Rena baru saja merapikan dirinya. Sebentar lagi, ia akan membawa Yuira dan Yuria jalan-jalan. Mengunjungi pusat perbelanjaan dan membelikan mainan untuk kedua anak kembarnya yang cantik dan menggemaskan itu.
Rena menaruh kedua bayi mungilnya di kereta bayi, kemudian mereka berjalan ke luar rumah. Menuju ke rumah Paruru. Sesampainya, Rena menemukan Paruru di luar rumah. Lalu menyunggingkan senyum untuk menyapa Rena. Rena tersenyum membalas sapaan Paruru. Mereka kemudian berangkat dengan mobil Yuichi dan Yuichi juga yang menyetirnya.
Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di pusat perbelajaan yang mereka tuju. Rena yang turun, tak sengaja melihat mobil Yuki yang baru saja terparkir. Ketika Yuki turun dari mobilnya, Rena memanggil Yuki untuk menyapa sahabatnya itu."Rena, kau kemari?" Yuki bertanya.
"Tentu. Aku ingin membeli mainan dan baju untuk bayiku."
"Bersama Paruru dan Yuichi?" Rena mengangguk membalasnya.Yuki tersenyum dan menyapa Paruru dan Yuichi, lalu membawa Yuira salah satu putri kembar Rena. Sementara Yuria berada di kereta bayi. Lalu, mereka pun masuk bersama. Di dalam sana, mereka asyik memilih-milih mainan untuk bayi Rena dan juga anak Paruru.
Yuki yang awalnya ingin membeli pakaian sendiri, kini asyik dengan Yuira memilih pakaian bayi dan juga mainan untuk bayi. Bahkan, ia hampir lupa dengan apa yang akan ia beli, karena saking sibuknya dengan salah satu bayi Rena itu. Namun, ia tak peduli, karena bagaimana pun juga, Yuki sangat menyukai putri kembar Rena. Menurutnya, mereka itu cantik dan lucu."Rena, ini baju kembar untuk bayi. Lihat? Cantik, bukan?" Kata Yuki sambil menunjukkan dua baju kembar bayi kepada Rena.
"Wah… iya, cantik. Aku ambil ini saja untuk kedua bayiku."
"Ok." Balas Yuki yang juga tersenyum.Sementara itu, Paruru juga memilihkan baju untuk Yui. Yuichi hanya bisa membantunya, memilih baju atau terkadang memilih mainan untuk Yui. Dan terkadang, Yui akan merengek dan langsung mengambil satu mainan, ketika sang Ayah menuntunnya untuk mendekat ke arah tumpukan mainan. Bahkan, ia akan merengek untuk di belikan boneka. Apalagi, jika boneka itu memiliki wajah yang lucu dan berbulu lembut.
"Mama, susu!" Kata Yui yang merengek.
"Ah… kau haus, sayang?" Paruru menggendong Yui dan langsung menyusui anaknya itu.
"Owh… Yui sudah besar, ya?" Kata Yuki yang mendekati Paruru.
"Tentu."Rena justru masih asyik dengan Yuria yang berada di kereta bayi, terkadang ia akan mengambil mainan untuk di berikan kepada Yuria. Dan Yuria dengan senang memainkannya, dan jika seperti itu, Rena akan mengambil mainannya untuk ia beli.
***
Sementara di sisi lain, Jurina dengan senang hati memilih-milih pakaian untuk dirinya dan juga Mayu. Mayu dengan manjanya meminta-minta salah satu pakaian yang menurutnya menarik. Dan Jurina hanya menuruti apa kata kekasihnya itu.
Mayu tak sengaja menoleh, ketika mendengar suara seseorang yang menarik perhatiannya. Mayu memicingkan matanya untuk memastikan siapa orang yang di lihatnya itu."Bukankah itu Rena?" Tanya Mayu sambil menunjuk seorang wanita yang tengah asyik berbicara dengan seorang lelaki. Jurina menoleh, melihat orang yang di tunjuk oleh Mayu. Tiba-tiba wajahnya menjadi datar, ketika melihat siapa wanita yang di tunjuk Mayu.
"Iya, itu Rena." Sahutnya dengan datar.
"Dia itu mantan pacarmu, bukan? Aku tahu, hubungan kalian di masa lalu. Jurina, kau sudah tidak mencintainya lagi, bukan?"
"Tidak." Jawab Jurina dengan datar. Membuat Mayu tersenyum senang dengan jawaban itu.Jurina memperhatikan lelaki yang berbicara dengan Rena. Lelaki itu terkadang membuat Rena tertawa dengan ucapannya. Jurina memang tak mendengar apa yang mereka bicarakan, namun melihat Rena yang tertawa dengan lelaki itu membuat hatinya bergetar. Sangat pilu yang ia rasakan.
Jurina bahkan menatap sinis lelaki itu yang terus-menerus membuat Rena tersenyum dan tertawa. Andai jika dia yang ada di depan Rena, yang membuat Rena tertawa dengan ucapannya. Harusnya dia! Bukan lelaki itu! Tapi tunggu! Kenapa juga dia harus mengurusi mantannya itu? Kenapa ia harus mempunyai perasaan seperti itu?
