➿➿➿
Hari ini, tepat tanggal 17 Juli 2017. Adalah pertama kali, Eddeline Arrava Alannis, menginjakan kaki di sekolah barunya.
Sekolah Menengah Atas Emerald Harapan.
Dengan modal rok biru cingkrang, Arra gak terlalu siap menjalani Masa Orientasi Sekolah hari ini.Kalo boleh dijabar-in, Arra ini spesies cewek bermulut terompet, bermata empat dan sebenarnya gak punya paras yang cantik, kulitnya pun sawo matang gara - gara Ayahnya keturunan Jawa. Tubuhnya juga gak ideal kok. Arra punya paras kurus cungkring yang membuat dia kesusahan memilih celana.
Bawahnya pas, pinggangnya kebesaran.
Pinggangnya pas, bawahnya cingkrang.Arra pun berangkat pagi pagi, padahal dia tau kalo awal MOS kaya gini pasti ngaret.
Cuma gara - gara , Mamanya yang terlalu bersemangat.
Jadi sebenernya, yang mau sekolah tuh Arra apa Mamanya sih?➿➿➿
Nyampe disana, Arra cuma celingak - celinguk nyari batang hidung teman - temannya. Padahal, teman sekolahnya dulu cukup banyak yang masuk kesini. Tapi kenapa pagi ini gak ada satupun yang terlihat?
Dan akhirnya, Arra menemukan salah satu sahabat kecilnya.
"Raka!"
"Woi rakaa!" Panggil Arra disertai lambaian tangan.
"Rakatama Rifaldi!!!!"
Akhirnya Arra ngeluarin suara kaleng rombengnya, dan mendadak dia menjadi pusat perhatian.
Arra pun cuma nunduk malu, mendekati cowok berseragam Sekolah Menengah Pertama Islam itu."Woi! Gue panggil - panggil! Emangnya suara gue ga kedengeran ya?" Tanya Arra nyolot.
"Ya maap dong ra, Abisnya disini rame banget." Jawabnya lembut.
Raka emang spesies cowok pendiem tapi seru, dan jarang bergaul sama orang baru. Raka dan Arra memang sudah berteman sejak jaman TK. Karena Mama Arra dan Mama Raka dulu adalah teman sekantor, tapi setahun lalu Mama Arra di mutasi ke kantor lain.
➿➿➿
Acara MOS pun dimulai, beberapa Kakak - kakak Osis berjas almamater Abu - Abu berjejer rapih membentuk banjar. Senin ini, sepertinya upacara sekarang tampak berbeda di penglihatan Arra, selain sekolah baru, teman - temannya juga kayanya asik - asik.
Arra dengan bangga, baris di banjar paling depan, karena memang Arra terlihat se-excited itu ikut Upacara gatau kenapa. Ditengah Upacara, Tiba - tiba keringat Arra banjir, yang dia ingat ternyata ia belum makan nasi, cuma modal sarapan roti cokelat doang karena buru - buru.
Sebenarnya Arra ga punya penyakit jantung apapun, cuma kalo belum sarapan, terus berdiri terlalu lama, Arra bisa sesak nafas dan bisa pingsan. Tapi alhamdulillah, Upacara pertamanya di SMA EmHa berjalan lancar walaupun ada kendala pernafasan.
➿➿➿
Sejak siang tadi, Kegiatan MOS resmi dibuka. Dan kakak - kakak osis itu sibuk berjejer membagikan gugus. Arra ditempatkan di Gugus 7, gugus kedua dari belakang. Disana ia ketemu banyak teman yang seru, dan ada salah satu cewek yang berisiknya ngelebihin dia. Terbaca dari nametag seragamnya "Sisilia Nurgia" dan badge sekolahnya "SMP Berlian Putih Kabupaten Bandung" ternyata dia pindahan Bandung.
➿➿➿
Hari ini hari ketiga MOS, hari pertama dan kedua kemarin isinya cuma materi - materi dan pengenalan lingkungan sekolah aja, dan menurut Arra itu garing banget. Dan di hari ketiga ini, terdengar dari beberapa kakak - kakak osis planning nya adalah pementasan tiap gugusnya , dan gugus Arra nampilin display karate, yang jelas, bukan Arra yang tampil.
Dari tiap gugus, banyak banget talent yang di tampilin. Kaya nyanyi, sulap, baca puisi, dan lain lain.
➿➿➿
Big thanks buat kamu yang mau baca sampe akhir!🖤
Jangan lupa klik bintang di pojok bawah kiri! Satu klik bintang kalian berharga buat aku xixi.
Jangan lupa tambahin cerita ini ke perpustakaan kalian ya🖤
[Instagram Main Account : @syifawidyaa_]
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt, Again.
Teen FictionTentang Eddeline Arrava Alannis. Yang sebelumnya merasakan indahnya jatuh cinta pada masanya. Lalu dijatuhkan sejatuh jatuhnya hingga meninggalkan bekas luka. Namun setelah Alaano Putra Pahlefi datang ke hidupnya, dan menjadi tambatan hatinya. Tapi...