Bagian Lima Belas

262 22 7
                                    

Yuki membantu membawa barang-barang milik Rena, sementara Rena menggendong Yuira dan mendorong kereta bayi. Di sana, Yuria tengah tertidur dengan tenang. Beruntungnya, tadi pagi Rena di jemput oleh Yuki dan Jurina. Walau sebelumnya, mereka menjemput Mayu. Walau jengkel, namun Mayu menutupinya dengan baik. Ia berpikir, karena Yuki bersahabat dengan Rena dan meminta Jurina untuk menjemput Rena sebelum berangkat ke kantor. Mereka menggunakan bis untuk sampai di Okinawa.
Yuki dan Rena duduk di bangku nomor dua sebelah kanan, sementara Jurina dan Mayu di depan mereka. Yuki menggendong Yuria, sementara Rena menggendong Yuira. Kedua bayi kembar itu sama-sama tengah tertidur dengan tenang. Sesekali juga, di tengah perjalanan Jurina menyempatkan untuk menoleh ke belakang untuk melihat mantan kekasihnya dan kedua putri kembarnya. Begitu imut, apalagi ketika Jurina melihat Rena yang tertidur namun masih bisa menjaga Yuira dalam dekapannya. Wajahnya begitu lelah. Jurina tersenyum, ia menoleh dan menemukan Mayu yang juga tertidur. Kemudian, ia bangkit dan mengambil alih Yuira dari gendongan Rena yang masih tertidur. Jurina tersenyum senang, ia membelai halus kepala bayi mungil itu yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Maafkan Bibi, ya? Tapi bibi berjanji, akan menjagamu, saudaramu dan juga Ibumu. Kawai!" Jurina mengecup pipi Yuira lembut.

Kini, usia kedua bayi kembar itu memasuki 8 bulan. Mereka bahkan telah bisa merangkak. Dan bisa berdiri menggunakan bantuan. Rena begitu bahagia, karena keduanya cepat tumbuh dengan baik. Dan mereka pun cerewet. Walau terkadang terus-menerus menangis.

"Lihat! Bibi Mayu tertidur, kita akan membuat Bibi Mayu mencintai Bibi Yuki. Dengan begitu, Bibi bisa bersama dengan Ibumu."

***

Mereka sampai di Okinawa, ketika matahari telah terbenam dan Bulan menggantikan perannya. Tepatnya pukul 7 malam.
Rena sedikit terkejut, ketika ia tak mendapatkan Yuira di dalam gendongannya. Namun, ia merasa lega ketika melihat Yuira berada di gendongan Jurina. Rena berpikir, Jurina mengambil Yuira, ketika ia tengah tertidur. Tak masalah untuknya, yang terpenting Yuira aman dan selamat.

"Maaf, ya? Aku hanya bermain dengannya." Kata Jurina.
"Tak masalah. Terima kasih."
"Sama-sama. Lain kali, aku boleh bermain lagi dengannya, bukan?" Tanya Jurina.
"Tentu."

Jurina tersenyum senang mendengarnya. Ia mengecup sekilas pipi Yuira yang telah bangun. Ketika bangun tadi, Jurina mengajaknya bermain dan juga melihat pemandangan dari jendela. Terkadang, bayi itu juga tertawa dan mengoceh tak jelas.
Setidaknya, Jurina merasa lega karena bayi itu tak menangis. Jika bayi itu menangis, maka ia harus membangunkan Rena yang masih terlelap tidur. Sementara Yuki, ia juga masih tertidur sambil menggendong Yuria yang juga tertidur di perjalanan tadi.

"Ayo Rena, kita istirahat di hotel saja." Kata Yuki.
"Ok."
"Aku dan Mayu duluan." Kata Jurina.
"Yokay!" Balas Yuki dengan singkat.

***

Setelah mendapatkan kunci kamar, Rena dan Yuki memasuki kamar hotel mereka. Karena, mereka mendapatkan kamar yang sama. Dan hanya berdua, bersama kedua anak kembar Rena. Yuki dan Rena meletakkan kedua bayi itu di kasur. Mereka bermain dan setelah itu, Yuki memilih untuk mandi. Sementara Rena, menunggu kedua anaknya sambil membaringkan tubuhnya di kasur empuk itu.

Tiba-tiba Yuira merangkak ke arah Rena, kemudian dengan lugunya ia terbaring di dekat sang Ibu. Rena hanya tersenyum, kemudian ia membelai kepala sang putri dengan lembut. Yuira mengemut ibu jarinya dan menatap Rena dengan polos. Seakan memberitahu, bahwa ia menginginkan susu.

"Kau haus, sayang?"
Rena memiringkan tubuhnya, kemudian membuka kancing baju bagian atas dan mulai menyusui sang anak. Yuira dengan lahap, meminumnya. Sementara tangan Rena, terkadang menyentuh kepala Yuria yang masih asyik bermain. Tak lama kemudian, Yuira melepasnya karena bayi itu kembali tertidur.

ComeBack To Me Again! (GxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang