20. Terbayang

1K 226 2
                                    

[Name] mengacak rambutnya gusar. Ia selalu terbayang-bayang dengan perlakuan Karma yang mendadak manis, terlebih ia sempat di-kabedon oleh dua orang. Padahal, [Name] bukanlah orang yang peduli dengan laki-laki.

Sore yang biasa diisi dengan bimbingan belajar menjadi kosong. Biasanya [Name] akan tidur hingga malam dan menghabiskan waktu untuk bermain pabji malamnya, tapi untuk sekarang ia saja tak bisa memejamkan mata.

Guling kiri, guling kanan. Gelisah, resah, merana. Setiap kali terdiam malah terbayang wajahnya.

Mau tak mau ia bangun, duduk di kasur dan menghela napas kasar. Diputuskan untuk duduk di kursi komputer, menghidupkan komputer dan mulai bermain pabji.

"Heh, kutu beras."

Mendadak [Name] terdiam, menoleh ke belakang sebab merasa mendengar suara tersebut namun tak ditemukan satupun orang disana. Diputuskan untuk mengendikkan bahu dan tak peduli dengan keadaan sekitar, lalu kembali memainkan game-nya.

"Kau belum pernah menang saat bermain melawanku 'kan?"

Lagi-lagi suara itu terngiang di kepalanya.

[Name] menggebrak mejanya dan memegangi kepalanya, tampak stres.

"HEH, TOLONGLAH JANGAN MENGHANTUIKU BEGITU, JELMAAN ANOMAN!"

Private Tutor [✓] » Ansatsu KyoushitsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang