16. Pencuri Hati

1.1K 235 23
                                    

"Eh, kutu beras."

[Name] menoleh, mendapati cacing kre----Karma----menghampiri dengan meminum susu stoberi. Muncul perempatan di dahi gadis itu. Astaga, sebutan jelek apalagi yang harus diterimanya?!

"Apaan sih, cacing kremi! Kau kesini mau mengejekku, hah?"

"Aku hanya menyapa. Kenapa?" Lelaki itu bertanya, lalu muncul seringai kecil di wajahnya. "Jangan-jangan kau tak bisa mengerjakan ujianmu?"

"Enak saja!"

Gadis bermahkota [Hair Color] itu mengelak hingga suaranya bergema di koridor. Tak peduli dengan setiap kepala yang memandangnya.

"Aku bisa mengerjakannya!" ucap sang gadis dengan mengacungkan jari telunjuk pada Karma. "Tapi...tidak tahu benar atau gak." Ia berucap kembali seraya menurunkan tangannya perlahan.

Karma tertawa kecil. Ia menepuk kepala [Name] seraya berujar, "Paling tidak kau sudah berusaha, kutu beras."

Setelahnya ia pergi meninggalkan [Name] seorang diri. Gadis itu sempat termangu ketika mendapat perlakuan aneh dari tutor pribadinya, lalu tanpa sadar memegang kepala dengan kedua tangannya lalu semburat merah muncul di pipinya.

"HEI, CACING KREMI! KEMBALIKAN HATIKU YANG SUDAH KAU CURI!"

Private Tutor [✓] » Ansatsu KyoushitsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang