Bagian Satu

493 33 14
                                    

Ok.... mungkin ini bakalan jadi ff lesbian terakhir aku kali ya.... moga aja sampai end doain aja ya... biar authornya selalu nemu ide ehehe....
Mungkin postnya gak akan sering, tapi tetep tungguin aja....

Happy Reading All.....

***

Rena menatap sebuah nisan di depannya. Air matanya mengalir terus menerus tanpa henti. Ia sangat tidak menerima takdir hidupnya yang sekarang.
Nisan dengan nama Miyazawa Ren itu adalah suaminya. Dan di sebelah makam suaminya itu ada dua makam lagi. Dan dua nisan itu bernama Matsui Jiro dan juga Matsui Yumi. Kedua orang tuanya yang sudah menikahkannya dengan suaminya yang juga sudah meninggal itu. Sebelumnya, mereka di jodohkan. Hanya di pertemukan dua kali, dan Rena langsung di jodohkan dengan lelaki itu. Bahkan, walau mereka sudah memiliki anak, Rena sama sekali tidak pernah mencintai lelaki itu. Rena hanya terpaksa melakukan hubungan suami istri. Namun, diam-diam ia menangis setelah lelaki itu merebut keperawanannya.

Rena terpaksa menerima perjodohan itu. Ia juga mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Dia pernah menyukai seorang, dan orang itu perempuan. Yah perempuan. Rena seorang Yuri. Namun, perempuan berpenampilan tomboy yang selalu membuat Rena jatuh hati dan selalu terpesona dengannya setiap kali mereka bersama telah berkhianat. Ia selingkuh dengan seorang gadis cantik nan kawai yang lebih muda dari Rena. Gadis tomboy itu membuat Rena memilih pergi darinya dan tiga tahun kemudian, Rena di jodohkan dengan Ren. Si lelaki tampan yang adalah anak yatim piatu. Namun, kedua orang tua mereka dulu begitu dekat. Dan akhirnya menjodohkan keduanya.

Tiga tahun pernikahan mereka, akhirnya mereka di karuniai dua orang putri kembar. Belum juga anak kembar mereka berusia satu tahun, bahkan belum menginjak dua bulan, Ren pergi untuk selamanya karena sebuah kecelakaan. Dan sekarang, pria itu telah di semayamkan. Mau tidak mau, Rena harus mengurus kedua putri kembarnya yang masih bayi itu.

Sekarang, Rena melihat kedua putri kembarnya yang tengah tertidur di kereta bayi. Kereta itu cukup muat untuk dua bayi mungil. Jadi, Rena tidak perlu membawa dua kereta bayi.
Walau Rena tidak pernah mencintai Ren, namun Rena sangat mencintai kedua putri kembarnya. Dan sekarang, dua anak kembarnya juga mengikuti nama keluarganya. Bukan nama keluarga Ayahnya. Itu permintaan Ren sendiri sebelum Ren pergi untuk selamanya.

"Mama hanya memiliki kalian sekarang, jadi Mama akan bekerja keras untuk kalian. Mama menyayangi kalian!"

Nama kedua bayi itu adalah Yuria dan Yuira. Yuria anak yang lahir pertama, dan barulah kemudian Yuira. Keduanya berselisih 5 menit.
Mereka masih berusia satu bulan. Dan mereka telah kehilangan Ayah mereka. Malang memang. Tapi, mau bagaimana lagi? Rena tidak dapat menghentikannya. Dan yang sekarang yang harus ia lakukan adalah menjaga kedua buah hatinya dengan baik.

***

Rena tak tahu, kenapa masalah yang ia hadapi tidak pernah selesai. Seakan, masalah itu selalu suka datang kepadanya.
Ia bekerja di sebuah perusahaan besar di kota Nagoya. Tapi, ia tak tahu, jika pemiliknya memiliki seorang anak yang cantik. Tidak. Lebih tepatnya, gadis itu tomboy. Cantik namun tampan di waktu yang bersamaan. Rena bukannya tertarik, namun ia cukup terkejut. Anak pemilik tempatnya bekerja adalah orang yang ingin ia lupakan. Namun, ia datang lagi. Dan kali ini, menjadi CEO. Mimpi buruk baginya. Pasti hari-harinya akan berubah.

"Bahkan bukan hanya dia, namun juga kekasihnya!" batinnya pilu.

Rena hanya bisa menunduk, ketika gadis itu melihatnya. Rena hanya ingin menghindari tatapan mata gadis itu.

Apa yang harus aku lakukan?

***

Rena menatap seorang gadis yang berdiri di depan meja kerjanya. Ia yang tengah duduk, hanya bisa menunduk. Manik mata itu menatap intens ke arahnya. Membuatnya sangat gugup. Dengan perlahan, ia berdiri dan sedikit membungkuk.

"Selamat siang, Nona!" sapanya dengan canggung.
"Siang, Matsui-san!"
"Siang, Jurina!"
"Siang, Yuki. Kalau begitu, aku dan Mayu makan dulu!"
"Silahkan!" Balas Yuki lagi.

Rena dan Yuki hanya menatap atasan mereka yang berjalan terlebih dahulu bersama seorang gadis cantik yang di ketahui adalah sekretarisnya sendiri.

"Rena, nanti malam kita makan, ya? Setelah pulang kerja."
"Aku tidak bisa, Yuki. Aku harus mengurus Yuria dan Yuira. Aku harus menjaga kedua anak kembarku."
"Ah… iya juga iya. Baiklah!" Balas Yuki sekilas.

Jurina yang belum pergi jauh, mendengar kedua percakapan kedua gadis itu. Ia melirik sekilas ke arah Rena. Wajah cantik itu seolah menyihirnya. Wajahnya menjadi sendu seketika. Hatinya bergetar dan ada sebuah rasa sakit yang ia rasakan.
Namun, ia menepis perasaan itu. Lalu, kembali berjalan bersama sekretarisnya.

***

Rena membereskan seluruh barang-barang yang ada di mejanya. Kemudian, mengambil tas untuk segera pulang.

"Rena?"
"Yuki? Ada apa?"
"Aku antar pulang sekarang, ok?"
"Ano…."
"Jangan menolak! Kedua anak kembarmu pasti sudah menunggumu."
"Baiklah. Arigatou!"

***

Yuria dan Yuira adalah anak kembar Rena. Tumbuh tanpa seorang Ayah yang ada di sampingnya. Ketika Rena bekerja, kedua anak kembarnya akan di titipkan pada tetangganya. Namanya Yokoyama Haruka. Ia mempunyai seorang suami bernama Yokama Yuichi dan seorang anak perempuan bernama Yokoyama Yui. Umurnya sekitar 1 tahun.
Setelah pulang bekerja, Rena pasti akan menjemput kedua putri kembarnya di sana. Rumah mereka hanya berjarak 100 meter. Rena biasanya akan pergi menggunakan bis atau bersama Yuki, ketika temannya itu menjemputnya. Rena sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Yuki, Yuki sangat perhatian dan mengerti keadaannya.

"Rena? Kau sudah pulang?"
"Iya. Di mana kedua anakku?"
"Mereka di dalam. Tunggu!"

Haruka kembali masuk, dan kemudian kembali membawa Yuria yang ia gendong, sementara Yuira berada di kereta bayi. Rena mengambil alih kedua bayinya.

"Terima kasih, Haruka. Aku pulang, ya?"
"Hati-hati!"

Yuki yang menunggu di samping jalan, kemudian membantu Rena membawa kedua anak kembar itu. Yuki terlihat gemas, ketika melihat kedua anak kembar itu.

"Aku tak tahu, bagaimana bisa kau mempunyai anak kembar selucu ini! Aku jadi gemas!"
"Bisa saja kau ini. Ayo!"

Yuki mengangguk. Lalu, mereka pulang ke rumah Rena.

"Yuki, kenapa kau mengenal Jurina-sama?"
"Owh itu… kebetulan kedua orang tua kami berteman. Ayah kami itu sangat akrab, maka dari itu aku sangat mengenal baik dengan Jurina. Bahkan, aku memanggil kedua orang tuanya Ayah dan Ibu. Soalnya, mereka yang memintaku."
"Kau beruntung, ya?"
"Iya begitulah. Bahkan, mobilku ini adalah hadiah dari kedua orang tuanya Jurina, saat ulang tahunku tiga tahun yang lalu."
"Aku jadi iri!" Yuki hanya terkekeh mendengar ucapan Rena.
"Ya sudah, ayo!"

Rena hanya mengangguk, kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka.

TBC

ComeBack To Me Again! (GxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang