Part. 15 (HBD & Barakallah)

20 3 0
                                    

"Assalamu'alaikum and good morning mi pi bang!" Teriak Risha dengan semangat sambil berlari turun tangga.

"Hati-hati sayang...ntar-"

BRUUK

"Belum juga dibilang udah jatuh" kata mami kesal

"Risha gakpapa kok mi, muach muach muach" kata Risha sambil mencium mami papi dan abang nya.

"Beneran nih gakpapa, lutut nya lebam gak?" tanya mami khawatir

"Iya mi..udah yuk bang, ntar Risha telat, hari ini Risha gak mau telat pokoknya" pinta Risha

"Eh kamu sarapan dulu dong..ntar maag nya kambuh" -mami

"Risha tadi udah bungkus roti kok mi, ntar di dalam mobil aja makannya, Assalamu'alaikum mi pi, Daaahhhh, kuy baaang!" pamit Risha sambil menarik tangan abang nya yang lagi minum terpaksa harus menyudahi nya dengan cepat kilat.

>>>>>><<<<<<

"Lo ngapain juga sih sha..kan masih jam 05:55?" tanya Rian bertanya saat Risha sedang memakan roti yang ia bawa

"Mgak koak bwang, keupo deuh" jawab Risha saat mulutnya masih mengunyah roti

"Iwh lo jorok banget sih sha, abisin dulu, baru dijawab, iwh gue kasih tau juga lo ke guru lo yang dipesantren sana ntar kalo lo masih jorok, ih" omel bang Rian, emang bener kata orang kalo tampang itu tak bisa menilai diri seseorang, tuh contohnya bang Rian, wajah nya aja yang ganteng tapi mulut nya ngomel kayak ibuk ibuk pasar

"Abang kayak ibuk ibuk pasar deh"

"yeeuuu udah sampai, pas dengan perkiraan waktu 06:10, maacih abang ku, tattaa Assalamu'alaikum, jangan kangen ya, kalo kangen tinggal temuin aku di kelas bang" pamit Risha sambil salim ke abangnya, kemudian ia pergi meninggalkan abang nya sambil berlari menaiki tangga tanpa melihat-lihat ternyata kaki Risha tersandung dengan tangga dan..

BRUUK

"Astagfirullah! tuh kan dek! udah jangan lari-lari lagi napa" belum Rian mengulurkan tangannya tapi sudah didahului oleh Cowok tinggi, kata Risha itu adalah tangan abang nya makanya ia terima dan saat berdiri ia melihat bang Rian ada disampingnya tapi tak memegang tangannya, kemudian Risha melihat kedepan dan risha membesarkan matanya, ternyata itu......

'Haykal' pikir Risha, saat itu juga Risha melepaskan tangannya dan mengalihkan tatapan mereka

"Sorry"-Haykal

"Sorry"-Risha

ucap mereka bersamaan dan membuat Rian ambigu sendiri, sambil memicingkan matanya melihat kelakuan adeknya dan Junior nya

"Accieee samaan tuh" goda Rian dan Risha semakin salting, kemudian ia teringat kejadian kemaren sat Haykal memeluk Mifta yang bukan Mukhrimnya, matanya mulai memanas dan hatinya serasa ditusuk beribu pisau. Seakan tau apa yang siingat Risha kemaren, ya..Haykal tak sengaja melihat Risha memergoki mereka berpelukan dan ia melihat air mata mulia tak sengaja lolos dari pelupuk mata Risha

"Sha..jangan nangis, Gue minta maaf yang kemaren dan gue bisa jelasin semua nya sha, dengerin gue-"

"Gausah, ga penting!" hati Risha semakin sakit saat ia mendengar Haykal berbicara kepadanya dengan gue lo, padahal kemaren merekan sudah bersepakat memanggil aku kamu, mungkin saja itu alibi agar Risha bisa menerima nya saat ia melamarnya, pikiran itu terus berputer di kepala nya

>"..."<

 tapi ia heran kenapa kelasnya yang sudah menunjukkan pukul 06:35 belum pada datang, biasanya Wardah juga sudah datang kalau jam segini. kemudian ia melanjutkan tidurnya kembali.

RishaykalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang