Hurt, Again.

3. Hukuman.

"Atas dasar apa ia hadir dalam ruang sketsa yang penuh ilusi ini?

➿➿➿

"Arra!!!!"

Arra menoleh ke arah suara yang manggil namanya.

"Hah? Apaan sih Kar"

"Lu ketoilet lama amat perasaan, makanan lu uda jadi noh" Ujar Kara.

"Ya abisnya ada cowok nabrak gue! Kesel banget dah, tuh orang limbad apa ya." Jawab Arra kesal.

"Heuhh, yauda buru sono ke toilet" Ucap Kara.

"Iyeu, bawel."

➿➿➿

Senin ini, ada yang berbeda dari Arra. Ia tampak lesu. Dan gak bersemangat. Sampai di kelas, Arra cuma duduk lalu menyilangkan tangannya didepan dada, dan menelungkupkan wajahnya.

"Arra! Upacara yuk!" Ucap Feisa, salah satu temannya.

"Duluan aja sa, gue mau minum obat dulu." Jawab Arra lemas.

Feisa pun meninggalkan kelas dan mulai berbaris di lapangan.

"Woi ra! Diem - diem bae, kuylah Upacara. Biasanya lo semangat45." Kali ini Dafi membuka suara.

"Hih! Diem deh lo! Bikin mood gue nambah ancur aja!"

"Kok lo pucet amat sih? Sakit?" Tanya Dafi sambil memegang dahi Arra.

"Ish, gausa pegang - pegang. Mau gue sakit kek, engga kek. Bukan urusan lo kodok!"

"Dih yaudah. Gue duluan ye. Jangan kangen lo." Jawab Dafi lagi, lalu meninggalkan Arra sendirian di kelas.

Karena Arra siswi terakhir yang menuju ke lapangan, Alhasil ia dapat barisan paling belakang. Dan dibelakangnya berjejer para Osis yang menjaga ketertiban Upacara.

Kini, pandangan Arra sudah mulai pudar. Tubuhnya tak terkontrol dan tiba tiba..

Brakkkk!!!

Arra pingsan.

➿➿➿

"Engghh" Arra mulai membuka matanya.

"Gue dimana?" Tanya Arra dengan suara paraunya.

"UKS." Jawab Cowok bersuara bass.

"Lo?!? Lo kan yang nabrak gue di mall kemaren! Ngapain lo disini" Arra terbelalak.

"Minum." Ucap Cowok itu dengan tatapan sinisnya.

"Apaan sih gue gamau." Tolak Arra.

"Gue balik."

Lalu dia benar - benar meninggalkan Arra di UKS.

"Lah? Tuh orang ngapa si?" Arra terheran.

"Tau ah, mending gue kekelas."

Arra pun berjalan lemah ke arah kelas.

"Ra! Gimana? Lo udah enakan?" Tanya Kara.