18. Cerita

1.1K 252 27
                                    

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang putri yang sering ditinggal Raja dan Ratu berkelana. Ia memiliki paras yang cantik, namun sayang, ia sangat malas, maka dari itu ia menjadi sangat bodoh. Tak ada satupun pangeran yang ingin mendekatinya, membuatnya ingin mengakhiri hidup dengan gantung diri. Hingga tiba-tiba seorang ksatria dengan baju baja hitam mengacungkan telapak tangannya seraya berujar,

"Tunggu dulu, tuan putri! Biarkan hamba mengikat talinya lebih erat agar anda bisa mati lebih cepat."

[Name] tertawa ngakak seraya memukul-mukul meja kantin tanpa peduli pandangan orang-orang yang menatapnya aneh. Padahal dia sendiri yang membuat naskah untuk tugas bahasa, namun ia sendiri pula yang menertawakan karya yang sudah ditulis dengan tangannya itu.

"Anjir gini amat dah tulisanku."

Ia lalu menaruh kertasnya di atas meja dan menghela napas. Menopang pipi seraya memikirkan kejadian yang sudah terjadi tadi, ketika dirinya, Karma dan Asano bertemu.

"Kau tak percaya? Debaranmu itu karena kelainan." Asano berujar, yang dijawab dengan anggukkan oleh Karma.

[Name] menoleh pada Asano, lalu pada Karma dengan tatapan curiga. Jangan-jangan mereka berdua bekerja sama untuk mengerjainya?!

"Heh, kami serius."

"Mau diperiksa aja?" saran Karma.

Gadis itu menggeleng kuat seraya memeluk dadanya. "Ih, emoh! Nanti kalau dibuka-buka, gimana?! Aku ini masih perawan!"

"Kau ini benar-benar goblok ya?" tanya Karma.

"Apaan sih, cacing kremi?! Kau ngatain aku mulu!"

Tiba-tiba Karma dan Asano mengepungnya. [Name] bingung dengan punggung yang menempel di dinding, namun ia tak bisa lari. Irisnya menatap kelereng merkuri milik Karma, mendadak debaran itu muncul. Ketika ia beralih pada kelereng violet milik Asano, jantungnya semakin berdebar tak karuan. Apa dua laki-laki ini penyebab kelainan jantungnya?

Tuh, kan.

Ketika mengingat hal itu lagi, jantung [Name] berdebar kembali. Ia mengacak rambutnya gusar. Kenapa sih?! Tidak pernah ia merasakan ini sebelumnya.

"Setelah dikepung seperti ini, apa jantungmu masih berdebar?" tanya Asano.

"Lalu, apa kau bisa menemukan jawaban atas debaranmu?"

Gadis itu menggaruk pipinya. Dalam kondisi seperti ini, gobloknya malah makin bertambah hingga pangkat lima. Kepintarannya mendadak menguap, bahkan napasnya terasa sesak.

"Anu, maaf ya, boys. Baiknya kalian pakai minyak wangi dulu ya? Bau ketek."

"Sembarangan/Enak saja!" ujar kedua lelaki itu bersamaan.

[Name] tertawa kecil. Sebenarnya ia asal bicara saja sebab meras canggung dengan suasana seperti ini. Lagipula, mereka tidak ada bau ketek sama sekali, tuh. Benar-benar pacar idaman.

Sontak ia menggeleng. Sejak kapan hatinya mendadak lunak begini?!

..

Maaf, author nya ikutan jadi agak goblok, lol.

Private Tutor [✓] » Ansatsu KyoushitsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang