofa, "Iya iya kenapa Hanafi ku sayang"
Sontak pemuda yang bernama Hanafi ini langsung melempar Rafif dengan remot tv yang daritadi dia pegang, "Geli anjing, Zir kok mau si sama yang begini?"
Benazir pun mencibir Rafif dari dapur, "Idih gak kenal gua kak,"
Rafif pun lalu duduk di samping Hanafi sambil membawa setoples kuaci kesukaannya, "kenapa dah? serius amat," tanya nya
Lalu Benazir pun mendatangi mereka berdua sambil membawa spaghetty yang keliatannya baru mateng, "makan dulu kak, ceritanya nanti lagi." ucapnya.
Rafif dan Hanafi pun langsung mengambil piring dan juga garpu, kemudian makan dengan tenang.
Setelah selesai makan, mereka bertiga pun pindah ke kamar Rafif yang bisa dibilang pewe pawah karena sangat amat luas, dan memiliki balkon yang menghadap dengan kamar Benazir.
Orang tua mereka bertiga sudah bersahabat dari jaman kuliah dulu, jadi mereka udah saling kenal walaupun Benazir ini paling muda di antara mereka,
Dan saat ini, mereka bertiga lagi asik nonton anime One punch man di laptop Hanafi sambil tengkurap, dan gak lupa juga mereka bawa snack dari lantai bawah buat cemilan.
"Eh gua mau nanya," kata Hanafi sambil bangkit dari posisi tengkurapnya
Lalu Benazir dan Raffi menatap Hanafi secara bersamaan, "Nanya aja si," kata mereka bersama
"Lo berdua ada perasaan lebih dari sahabat kecil ya? Kayak gua ke Hanifa gitu, saling suka." ucap Hanafi sambil mengambil bantal batmannya
"Gimana ya pi, kita juga masih labil," jawab Rafif
"Iya kita masih labil, tapi gua lebih nyaman sahabatan aja kayak gini," tambah Benazir
Hanafi pun hanya menghembuskan nafasnya sambil menatap 2 sahabat kecilnya itu, "Yaudah terserah kalian aja, mau kalian gimana. Tapi gua gak mau persahabatan kita ancur ya."
Benazir dan Rafif pun langsung speechles mendengar Hanafi ngomong kayak tadi, soalnya jarang jarang dia bijak kayak gitu, biasanya juga ga jauh jauh dari kata 'anjir', 'buangsat', sama 'monyet'.
"Hanafi, sehat?" tanya Rafif sambil menyentuh kening Hanafi yang posisinya di tengah.
"Kak, abis makan apa? kok jadi bijak gini," tanya Benazir sambil merapatkan posisinya dengan Hanafi.
"Kan tadi gua makan spaghetty lu zir, gua juga gatau tadi gua bisa bijak kayak tadi, haha." kata Hanafi sambil terkekeh
"Huahhh ngantuk kakk," ujar gadis bermata cantik yang bernama Benazir Ramaniya ini.
Hanafi lalu merentangkan tangannya sambil mengelus rambut duo Benazir, "Bobo ya anak anakku— e eh mau ngapain?" tanya Hanafi ke Benazir yang tiba tiba berdiri,
"Seragam gue gimana dong," keluhnya sambil mempoutkan bibirnya.
Lalu Hanafi dan Rafif saling tatap dan menghela nafas,
"Iya deh iya, bawa kunci gak zir?" tanya Rafif"Bawa kayaknya, tapi— EH BAWA NIH" pekik Benazir lalu melemparkan kunci ke Hanafi.
"Kok ke dia sih lemparnya zir? Kan aku udah siap mau nangkep," rengek Rafif yang membuat Benazir dan Hanafi mendelik geli,
"NAJIS," cibir mereka berdua
Rafif dan Hanafi pun berjalan ke balkon buat lompat ke kamar Benazir,
"AZIRRRRR MINTA MAKANAN YA!" pekik mereka saat sudah di dalam kamar Benazir."AMBIL AJA TAPI COKLAT CUMA BOLEH 3 YA!" jawabnya dari kamar Rafif
•tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
happy with us (01-02 Liner)
Fanfiction"hidup mah dibawa enjoy aja sistur, dan agan agan"