Ia menggeleng keras, harusnya, ia tak mempunyai pikiran seperti itu. Kehidupan mereka telah berubah. Bukan seperti dulu lagi.
Jurina menatap miris ke arah Rena dan lelaki itu, yang kini berjalan mendekati seorang wanita yang menggendong anak. Di sampingnya, ada Yuki yang menyerahkan bayi yang sedari tadi ia gendong kepada Rena.'Jadi dia suami Rena? Kau sudah berubah, ya?' Gumamnya dalam hati sambil menyunggingkan senyuman miris.
***
Rena mengambil alih Yuira dari Yuki, baru saja ia mengobrol dengan Yuichi. Membicarakan tentang putri kembarnya dan pertumbuhan kedua bayinya. Yuichi bahkan dengan usilnya, menanyai Rena kapan menikah dan membuat Rena tertawa. Lagipula, suaminya baru saja meninggal dan Rena belum ada niatan untuk menikah. Apalagi, ia masih ingin fokus untuk mengurus putri kembarnya.
Paruru yang bahkan mendengar mereka berbincang-bincang seperti itu segera memanggil Yuichi dan Rena, dan dengan segera mencubit pinggang Yuichi, karena menanyai Rena dengan usil. Ia bahkan tak mengerti, kenapa Yuichi menanyai Rena seperti itu. Ia sedikit malu dan meminta maaf kepada Rena. Yang di balas dengan senyuman dari Rena."Rena, lihat Yuira! Dia menguap." Kata Yuki yang baru saja melihat Yuira menguap.
"Ahh… benar. Sayang, apa kau mengantuk?" Tanya Rena yang kemudian, ia bisa melihat Yuira kembali menguap.
"Benar, dia mengantuk." Timpal Yuichi sambil terkekeh kecil.
"Ya sudah, Rena. Lebih baik, kau timang saja Yuira." Ucap Paruru dan di balas dengan anggukan oleh Rena.Rena kemudian menimang putri kecilnya, sementara Yuria berada di kereta bayi. Rena bahkan dengan sayang mengelus kepala Yuira dengan lembut dan menciumi buah hatinya itu. Dan tak lama Yuira terlelap dalam tidurnya. Membuatnya tersenyum dan mengecup pipi Yuira lembut.
Sebelum Rena ingin meletakkan Yuira ke kereta bayi, Rena melihat Jurina yang tengah berjalan-jalan dengan Mayu. Jurina sempat menoleh, ia melihat Rena yang memperhatikan dirinya berjalan dengan Mayu.
Jurina kemudian mencium pipi Mayu dengan lembut, membuat Mayu tersenyum dan mengelus pipi kekasihnya itu.
Ada rasa sakit yang Rena rasakan, ketika melihat adegan itu. Rena kemudian berbalik dan meletakkan Yuira dalam kereta bayi. Lalu, berganti menggendong Yuria. Menimang Yuria dan berharap sang Kakak juga tertidur seperti sang adik. Mencoba mengusir pikirannya dari mantan kekasihnya itu yang semakin lama, semakin membuatnya menangis dalam hati."Rena, kau sudah selesai?" Tanya Paruru.
"Iya. Aku sudah selesai." Balas Rena.
"Kalau begitu, setelah ini kita pulang, ok?"
"Aku akan mengantar Rena, kalian jika ingin duluan, silahkan saja." Kata Yuki angkat bicara.
"Yuki, aku juga ingin pulang. Memang kau sudah selesai? Sedari tadi hanya asyik dengan Yuira."Yuki menunjukkan cengirannya, dia memang asyik dengan Yuira. Bahkan, ia hanya menemukan satu baju untuk dirinya. Dan justru, ia malah membelikan dua baju serta mainan untuk Yuira dan Yuria. Ia benar-benar lupa waktu, jika di hadapkan dengan anak kembar Rena. Yuki pastinya akan lebih memilih untuk memanjakan kedua bayi kembar Rena daripada dirinya sendiri. Menurutnya, Yuira dan Yuria sangat istimewa di banding siapa pun.
Bukannya Yuki menyukai Rena, ia hanya menyukai kedua buah hati Rena. Yuki menganggap Rena sebagai adiknya, itu bahkan tak lebih sama sekali."Kau hanya membeli satu baju?" Rena bertanya dan Yuki mengangguk.
"Iya. Tak apa, aku terlalu semangat untuk membelikan baju dan mainan untuk Yuira dan Yuria, maka dari itu aku hanya menemukan satu baju untukku sendiri, hehe.." kata Yuki sambil terkekeh kecil.
"Kau ini. Baiklah, aku berterima kasih banyak kepadamu, karena sudah mau memanjakan Yuria dan Yuira."
"Sama-sama. Ayo." Rena hanya mengangguk, setelah membayar barang yang mereka beli, Yuki akhirnya mengantar Rena dan juga kedua bayinya untuk pulang ke rumah. Dan di depan, Yuichi dan Paruru mendahului.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ComeBack To Me Again! (GxG)
Fanfictionakhirnya, kau kembali kepadaku! dan aku tak akan pernah lagi melepaskanmu setelah ini! Matsui Rena x Matsui Jurina