Happy Reading.
°
"Jim apa Hyun Joon belum ada keterangan tempatnya?" Jimin menggeleng pelan dan menghela nafas. Jimin tidak bisa menemukan kebenaran putranya. Jimin tidak bisa merasakan kehadiran putranya. Sudah mencoba berulang kali tapi hasilnya nihil.
"Coba kau ingat-ingat tempat yang biasa kalian datangi dan atau tempat yang hanya bisa kalian kunjungi. Kau Taukan maksud ku?" Jimin mulai memikirkan itu, tempat yang biasa mereka kunjungi hanya makam kedua orang tua Jimin dan Aliya, setelahnya tidak ada. Dan tempat yang hanya bisa Jimin datangi adalah taman kerajaan yang tersembunyi dan itu hanya bisa Jimin dan Aliya kunjungi. Jimin tidak pernah mengajak Joon kesana.
"Tidak ada Bibi" Jin Hee menghela nafas panjang mendengar ucapan Jimin. Bagaimana bisa Joon tidak ditemukan padahal ini Jimin. Mereka punya darah yang sama dan juga mereka anak dan ayah. Mustahil Joon tidak ditemukan.
"Kenapa hilangnya anakmu sama seperti Aliya" Jimin memijat keningnya pelan.
"Aku tidak tau" keduanya larut dalam pikiran masing-masing sampai pintu ruangan terbuka menampilkan putri kerajaan selatan.
"Yang Mulia!" Jimin menatap datar pada wanita itu.
"Apa?" Wanita itu terlihat menghela nafas pelan mendengar suara Jimin. Ia tau jika hilangnya sang pangeran karenanya.
"Maaf untuk kehadiran saya yang membuat pangeran pergi" ujarnya pelan.
"Aku mengerti. Aku juga minta maaf karena kelakuan putraku. Dan lagi sepertinya kau harus segera kembali ke istana mu. Aku tidak bisa menahan kau terus berada disini. Akan ada masalah terus jika kau disini. Kuharap kau mengerti!" Cetus Jimin dingin dan wanita itu mengerti.
"Dan Yang Mulia, sepertinya ini akan sedikit membantu. Pangeran tidak pergi sendiri, setelah Pangeran memaki saya ada bayangan seorang wanita yang membawa pangeran pergi. Saya tidak mengenali wanita itu, karena dia tertutupi cahaya abu-abu. Dan lagi saat wanita itu mengulurkan tangannya pada pangeran, pangeran menerimanya dengan senyum dan langsung berlalu. Keduanya langsung pergi" Ketiganya menoleh terkejut mendengar penuturan itu. Jadi Joon tidak pergi sendiri? Lalu siapa yang membawanya pergi.
"Dia hanya meninggalkan ini!" Wanita itu menyerahkan sebuah pita hitam pekat pada Jimin.
"Hanya itu yang bisa saya sampaikan, permisi"
"Siapa wanita itu?" Jin Hee meraih pita hitam ditangan Jimin. Menelitinya dan menyadari jika ia mengenali benda ini.
"Ini seperti pita bibi yang pernah bibi berikan pada mendiang ayah Aliya" lagi suara Jin Hee membuat mereka menoleh.
"Bibi?"
"Ini sudah sangat lama dan bibi tidak tau jika pita ini ada!" Ketiganya sibuk dengan lamunan masing-masing hingga tidak menyadari jika ada dua sosok yang tertawa melihat mereka.
"Ayah lama!" Kekeh Joon yang menertawakan ayahnya. Sebenarnya Joon tidak pergi kemana-mana, dirinya hanya diam diistana, Joon punya keistimewaan menyembunyikan aromanya dan Jimin tidak tau, bukankah dalam diri Joon mengalir darah Vampir Hitam?
"Ayo sayang!" Joon menerima uluran tangan wanita itu dengan senang hati. Membawanya pergi dari ruangan Jimin.
"Ibu apa hari ini?" Dari balik jubahnya seseorang yang dipanggil ibu oleh Joon hanya tersenyum tipis.
"Entahlah sayang. Lihat apa ayahmu bisa menemukan dirimu!"
"Joon mengerti!"
°
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower! ✔️
VampiroBunga itu mekar diantara satu. Dan Rasa itu ada diantara Pengorbanan!