The Little Park Jimin!

3.6K 299 21
                                    

Happy Reading.

*

"Menurut Oppa seperti apa anak kita nanti?" Jimin tidak bisa menahan tawanya mendengar pertanyaan Aliya. Tentu saja Jimin tidak tau, Jimin bukan peramal yang bisa melihat masa depan.

"Jika dia perempuan pasti cantik seperti ibunya, jika laki-laki pasti tampan seperti ayahnya" Aliya mendecih mendengar suara Jimin. Yang benar saja, Jimin benar-benar punya kepercayaan diri yang tinggi.

Keduanya berpelukan diatas ranjang dan tidak ada yang bergerak sama sekali. Tubuh keduanya masih sama-sama telanjang dan Aliya menggunakan dada Jimin sebagai bantal, sementara Jimin memainkan jemari kecil Aliya. Kesenangan mereka menghabiskan waktu bersama.

"Apa Oppa tau, ibu memintaku berjanji untuk selalu mendampingi Oppa"

"Dan jawaban mu?"

"Setuju waktu itu, dan sepertinya aku mulai berubah fikiran sekarang!" Jawaban Aliya tidak membuat Jimin tersinggung yang ada Jimin justru tersenyum tipis.

"Boleh Oppa tau alasannya?" Aliya menjawab tanpa sungkan dan blak-blakan.

"Karena Oppa jarang menemaniku sekarang. Oppa selalu sibuk dan hanya tersisa beberapa jam untukku, lagi itupun sudah malam saat aku tidur. Jelas aku merasa dinomor duakan" Jimin tertawa dan mengeratkan pelukannya.

"Itu tugas sayang. Oppa tidak bisa hanya berfokus padamu, ada banyak rakyat Eidel yang membutuhkan Oppa. Seharusnya kau sebagai Ratu mengerti" Aliya tidak tersinggung dengan Ucapan Jimin.

"Aku ingin. Hanya saja sekarang aku belum bisa terbiasa. Aku yang biasa dimanja semuanya harus menjadi seorang Ratu, itu sangat cepat dan lagi aku tidak siap" Aliya benar-benar jujur dalam Ucapannya. Ini memang sulit untuk Aliya yang selalu bergantung pada Jimin.

"Belajar. Tidak ada salahnya belajar, kau juga bukan orang bodoh" kata Jimin tegas.

"Akan kucoba. Tapi jika aku gagal aku tidak mau lagi. Aku mau jadi istri Oppa saja. Aku tidak mau jadi Ratu" jawaban Aliya mengundang tatapan jail dari Jimin.

"Baik jika kau hanya mau jadi Istri Oppa saja, tidak masalah. Jadi Oppa harus mencari wanita lagi untuk menjadi Ratu Oppa, dan Ratu Kerajaan Eidel" cetus Jimin enteng dan membuat Aliya memekik kesal.

"Yakh!" Aliya memukul dada Jimin dengan keras. Enak saja mencari wanita lagi.

"Hahaha! Aku bercanda sayang. Jangan seperti itu, tanganmu sakit nanti" Aliya menyerah dan akhirnya memejamkan matanya. Tubuhnya sedikit letih.

"Nanti jika tidak menemukan Oppa disamping mu jangan berteriak nde?" Mata Aliya yang awalnya terpejam jadi terbuka.

"Oppa mau kemana?" Jimin mengusap punggung Aliya Pelan dan mengecup kening Aliya.

"Urusan sebentar"

"Dengan?"

"Mingyu" Aliya diam dan kembali memejamkan matanya.

"Aku mengerti"

*

Jimin memperhatikan Mingyu yang tengah menjelaskan tentang asal-usul Vampir Hitam padanya. Jimin harus tau banyak tentang Vampir itu, kepulangan dari Dunia Manusia membuat Jimin sadar jika semuanya berhubungan.

"Hanya itu?" Mingyu Mengangguk pelan. Keterangan mengenai Vampir Hitam memang tidak banyak.

"Tapi saya sedikit curiga pada Peramal itu Yang Mulia" Jimin mengangkat wajahnya mendengar suara Mingyu.

The Flower! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang