Bab 5 Ulang Tahunku

29 20 2
                                    

"KEJUTAN........!!! Selamat ulang tahun Alice......!!!"

Suara yang mengejutkan tidur nyenyak yang seharusnya bangun kesiangan menjadi bangun awal. Kulihat jam dinding masih pukul enam pagi yang membuatku ingin tidur lagi. Aku merasa ada yang menarik salah satu kakiku hingga jatuh yang membuatku kepala nyut-nyutan. Itulah yang selalu dilakukan oleh Dellie jika aku tidak mau bangun sama sekali. Mataku sedikit ngantuk melihat lilin yang jumlahnya banyak di atas kue brownies yang ukurannya lumayan besar. Melihat lilin itu, membuatku baru ingat kalau hari ini adalah hari yang spesial bagiku dan membuat umurku menjadi bertambah satu tahun. Dari umur sembilan belas menjadi umur dua puluh tahun.

Usia dua puluh tahun adalah usia baruku karena ada angka yang awalannya dua dan akhirannya nol. Biasanya, usia tersebut adalah usia yang pas bagi mereka mau menikah muda. Tetapi bagiku, usia dua puluh tidak boleh cepat menikah karena katanya tidak bisa menikmati masa muda yang indah.

"Aduh..... Selamat ya cucuku sudah bertambah satu tahun. Sehat selalu ya...." ucap nenekku untuk memberi selamat padaku sambil mencubit pipi tembemku.

"Ini hadiah dari Dellie, kakek dan nenek, kuharap kamu suka sama hadiahnya." kata kakek yang memberi hadiah yang ukurannya lumayan besar.

"Ayo, tiup lilinnya, kak."

Sebelum meniup lilin, aku berdoa dalam hati. Lalu, aku meniup lilinnya dan Dellie langsung mencolek krim kue itu ke mukaku dengan usil. Rasanya kuingin balas dia dengan usil juga, tetapi kali ini kuampuni dia karena hari ini ulang tahunku ke dua puluh jadi Dellie boleh usil seenaknya.

"Oh iya, hari ini ibu Nova dan Fista yang siapkan sarapan pagi. Kayaknya enak deh he he...." kata Dellie sambil memegang perutnya yang mulai lapar.

"Ha ha.... Dasar, pikiran kamu makan jak ya!" kataku.

"Udah, udah ayo kita makan sekarang, nenek juga lapar!" tegur nenek.

"Bentar nek, aku mau mandi nih. Masa langsung makan, nggak enak dong he he...." kataku sambil mengambil handukku di jemuran dekat jendela kamarku.

"Iya nih nek, bau mulut kakak, masa di suruh sarapan pagi kan gak enak ha ha...." kata Dellie yang sambil menghina bau mulutku dengan menutup hidungnya.

Aku langsung pergi ke kamar mandi tanpa memperdulikan omongan Dellie dan menutup pintu kamar mandi dengan keras agar membuat Dellie menjadi sadar kalau aku adalah kakak yang menakutkan bagi dia. Bagiku, Dellie adalah adik yang paling suka usil dalam hidupku. Ketika saat itu, aku berulang tahun yang ke tujuh belas atau biasanya disebut sweet seventeen adalah momen paling indah karena teman-temanku dan keluargaku termasuk ayah dan ibuku hadir di acara ulang tahunku. Perayaan itu diadakan di Qubu Resort Paradisq dan waktunya pada malam hari. Di momen paling indah juga ditambahkan gaun cantik berwarna pink yang aku kenakan dan high heel yang merupakan hadiah dari ayah dan ibuku. Jadi, itulah umur tujuh belas tahun adalah momen paling terkesan dan sulit melupakan bagiku. Tetapi, ada satu momen yang membuatku menjadi malas untuk ingat atau mau melupakannya yaitu Dellie. Dia membuat keusilan ketika pas di acara ulang tahunku yang seharusnya indah menjadi memalukan.

Saat itu, aku ke toilet untuk merapikan dandananku sendirian tidak ada siapapun. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang membuatku merinding. Aku mencoba membuka pintunya dan melihat tidak ada siapapun. Aku mencoba keluar dari toilet, menoleh kiri kanan ternyata ada sosok menyeramkan yang sudah berdiri tepat di depanku. Melihat sosok itu, aku merasa ketakutan dan lari secepatnya ke arah cahaya di dalam ruangan. Cahaya ruangan mati mendadak, aku melihat sosok tadi yang mengejarku muncul lagi di depanku. Dengan bodoh, aku mengatakan untuk memohonnya agar tidak menyakitiku di saat momen penting. Sosok itu, semakin lama semakin dekat. Saat berdiri didepanku, sosok itu membuka topeng, ternyata adalah adikku, Dellie. Dia langsung tertawa dan merekam apa yang aku omongkan. Melihat itu, aku merasa geram dan langsung mengejarnya ke bawah tangga. Aku hampir mendekati Dellie, tiba-tiba aku terpeleset dan langsung membuat ku jatuh ke dalam kolam renang yang airnya cukup dalam. Untunglah, Millie menyelamatkanku agar tidak tenggelam. Aku melihat diriku sudah basah kuyup dan membuatku ingin mencambak rambut Dellie yang usilnya sangat keterlaluan. Walaupun begitu, pesta ulang tahunku tetap berjalan dan aku harus pasrah dengan penampilanku berubah menjadi buruk gara-gara Dellie. Mulai saat itulah sampai sekarang, di ulang tahunku, aku memperingatkan Dellie hanya boleh membuat keusilan yang membuatku tidak memalukan lagi.

Alice Moona (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang