"Oh..... Jadi begitu...."
"Iya tante, sebenarnya aku dari awal melihat rencana orangtuaku begitu, aku sudah tidak setuju...."
"Terus, kenapa kamu masih ikut sama mereka?"
"Aku dipaksa oleh mereka untuk mengikutinya karena kalau tidak, mereka akan mengancam nyawaku...."
"Gila!!! Orang tuamu ya... Mau mengancammu juga, padahal darah daging sendiri...."
Nampaknya ibu Nova dan perempuan itu yang bernama Fista sudah berbaikan. Selama mereka lagi berbicara satu sama lain, aku menyeduhkan teh hangat untuk mereka agar suasana menjadi baik.
"Terus? Kenapa kamu keluar dari rumah sakit jiwa, sampai perawat itu mencarimu?" tanyaku.
"Orang tuaku yang memasukkan ke rumah sakit jiwa karena mereka melihat jiwaku tidak terkontrol ketika melakukan prosesi tolak bala. Saat aku di masukkan di rumah sakit jiwa, para perawat terus memberiku obat penenang agar aku menjadi stabil. Lama kelamaan, aku sering minum obat itu menjadi halusinasi. Jadi, malam itulah aku merencanakan untuk kabur dari rumah sakit agar aku bisa bebas dari mereka." kata Fista sambil minum teh hangat.
"Lalu, kenapa orang tuamu mau menculik anak-anak lain seperti Nova untuk dijadikan tolak bala? Kamu pasti tahu masalah ini kan?" tanyaku dengan serius.
"Karena mereka mau menyembuhkan anak perempuan yang cacat dari lahir. Anak itu adalah kakak kandung aku. Maka, mereka harus mengumpulkan anak-anak yang sudah masuk perjanjian tolak bala. Contohnya calon korban tolak bala bisa mendapatkan apa saja yang dia mau, asal syaratnya harus menyerahkan jiwanya untuk masuk perjanjian tolak bala. Efeknya, akan terasa setelah mereka calon korban sudah menyerahkan jiwanya. Mereka akan merasa senang dan sudah mendapatkan apa yang mereka punya. Tetapi, jangka waktunya hanya sebentar, setelah itu lenyap dan jiwa mereka sudah tidak bisa kembali ke tubuhnya. Dan, kalian tahu dimana jiwanya akan dibawa kemana? ke alam lain yang tidak bisa dicari oleh manusia biasa. Kasus ini sudah banyak sekali aku lihat anak-anak yang merelakan jiwanya hanya untuk mendapatkan apa yang ingin didapatkantermasuk Nova. Tante, pasti anda mau tahu kenapa Nova berubah total sikapnya menjadi buruk? Karena dia sudah terikat dengan perjanjian tolak bala yang orang tuaku buat. Nova memang mau terbaik dan menjadi pintar di sekolah makanya dia sangat tertarik dengan perjanjian itu. Jadi, jangan salah sangka kalau aku membuatnya seperti itu." kata Fista lalu menundukkan kepalanya ke bawah.
Mendengar apa yang diceritakan Fista, membuatku menjadi takut. Karena kejadian tersebut, dulunya aku hampir dijadikan korban oleh mereka yang menculikku.
***
Flashback
8 tahun yang lalu....Aku mulai membuka mataku perlahan-lahan. Aku melihat sekitarku dan merasa seperti di tempat yang penuh banyak penjara menyeramkan. Kucoba gerakkan badanku secara bebas dan aku merasa hanya kedua tangankulah yang terasa seperti diikat oleh sesuatu yang kuat. Ternyata benar, kedua tanganku diikat kebelakang dengan tali. Ketika aku mencoba membangunkan diriku yang sudah sadar, aku mendengar suara sepatu yang hampir mendekatiku yang sumbernya dari lorong kegelapan. Mereka yang berpakaian jubah hitam, sudah ada dihadapanku.
"Nyonya, kami sudah menangkapnya."
"Apakah anak ini yang selama ini kita cari?"
"Iya, tidak salah lagi, Nyonya."
"Kalau begitu, kita akan mulai prosesi perjanjian tolak bala sekarang! Pancing anak itu!"
Gawat?! Aku harus keluar dari sini! Kalau tidak aku dalam bahaya!
"Nyonya.... Tuan ingin bicara sesuatu kepada anda di luar." kata salah satu bagian dari prajurit jubah hitam yang datang memberitahu Nyonya.
"Baiklah. Kalian berdua yang disana jaga dia. Sisanya ikut aku."
Phew.....Syukurlah aku selamat. Sekarang aku, waktunya kabur.....Pertama, aku tarik nafas. Kedua, aku menggerakkan kakiku perlahan dan saatnya beraksi.Kuayunkan salah satu kakikku dan menendang bagian alat vital mereka. Lalu, aku meninju perut mereka dengan kepalaku yang lumayan kuat. Kedua prajurit itu langsung terkapar.
Setelah itu, aku berpikir sejenak bagaimana caranya bisa kabur dari sini. Untunglah, aku melihat sebuah lubang bawah tanah yang bisa membawaku ke jalan keluar. Aku lari sekencang mungkin menuju cahaya yang hampir tertuju kepadaku. Yes.... Berhasil. Tetapi, aku harus mencari tempat aman dari mereka. Dimana ya? Saat aku berusaha mencari tempat aman, tiba-tiba mereka muncul lagi dan datang mau menangkapku....
"Cepat tangkap dia"
Aku berlari sekencang mungkin menghindari kejaran mereka. Berlari untuk menyelamatkan diri agar tidak menjadi sasaran mereka. Karena mereka membutuhkan korban untuk dijadikan sebagai tolak bala.
Dengan secepatnya aku bersembunyi di semak-semak penuh duri. Akhirnya aku merasa aman, walaupun hanya sementara. Aku coba menenangkan diri & berpikir jernih dalam pikiranku kenapa mereka sangat ingin membutuhkan seseorang seperti aku ya? Tiba-tiba dari belakang, ada yang menyergapku.
"Aaaaaaah! Tolong aku!!"
***
"Terus.... Kenapa orang tuamu mau mengorbankan anak lain demi kakakmu yang cacat?" tanya ibu Nova dengan penasaran."Karena orangtuaku sangat sayang kakakku dan menganggap dialah seharusnya lahir dalam keadaan normal. Pada saat itu, ibuku hamil anak pertama yang sudah memasuki bulan ke delapan. Sebelum memasuki bulan ke sembilan, ayahku mengajak ibuku pergi ke tempat cenayang untuk meramal anaknya yang dalam kandungan ibuku. Cenayang itu meramalkan kalau anak itu akan menjadi cerdas dan hebat yang bisa membuat orang tuaku bangga untuk masa depan. Mendengar hal itu orang tuaku menjadi bangga. Tetapi, cenayang tersebut juga meramalkan kalau anak itu juga kemungkinan akan lahir dalam keadaan cacat. Wajah orang tuaku yang tadinya bangga menjadi sedih dan takut karena mendengar hal yang buruk. Untuk menghindari terjadi hal yang buruk, maka orang tuaku harus banyak berdoa kepada Tuhan untuk menghindari malapetaka anaknya nanti. Saat itulah mereka melakukannya secara rutin agar anak yang di dalam kandungannya lahir dalam keadaan normal. Sejak itulah, orang tuaku rutin melakukan demi kakakku. Setelah memasuki bulan ke sembilan, ibuku siap melahirkan kakakku dengan perasaan yang cukup menegangkan. Enam jam kemudian, ibuku melahir kan kakakku dengan selamat dan ayahku yang sudah lama menunggu dan tidak sabar untuk melihat kakakku. Awalnya, Mereka melihat kakakku yang baru lahir, tidak ada satupun yang cacat fisik. Mereka berpikir tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Satu tahun kemudian, orang tuaku baru sadari saat mereka mencoba bermain dengannya dan mereka melihat tidak ada yang beres. Orang tuaku membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter mengatakan kalau kakakku mengalami buta, tuli, dan bisu yang memang sejak lahir. Orang tuaku langsung shock mendengarnya. Mendengar hal itu, mereka tidak terima, mereka langsung pergi mencari cenayang itu lagi. Mereka marah kenapa tidak berhasil dan kenapa kakakku menjadi begini. Ayahku emosi menghancurkan barang milik cenayang itu. Disitulah, orang tuaku menemukan buku perjanjian tolak bala dan melihat cara menyembuhkan kakakku. Cenayang itu mengatakan kepada orang tuaku kalau mereka melakukannya , efeknya akan membahayakan kakakku. Orang tuaku tidak peduli dan langsung pergi dengan membawa bukunya. Saat itulah, orang tuaku rutin melakukannya dengan mencari mangsa seperti anak-anak. Ditambah lagi, orang tuaku menyewa banyak pengikut yang ahli dalam hal tolak bala." cerrita Fista yang cukup panjang.
"Kalau tante posisinya mereka, sedih juga sih.... Tapi itu adalah kehendak Tuhan. Seharusnya orang tuamu bersyukur punya Fista yang lahir dalam keadaan normal."
"Walaupun aku lahir dalam keadaan normal, orang tuaku tidak sayang sama aku. Karena, aku dibilang tidak cerdas dan hebat seperti kakakku. Yang paling sedih, sebelum aku kabur dari mereka, orang tuaku memgatakan kalau seharusnya posisi aku saat ini adalah kakakku, pasti tidak membuat mereka seperti ini....." jawab Fista yang mulai menangis.
Ibu Nova langsung memeluk Fista yang sedih dan menangis untuk menenangkannya. Aku juga ikut menangis mendengar cerita Fista.
Kadang, perlu ketahui kalau orang tua sayang sama kita sebagai anak. Orang tua siap rela berkorban demi kita sebagai anak. Mereka tidak mau masa depan kita hancur.
Berlaku juga untuk kita yang sudah sebagai orang tua nanti. Kenapa? Karena pasri ada beberapa dari kita sudah sebagai orang tua tidak pedulikan anak kita yang butuh kasih sayang dan perhatian. Kita malah membiarkannya dan mengurus yang lain untuk kepentingan kita sendiri. Itulah yang membuat anak kita yang mentalnya menjadi rapuh dan mempengaruhi masa depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice Moona (Completed)
RandomAlice harus mengalami mimpi buruk setiap saat. Bukan hanya itu, dia juga diincar oleh sekelompok orang jahat karena memiliki sesuatu yang spesial dalam dirinya. Maka dari itulah, Alice harus segera mencari tahu. Dapatkah Alice mengatasi masalah yang...