Bab 13. Cross

4.1K 626 45
                                    

Galuh berpikir, mengirimkan uang yang sengaja dikumpulkannya ke rumah Rena akan membuat mantan kekasihnya itu tersentuh. Tanpa perlu melampirkan catatan atau apapun, pasti Rena akan tahu kalau dialah pengirimnya. Laki-laki tampan itu sudah menyiapkan kata-kata jika hari ini Rena datang menemuinya untuk berterima kasih. Bahkan sudah menyiapkan jawaban terbaik apalagi Rena meminta agar mereka balikan.

Galuh berencana meminta Rena menunggu sampai kontrak dengan Honey selesai. Setelahnya dia akan berhenti. Ada aturan waktudua tahun kontrak berjalan di jual-belipacar.com. Untuk berhenti tanpa masalah ataupun denda, dia hanya perlu mengakhiri semua traksaksi yang sedang dilakukan selama dua tahun tanpa masalah, melampirkan surat pernyataan keluar dan menunggu waktu sekitar seminggu sampai pihak situs memberikan jawaban terkait pemberhentian dirinya. Namun, apa yang dibayangkan tidak selalu menjadi kenyataan.

"Apa maksudmu?" tanya Rena dengan nada tinggi sembari melempar kotak berisi uang yang Galuh kirimkan. Wajahnya memerah dan menggambarkan kemarahan.

"Apa maksudku? Aku nggak ngerti," jawab Galuh dengan santainya.

"Jangan anggap aku bodoh. Uang ini darimu, kan?" tuduh Rena sembari menunjuk ke kotak yang baru saja dilemparnya.

Galuh terdiam. Reaksi Rena di luar dugaan, tetapi dia berusaha tetap santai. Beruntung, tidak ada banyak orang sekarang. Kotak berisi uang juga masih tertutup dengan aman, meskipun sudah pernah dibuka sehingga isinya tidak berhamburan ke luar.

"Jangan menyangkal atau beralasan, Gal. Aku tahu kalau uang ini darimu," tuding Rena lagi.

"Iya, ini dariku. Kenapa?" Galuh mengakui.

"Apa maksudmu mengirimkan uang ini padaku huh?" Rena geram.

"Kamu butuh uang kan? Aku hanya membantumu," jawab Galuh.

Rena mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Membantuku? Kamu dapat darimana uang ini? Apa kamu menjual semua hartamu atau kamu baru saja merampok orang kaya?"

Galuh mendengkus kasar."Kenapa? Kamu pikir, orang miskin nggak akan bisa menghasilkan uang sebanyak ini huh?" Galuh tersinggung dengan ucapan Rena. Nada suaranya ikut meninggi.

"Iya, aku nggak percaya kamu bisa menghasilkan uang sebanyak ini dalam dua tahun. Aku tahu kamu, Galuh. Kita sudah saling kenal bertahun-tahun," sahut Rena membuat kekesalan Galuh bertambah.

"Bertahun-tahun mengenalku, kamu hanya bisa menyimpulkan kalau aku baru saja merampok atau menjual semua hartaku untukmu huh?" Galuh membalikkan kata-kata Rena membuat gadis cantik itu termangu, baru sadar ucapannya keterlaluan.

"Maaf, Gal. Maksudku.."

"Cukup!"

Galuh berjongkok lalu memungut kotak yang dibuang Rena. "Uang ini untuk ayahmu, bukan kamu. Walau nggak sebanyak uang yang Han berikan, tolong diterima!"

Galuh meraih tangan Rena, memaksa gadis itu menerima uang darinya."Jangan khawatir, aku tidak merampok atau menjual hartaku. Ini dari pacarku yang kaya raya. Kamu tahu kan? Selain organ tubuh, aku nggak punya harta berharga yang bisa dijual," imbuh Galuh lalu berlalu, meninggalkan Rena yang hanya mampu berdiri di tempat.

"Maafin aku, Gal," ucap Rena merasa bersalah. Air mata tergenang di mata indahnya lalu turun.

Rena menangis.

Galuh sempat menoleh ke belakang, tetapi menahan diri, tidak ingin terlihat lemah. Dia tidak bisa kembali pada Rena sekarang. Selama tiga bulan ini, dia adalah pacar Honey.

***

Galuh memegangi kepalanya karena pusing. Penolakan dari Rena kemarin masih mengganggu pikirannya. Hal itu membuatnya terlambat makan dan tidur tidak nyenyak. Kesehatannya hari ini semakin drop. Ketidakhadiran Leo yang tidak masuk karena izin membuatnya harus bertahan dengan usaha sendiri. Galuh memutuskan duduk, wajahnya sangat pucat. Bahkan pakaiannya telah basah oleh keringat.

PACAR DISKON 30% [ New Version ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang