Hari ini sepi..
Kamu tak lagi ada mewarnai..
Kamu memutuskan menjaga hati yang kau miliki...
Hati, yang tak dapat memberi hatiku cukup ruang untuk ikut menepi...
Sudut ruang jiwamu sepertinya berteman dengan waktu...
Sehingga tak menyisakan sedikitpun ruang untuk jiwaku merindu..
Aku tahu keraguan terus menghantuimu...
Ragu yang seakan terus-menerus memburuku..
Sudah, kamu sudah tahu semua rasaku...
Aku sudah ungkapkan semua padamu...
Maka aku, akan terus mencoba merayu inginku...
Agar tetap mampu menunggu waktu berteman harapku...
Dan semua tanya terjawab entah jadi nyata atau tidak...
Jadi aku mencoba menuliskan semua resah disini...
tapi hanya kertas kusam berisi aksara usang yang menemani..
Yang tak lagi menghasilkan makna tentang rasa di hati...
Aku akan tetap menjaga mimpi tetap abadi...
Akan tetap berusaha tak menyerah dengan harapan ini...
Dan jangan pernah berpikir bahwa aku akan berhenti berjuang....
Tidak, aku tidak akan berhenti...
Entah sampai kapan , mungkin sampai nanti aku mati...
Meski aku sadari..
Kamu cukup tau jarak untuk jaga diri...
Dan aku harus tau diri untuk jaga jarak...
\14-07-19\
YOU ARE READING
Coretan usang pengembara makna
PoesíaBerisi tulisan, puisi, catatan dll dengan susunan kata yang berantakan, pemilihan diksi yg tidak beraturan, dan terkadang sedikit picisan.