.
.
Happy Reading
.
.Pagi2 sekali Sungwoon sudah "membongkar" lemarinya dan sudah terlihat banyak baju yang bertebaran dibawah kakinya yang mungil dan diatas kasur.
"WOJIIIIIIIN-NAAAAAA APA YANG HARUS KUPAKAI AKU TIDAK PUNYA BAJU SAMA SEKALI" Sungwoon berteriak prusatsi dan mendudukan dirinya dilantai.
"Lalu yang kau keluarkan semua dari lemari itu apa?" Jawab Woojin yang sudah bertengger dipintu kamar Sungwoon dengan kedua tangan yang menyilang didada, sebenarnya dia sudah memperhatikan Sungwoon dari semenjak Sungwoon mengacak2 lemarinya.
Woojin tidak habis pikir dengan sepupunya yang satu ini, bayangkan saja setiap kali akan pergi keluar dengan Daniel, Sungwoon selalu mengeluh tidak punya baju dan mengeluarkan semua baju sampai celana dalam sambil sesekali berteriak. Terkadang Woojin ingin bertanya apa celana dalam juga berada dalam kategori pilihan Sungwoon untuk kencan🤔? Who knows😏.
Setelah mendapatkan baju yang dipilihkan oleh Woojin ahirnya Sungwoon hanya memakai kaos putih dan celana jeans warn hitam dengan sepatu yang senada dengan warna celana nya, simple but cool. Dan nasib baju yang berceceran akhirnya berakhir ditangani Woojin.
"Maafkan aku Woojin,, kau tau kan aku tidak bisa melipat pakaian" Sungwoon berujar dengan memilin2 ujung kaos yang dia kenakan dia merasa tidak enak hati tapi percayalah rasa bersalah Sungwoon hanya bertahan selama beberapa jam Woojin yakin😑 karena bukan kali pertama ini saja Woojin yang harus membereskan kekacauan dirumah mereka karena ulah Sungwoon.
"Baiklah2 kau bisa pergi menikmati kencanmu dan berhenti memilin bajumu Sungwoon itu akan membuat bajumu kusut, jika kau merasa bersalah jangan mengacak2 isi lemarimu dan jangan berdiri disana"
"Kenapa?" Sungwoon bertanya tapi tetap berdiri dekat ranjangnya sambil memperhatikan Woojin melipat pakaian.
"Kau menginjak bajumu asal kau tau" Woojin mendorong Sungwoon dengan kakinya yang sedari tadi menginjak tumpukan baju.
"Satu lagi ketika kau pulang tolong bawakan aku makanan karena aku tidak akan masak hari ini, kau harus membawa snack juga stock dikulkas sudah habis ngomong"
"Bagaimana dengan pizza?"
"Iya terserah apapun itu cepat pergi aku tidak bisa konsentrasi melipat bajumu" Woojin mendorong Sungwoon sampai keluar kamar dan menutup pintunya.
"Tolong selamatkan jantungku" Monolog Woojin sambil meneluk dadanya.
===
Jam sudah menunjukan pukul 10 tapi Daniel belum juga menunjukan wajah tampannya, akhirnya Sungwoon mengambil handphone yang sedari tadi tergeletak diatas meja dan bersiap menghubungi Daniel tapi belum sempat Sungwoon menghubungi Daniel layar handphone nya menyala menampilkan nama kontak Daniel
Nielie is calling
"Hai sayang aku minta maaf sepertinya kita harus membatalkan kencan kita hari ini, aku benar2 minta maaf karena baru bisa menghubungimu"
"Baiklah" Sungwoon menghela nafas dan melirik kepada Woojin yang sedang memperhatikan nya.
"Maafkan aku sayang, lain kali aku akan menepati janji,,,"
"Tidak apa2 Niel sepertinya kau memang sibuk"
Setelah mereka berbicara selama 5 menit ahirnya Sungwoon meletakan kembali handphonenya kemeja dan menarik kaki Woojin untuk dia jadikan bantal, Woojin yang merasakan ada yang tidak beres langsung bertanya.
YOU ARE READING
Beautiful You (NielWoon)
AléatoireBoy x Boy NielWoon Area Jika tidak suka cukup skip ok😙 Cerita ini murni 101% hasil imajinasiku dan kalo ada mirip2 dikit sma work author lain harap maklum mngkin karena aku juga penggemar baca ff Hanya coretan seorang fan girl yang tidak berfaeda...