"Tapi tak ku sadari, ternyata kau berarti. Lalu mengapa sekarang kau tak disini?"
➿➿➿
LINE
Farhan MohammadFarhan Mohammad : Ra
Farhan Mohammad : Gue uda tanya sama Alan, dan ..
Farhan Mohammad : Dia bilang gini ra.EddelineArra : Jahat banget tuh cowok:)
EddelineArra : Gue salah apa sih sama tuh orang sampe dia tega ngelakuin itu ke gue.
EddelineArra : Bgst.Arra menonaktifkan ponselnya.
"Mengapa saat aku sudah membuka hati,
Ia lantas pergi?
Ucapan kasar yang kulontarkan,
Takkan buatmu kembali kan?
Salah ku apa sih?
Kau tak lebih dari sekedar lelaki yang masuk ke ruang sketsa ini.
Tapi tak ku sadari, ternyata kau berarti.
Lalu mengapa sekarang kau tak disini?"
Begitu tulisnya.Arra sangat hancur, ia memutuskan untuk menyendiri di taman dekat rumahnya.
➿➿➿
Sudah hampir dua jam Arra berdiam disini.
Arra hanya menatap dedaunan rimbun yang ada di hadapannya."Kenapa saat gue buka hati, akhirnya malah kaya gini?" Ucap Arra sambil meneteskan air resahnya.
"Cowok yang selalu ada buat gue, selalu nolong gue. Kenapa malah balik mempermainkan gue?"
"Cowok sampahhhhhh!!!!" Teriak Arra.
"Arra? Lo disini? Lo kenapa nangis?"
"Gue gapapa fi." Orang itu adalah Dafi.
"I'll be there for you ra." Ucapnya sambil memegang pundak Arra.
Arra memeluk Dafi, ia memang butuh sandaran saat ini. Tak ada lagi lelaki yang setia berada untuknya selain Dafi.
"Alan ninggalin gue tanpa sebab fi, gue udah terlanjur naro hati sama dia."
"Dia yang selalu ada buat gue, dia jug-juga yang tau semua masalah gue fi." Ujar Arra dengan terisak."Buka mata lo lebar - lebar ra, banyak yang peduli sama lo. Banyak yang sayang sama lo-"
"Te-termasuk gue" Ucap Dafi pelan."L-lo, suk-suka sama gue fi?" Tanya Arra pelan.
"Lo suka sama cewek tengil kaya gue?" Tanyanya lagi."Lo beda ra, lo selalu punya garis terang diantara semua yang lain. Cuma, gue tau dihati lo cuma ada Alan. Gue siap nunggu lo ra, gue juga siap nampung semua masalah lo. Gue tulus sayang sama lo ra." Ucapnya panjang lebar.
"Andai yang gue suka itu lo, gue pasti bahagia banget fi. Tapi ini enggak, gue mencintai orang yang salah." Pelukkan Arra kini semakin erat.
"Gue sayang sama lo sampai kapanpun ra."
➿➿➿
Disekolah, kini hari - hari Arra tampak seperti kemarin - kemarin.
Lesu, tak bersemangat.
Hari ini pun banyak jam bebas, karena guru - guru sedang mengadakan rapat.
Yang dilakukan Arra, hanya berjongkok dibawah meja, dan menangis setiap saat.
Hanya itu yang bisa ia lakukan.Lalu mau apa lagi? Arra hanya menatapnya saja, ia menatap balik dengan tatapan sinis. Ia pun tampak berfikir "salah gue apa sih?" . Chatting? Mungkin sudah beribu - ribu pesan dari Arra, namun balasannya hanya tulisan ' read ' di bubble chatnya.
"Ra, udah dong jangan nangis terus." Kini Kara membuka suara.
"Ngapain sih lo nangisin cowok gaguna kaya Alan. Mending lo ngapain kek. Gapenting banget." Balas Hilda.
