Hati memang tak dapat diterka,
Bisa saja tiba-tiba kembali dia tumbuhkan rasa.
**
Rasa ini sudah lama ada,
Berdiam di sudut jiwa.
Kupikir biasa saja,
Ternyata dia menggeliat mesra,
Mendobrak dinding jiwa,
Perlahan,
Namun menyiksa.**
Jadi aku memilih untuk ungkapkan semua,
Bukan untuk paksakan kau dan aku menjadi kita,
Tapi hanya sekedar sampaikan rasa,
Hingga dia tidak terjebak dalam aksara tanpa makna.
Juga tak kupaksakan kau mempunyai rasa dan asa yang sama,
Cukup aku saja...
Cukup aku saja...**
Rasa itu tetap ada,
Semakin terasa,
Kembali mengetuk,
Perlahan,
namun menyiksa.Semoga saja dia dapat bermuara.

YOU ARE READING
Coretan usang pengembara makna
PoetryBerisi tulisan, puisi, catatan dll dengan susunan kata yang berantakan, pemilihan diksi yg tidak beraturan, dan terkadang sedikit picisan.