Nasionalisme Hampa

54 1 0
                                    


merdeka : 1 bebas (dr perhambaan, penjajahan, dsb); berdiri sendiri; 2 tidak terkena atau lepas dr tuntutan; 3 tidak terikat, tidak bergantung kpd orang atau pihak tertentu; leluasa
memerdekakan : menjadikan merdeka; membebaskan (diri); melepaskan dr penjajahan dsb; memberikan kebebasan
kemerdekaan : keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dsb); kebebasan
(sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Kemerdekaan, ya benar kata itu akan terus terngiang di telinga dan pikiran kita untuk beberapa saat.
Benarkah kita sudah merdeka? Benarkah kita sudah merasakan ke-merdeka-an? Atau, benarkah kita telah di-merdeka-kan?

Bangsa ini adalah bangsa yg besar. Terlahir dari harapan besar, perjuangan yg besar, dan telah (atau sedang) melalui penderitan yg sangat besar.

Benarkah bangsa yg besar ini telah merdeka?

Bangsa ini bangsa yg besar, dan telah membesarkan (atau membiarkan) hutang berakar liar yg mungkin bunganya saja tak mampu terbayar, bangsa yang mengizinkan tangan asing menguras sumber daya dengan cara yg kasar.

Benarkah bangsa ini sudah merasakan ke-merdeka-an?

Bangsa ini bangsa yg besar, dengan berjuta penduduk yg sanggup menahan lapar karena pangan kadang tak sanggup terkejar. Bangsa yg generasi penerusnya tak sanggup belajar, karena pendidikan jadi barang yg mahal.

Benarkah kita telah di-merdeka-kan?

Bangsa yang besar adalah bangsa yg menghargai sejarahnya.
Bangsa yang besar adalah bangsa yg menghargai jasa para pahlawannya.

Jadi, benarkah kita bangsa yg besar?

Lihat di ujung dunia sana!
LIHAT!
Sang Saka berkibar dengan gagahnya di negara yg tidak lebih besar dari pulau jawa.
Lihat di puncak gunung sana!
LIHAT!
Sekelompok anak muda menyanyikan Indonesia Raya dengan bangga dan bercucuran air mata menatap Sang Saka.

Sedangkan kalian? Lupa diri dan sibuk bermain kata.
Cinta.... cinta... cinta.... itu saja yg sering kita bicarakan.

Kalian marah saat Sang Saka di bakar.
Kalian marah saat tetangga mencuri kebudayaan kita.
Kalian marah saat bendera GAM, RMS, Papua berkibar.
Kalian marah saat melepas pulau terluar.
Padahal sesungguhnya kita tak pernah menghargai semua itu dengan benar.

Jadi PERSETAN dengan nasionalisme kalian!
Karena sesungguhnya kalian sendiri yg melakukan makar!
Karena sesungguhnya kita sendiri yg telah mengecilkan nama Indonesia yg besar!

Silahkan caci saya jika saya menginjak nasionalisme kalian!
Caci saya jika arti kemerdekaan kalian saya kecilkan!

Atau DIAM dan RENUNGKAN jika kalian pikir yg saya tulis adalah kenyataan.

(Tahun ini mungkin tak ada Merah-Putih berkibar di depan rumah saya, bukan karena saya tak lagi mencintai. Tapi semata karena malu menatap Sang Saka. Karena sesungguhnya saya pun seperti kalian. Mencintai, tapi tak bisa memberikan dan berbuat apa-apa).

Coretan usang pengembara maknaWhere stories live. Discover now