"Iya ra, mending ke kantin yuk sama kita, lo pasti belum makan kan?" Tebak Feisa.
Tanpa menjawab, teman - teman Arra langsung membopong Arra berjalan menuju kantin.
Sialnya, disana keberadaan sekumpulan teman - teman Alan, tepat di arah jam dua belas dari kaki Arra.
Arra mendengus kesal, sekaligus menetralkan degupan jantungnya saat ini."Tenang ra, rileks." Ucap Kara.
Kini Alan tepat di depan matanya, namun ia berjalan melewati Arra. Hanya bertenggoran bahu saja, ia tak mau.
"Gue tau lo kuat ra." Bisik Farhan.
Arra tersenyum miris.
➿➿➿
"Kar-Karaaaa!" Teriak Feisa dengan suara sedikit pelan.
"Apaan sih sa?" Jawab Kara.
"Ini! Kenapa di bio instagramnya Keyya ada nama Alan ya?!" Ucap Feisa sambil menunjukan ponselnya.
"Anjir! Apaan banget sih nih cewek." Jawab Kara.
Keyya adalah salah satu teman dekat Arra, Keyya juga teman sekelas Alan. Keyya sebenarnya tau tentang hubungan Alan dan Arra sebelumnya, tapi mengapa Keyya berbuat seperti itu?
"Jangan kasih tau Arra dulu ya sa, kasian nanti dia nambah drop." Ucap Kara.
"Iya gue ngerti."
"Jangan kasih tau gue apa?!" Ujar Arra yang tiba - tiba datang.
"Eng-eng- it-ituu, enggak kok gaada ra."
"Gue uda denger semuanya."
"Lebih baik gue tau sekarang walau nyakitin." Lanjut Arra."So-sorry ra, kita cuma gamau lo tambah drop." Jawab Feisa.
"Gue ngerti, tapi sekarang jujur hati gue nyesek banget." Ucap Arra.
"T-ttes!" Cairan merah kembali mengalir.
"Tuh kan ra , lo gaboleh kecapean!!"
"Gg-gue ke kantin dulu ya beli tisu." Ucap Arra sembari lari ke arah kantin.
Kantin SMA EmHa, melewati kelas Alan.
Tak sengaja Arra melihat Alan dan Keyya sedang bercanda ria disana. Arra melamun dan memikirkan yang tidak - tidak."Arra!!!" Teriak Dafi yang membuat Arra menoleh.
"Itu hidung lo!! Nih lap pake sapu tangan gue."
"Ngeliatin apasih sampe lupa hidung lo lagi kaya gitu hah?!" Lanjut Dafi dengan penuh amarah.Arra menghiraukan ucapan Dafi, ia terus meratapi Alan.
Dafi yang kesal, akhirnya ia menggendong Arra ke UKS, ala bridal style.
"Ih! Dafi lepasin!!" Protes Arra.
"Ya siapa suruh lo liatin tuh cowok sampe lupa kalo lo lagi mimisan!" Jawab Dafi dengan tatapan sinis.
Dafi membopong tubuh Arra di ranjang UKS.
"Diem." Ucap Dafi.
Dafi mengelap darah Arra dengan telaten.
"Thanks fi, sorry tadi uda buat lo kesel." Ujar Arra disertai senyuman manisnya.
"Kalem."
"Gue mau ngasih tau lo, tadi Alan bilang ke gue kalo-"
"..."➿➿➿
Jangan lupa klik bintang di bawah kiri ya gaiss! Big thanks buat kalian yg vote. Kalo mau follback akun wp message aja ya!
[Instagram : @syifawidyaa_]
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt, Again.
Teen FictionTentang Eddeline Arrava Alannis. Yang sebelumnya merasakan indahnya jatuh cinta pada masanya. Lalu dijatuhkan sejatuh jatuhnya hingga meninggalkan bekas luka. Namun setelah Alaano Putra Pahlefi datang ke hidupnya, dan menjadi tambatan hatinya. Tapi...