Happy Reading.
°
"Ayahhhhh" mendengar teriakkan keras dari luar ruangan istana semua yang ada didalam memejamkan matanya. Menyadari jika sosok pengganggu akan datang, sementara yang bersangkutan hanya menghela nafas panjang. Jimin melirik Mingyu seolah memberi tanda dan Mingyu mengangguk.
"Kalian keluarlah, ini akan diteruskan~~~"
Brakkk! "Ayahhhhh" belum sempat Mingyu menyelesaikan ucapannya seorang anak kecil lebih dulu masuk keruangan itu ke dengan membukanya dengan kasar. Belum lagi teriakkannya yang melengking memanggil ayahnya.
"Kenapa tidak dijawab?" Bocah itu tidak takut bertanya diantara banyaknya orang. Melenggang masuk tanpa sungkan dan menuju singgasana dimana ayahnya duduk nyaman disana.
"Aku tidak mau belajar apapun, entah itu silsilah, aku tidak mau belajar tentang orang-orang tua, mereka menyebalkan" Jimin menghela nafas mendengar aduan anaknya. Hampir setiap hari akan ada hal yang dikeluhkan dan ini adalah sikap Aliya. Kenapa anak dan ibu sama?
"Kalian keluarlah" Jimin menyuarakan itu saat anaknya sudah duduk manis dipangkuanya, sementara para petinggi yang lain Mengangguk dan keluar begitu saja, meninggalkan 2 orang pria dewasa dan seorang pria kecil yang siap mengeluh.
"Kali apa lagi Hyun Joon-a? Tidak lelah membuat ulah hem?" Mendengar pertanyaan Ayahnya, Hyun Joon mendengus sinis dan memperhatikan Mingyu yang masih ada disamping ayahnya. Jelas Mingyu berdiri.
"Paman Mingyu katakan pada orang tua itu aku tidak mau mengetahui apapun tentang silsilah. Aku tidak suka!" Jimin memijat keningnya pelan. Pusing menderanya saat Hyun Joon malah mengadu pada Mingyu. Anaknya ini ajaib, Kelakuannya benar-benar mirip dengan Aliya. Manja dan tidak bisa diabaikan, walaupun wajah Jimin mendominasi tapi tetap saja Hyun Joon lebih menuruni sikap Aliya. Memusingkan.
"Joon-a jika kau tidak mau belajar lalu Seperti apa kau akan menjadi raja?" Hyun Joon manatap ayahnya dengan mata turunan ibunya. Menyimpit dan mengintimidasinya.
"Aku tidak mau jadi Raja jika tidak ada ibu! Tidak akan!" Hyun Joon keras kepala, sama seperti Aliya. Kekehan Joon terhadap kehadiran Aliya membuat semuanya pusing. Joon selalu mengatakan jika Aliya masih hidup padahal kenyataannya?
Keyakinan Joon timbul karena ayahnya tidak menunjukkan makam Aliya dan jasad Aliya tidak ada. Entah sudah keberapa kali Jimin menjelaskan semuanya tapi Joon tetap kekeh mengatakan jika ibunya masih hidup. Dan Joon akan mau belajar tentang kerajaan jika ada ibunya.
"Tapi pangeran!"
"Aku bukan pangeran. Aku anak Park Jimin dan Aliya. Jadi ralat panggilanku itu!" Mendengar selaan Hyun Joon, Mingyu menahan nafasnya. Tidak jadi rahasia umum jika Joon tidak takut siapapun, termasuk ayahnya.
"Tidak sopan seperti itu nak!" Hyun Joon menggeleng tidak peduli. Menatap ayahnya dan masuk kedalam pelukan ayahnya.
"Ayah aku mau tidur. Temani!" Jimin Tersenyum tipis, menyadari jika Joon mengalihkan pembicaraan mereka. Mengalihkan dengan mengajak tidur. Kebiasaan ibunya menurun sempurna pada Joon. Menyenangkan, kadang Jimin beranggapan jika anaknya adalah Aliya versi kecil. Manja dan tidak bisa ditinggalkan.
"Ya tapi setelah kau minta maaf pada guru Shin. Ayah tau pasti kau sudah mengatakan kata-kata menyebalkan tadi pada guru Shin. Minta maaf dan tidur!" Cetus Jimin mengusap punggung anaknya.
"Ayaaahhhhhh" mendengar teriakkan tidak terima Hyun Joon, baik Mingyu dan Jimin langsung tertawa. Menertawakan Joon yang merengek tidak mau. Menyenangkan melihat Joon seperti ini. Hiburan tersendiri untuk mereka jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower! ✔️
VampireBunga itu mekar diantara satu. Dan Rasa itu ada diantara Pengorbanan!